Halaman 58 Diary

6 1 0
                                    


Dear Diary,

Hari ini, aku tersadar sesuatu yang mungkin seharusnya aku pahami sejak lama: dunia gak nungguin aku. Dunia gak peduli aku lagi sibuk mikirin apa, aku lagi galau sama perasaan atau lagi stuck sama mimpi-mimpi yang tertunda. Dunia terus berputar, cepat, tanpa memedulikan aku yang masih diam di sini, nungguin momen yang sempurna buat mulai bergerak.

Tadi pagi, aku duduk di kelas, dan entah kenapa aku merasa waktu berjalan lebih cepat dari biasanya. Teman-temanku asyik dengan rencana mereka, ada yang sibuk ngejar deadline, ada yang heboh ngomongin masa depan, ada juga yang udah tahu pasti tujuan hidupnya. Sedangkan aku? I was just sitting there, staring at my phone, scrolling through endless feeds, trying to find something — anything — that could make me feel less left behind.

Rasanya kayak stuck di tengah-tengah keramaian, tapi merasa sepi. I felt like a spectator in my own life. Semua orang terlihat bergerak maju, sedangkan aku terjebak di tempat yang sama, mikirin alasan kenapa aku belum juga mulai. I realized something important today: dunia gak pernah nungguin aku. Kalau aku gak mulai sekarang, gak akan ada yang nungguin.

Waktu gak peduli aku siap atau enggak. Kadang, I wish I could pause time, take a deep breath, and figure out my next move. Tapi nyatanya, hidup ini bukan film. Gak ada tombol pause, gak ada rewind. Yang ada cuma tombol play yang terus berjalan, dan aku harus ngejar ketertinggalan itu, no matter how tired I feel.

Hari ini juga aku lihat seseorang yang sudah sukses, dan aku bertanya pada diri sendiri, "Kenapa bukan aku? Kenapa aku gak bisa jadi seperti dia?" Tapi kemudian aku sadar, orang itu gak cuma bangun pagi dan tiba-tiba sukses. Mereka kerja keras, jatuh bangun, ngelewatin malam-malam panjang tanpa tidur, semua demi bisa berdiri di tempat mereka sekarang.

So, what's my excuse? Apa alasan yang aku punya untuk tetap berdiam diri, berharap semuanya berubah dengan sendirinya? Gak ada, right? Gak ada alasan yang cukup baik untuk menjelaskan kenapa aku gak mulai bergerak, gak mulai berubah. Dunia gak akan berhenti hanya karena aku lagi bingung, atau karena aku takut gagal.

Diaryku, aku gak mau lagi cuma jadi penonton dalam hidupku sendiri. Aku gak mau lagi diam dan berharap dunia berhenti sebentar. Because it won't. Dunia gak akan pernah nungguin aku. Aku yang harus mengejar dunia, harus lebih cepat dari rasa malas, lebih berani dari rasa takut, dan lebih fokus dari segala distraksi.

It's time to wake up. Gak ada yang akan datang mengubah hidupku kecuali aku sendiri. Gak ada yang bakal datang menyelamatkan aku dari ketakutanku sendiri. Hari ini, aku sadar aku harus berhenti nungguin sesuatu yang gak akan pernah datang, dan mulai menciptakan kesempatan itu sendiri.

Hari ini aku tersadar, dunia gak nungguin aku. Dan mulai sekarang, aku gak akan nunggu dunia buat kasih aku kesempatan. I'm going to create my own.

Salam,

Aku, yang akhirnya tahu harus ngapain.

Simfoni SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang