Halaman 71 Diary

4 0 0
                                    

Cuaca hari ini, langit terasa berat. Seperti ada awan kelabu yang nggak mau pergi, duduk manis di atas kepala. Mungkin hidup memang nggak selalu tentang hari yang cerah, atau jalan yang mulus. Tapi, apa artinya berhenti terbang cuma karena hujan datang lebih cepat?

"Life doesn't wait for you to be ready," gue bilang ke diri sendiri di depan cermin. Kadang, yang bikin berat itu bukan cuma masalah di luar sana, tapi juga apa yang gue pikirkan tentang diri sendiri. Rasanya kayak jalan buntu, stuck, nggak tahu harus ke mana. Tapi, gue juga tahu satu hal—kalau gue nggak mulai bergerak, gue bakal terus di tempat yang sama, terjebak dalam lingkaran yang gue ciptakan sendiri.

Langit bisa kelabu, tapi sayap lo harus tetap kuat. Gue selalu ingat kata-kata itu. Kadang, hidup nggak ngasih lo apa yang lo minta. But guess what? Itu bukan alasan buat berhenti berjuang. Hujan nggak akan pernah berhenti jatuh, tapi lo harus tetap terbang. Karena lo punya pilihan, buat tetap berdiri atau tergeletak dan menyerah.

Kalau dipikir-pikir, gue sering banget nunggu waktu yang pas. "Nanti aja deh, kalau keadaan udah membaik," atau, "Gue bakal mulai kalau gue udah siap." Tapi lo tahu apa yang gue pelajari? The perfect time never comes. Kalau lo terus nunggu semuanya sempurna, lo bakal kehilangan banyak hal. Yang penting bukan nunggu hujan berhenti, tapi gimana lo tetap bisa terbang meskipun basah kuyup.

Kadang gue mikir, kenapa sih hidup nggak kasih gue jalan yang lebih gampang? Why does it always have to be this hard? But then, gue sadar—nggak ada yang sukses tanpa ngerasain beratnya hidup. Semua orang besar pernah jatuh, pernah ngerasain sesak, tapi mereka bangun lagi dan lagi. Kenapa? Karena mereka tahu, the storm will pass, but the lesson stays.

Hari ini, gue ngerasa kecil banget. But then again, big dreams require hard work. Gue tahu gue nggak bisa selamanya ngerasa kayak gini. Gue harus bangun, meskipun rasanya berat. Karena di ujung sana, gue tahu, ada mimpi yang nunggu. Dan gue nggak akan biarin hujan ngerampas mimpi gue.

Mungkin sekarang langit gue nggak cerah, tapi gue masih punya sayap. Gue masih bisa terbang, gue masih bisa berjuang. It's not about waiting for the storm to pass, it's about learning to dance in the rain. Hidup ini keras, tapi gue lebih keras. Gue nggak akan biarin keadaan nentuin arah hidup gue. Gue yang kontrol, gue yang pegang kendali.

So today, meskipun semuanya kelihatan nggak pasti, gue tetap terbang. Karena gue tahu, badai ini cuma sementara. Gue nggak akan berhenti di sini. Mimpi gue masih jauh, tapi setiap langkah yang gue ambil, sekecil apapun, bakal bawa gue lebih dekat. Karena yang terpenting adalah terus bergerak, bahkan ketika langit nggak lagi cerah.

In the end, gue akhirnya sadar, it's not about how fast I reach my destination, but how strong I am during the journey. Hujan mungkin bakal terus jatuh dan jatuh, tapi sayap gue akan selalu siap buat bantu gue untuk terbang tinggi dan lebih tinggi. I believe it!

Simfoni SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang