"Apa makanannya enak?" tanya Cyrus pada Damian, Damian menanggapi Cyrus dengan cara menganggukkan beberapa kali kepalanya yang mengisyaratkan iya. Cyrus senang karena Damian terlihat sangat lahap sekali menyantap masakannya dan ia juga tidak pilih-pilih. Oleh karena itu Cyrus menghadiahinya sepiring puding yang dihiasi dengan buahan-buahan diatasnya sebagai makanan penutup nantinya.
Melihat itu, Aike tidak terima pasalnya selama ini Cyrus tidak pernah membuatkannya hidangan penutup. Cyrus membela dirinya dengan berkata bahwa Aike sudah bukan anak-anak lagi jadi ia tidak perlu hidangan manis seperti itu.
Aike cemberut layaknya seorang kecil membuat siapapun gemas melihatnya. Cyrus bangun dan berjalan pergi menuju kearah dimana letaknya kulkas. Ia membukanya dan mengambil sesuatu didalamnya.
"Tadaaa" ujarnya dengan senyuman manis diwajahnya. Cyrus membawa piring kecil dengan puding diatasnya untuk Aike. Ia sebenarnya tidak lupa membuatkan hidangan penutup untuk Aike. Ia tidak boleh pilih-pilih kasih meskipun Aike memang sudah bukan seorang anak kecil lagi.
Aike merubah raut wajahnya dengan sangat cepat padahal beberapa detik yang lalu ia cemberut sekarang ia sudah kembali tersenyum lebar.
Damian dan Aike sangat menikmatinya apalagi pudingnya masih dingin dan buah diatasnya juga sangat segar.
"Ini lebih enak dari pada yang ada diluar sana." puji Aike yang dibalas anggukan oleh Damian.Cyrus tersipu malu, meskipun ia sudah terbiasa menerima pujian dari banyak orang tetapi pujian yang keluar dari mulutnya Aike terasa berbeda.
"Cepat habiskan, aku mau beres-beres." Cyrus mengalihkan topik pembicaraannya dengan cara ia pergi mencuci semua piring bekas dan peralatan masak yang habis ia gunakan.
Aike datang menghampirinya dengan membawa dua piring kotor ditangannya, yang merupakan piring bekas puding miliknya dan Damian. Begitu selesai menghabiskan makanannya, Aike menyuruh Damian pergi keruang tamu untuk menonton televisi. Damian sangat patuh begitu disuruh oleh Aike ia segera berlari keluar.
Aike sangat suka memeluk dan mengendus belakang Cyrus. Tetapi tidak dengan Cyrus, ia merasa kesal dengan kelakuan Aike karena membuat ia tidak nyaman apalagi ia mengira sekarang Damian masih ada dimeja makan. Cyrus menoleh kebelakang takut Damian akan melihat mereka lagi, tetapi meja kosong dan tidak ada siapa-siapa.
"Aku menyuruhnya keruang tamu." Ujar Aike saat melihat Cyrus mencari-cari keberadaan Damian
Cyrus menghembuskan nafasnya lega, ia tidak ingin mengajarkan yang bukan-bukan keanak kecil dan yang lebih ia takutkan nanti Damian akan mengikuti jejak mereka.
Aike mencium Cyrus dan tangannya mulai dengan sengaja menjelajah kearea sensitif milik Cyrus. Cyrus pada awalnya menolak, lama-kelamaan ia terbuai juga dengan kenikmatan yang Aike berikan.
Aike mengangkat Cyrus dan membaringkannya keatas meja makan. Baru hendak menyatukan bibir mereka, tiba-tiba mereka mendengar Damian menangis dan sepertinya tengah berlari kearah mereka. Cyrus bangun dan kembali melanjutkan aktivitas cuci piringnya yang tertunda akibat ulah Aike. Sedangkan Aike, ia menyusul Damian dan menggendongnya.
"Kenapa?" tanya Aike dingin
Damian mengucek matanya berkali-kali dan ia juga sempat menguap, Aike mengerti sepertinya Damian sangat mengantuk, ia berjalan kearah Cyrus dan berkata padanya bahwa Damian akan tidur dengannya karena rumah Aike hanya mempunyai 2 kamar.
Cyrus dengan senang hati menerimanya, ia tidak mempermasalahkannya kebetulan tempat tidurnya sangat luas, bahkan untuk 3 orang seukurannya berbaring diatasnya masih memiliki banyak space tersisa.
Cyrus dengan segera menyelesaikan cuciannya dan ikut menyusul Aike. Aike meletakkan Damian dengan pelan ketempat tidurnya, ia tampaknya sudah tertidur pulas saat Aike menggendongnya.
Cyrus ikut berbaring disampingnya hendak melepaskan rasa lelahnya. Ia lelah sekali dan hampir tidak mempunyai tenaga untuk berjalan kekamarnya. Sepertinya kondisinya semakin hari benar-benar semakin memburuk. Ia merasa sedih saat ia mulai merasa bahagia kondisinya malah semakin tidak baik.
"Apa yang kau lamunkan? bukankah sebaiknya kita melanjutkan apa yang belum kita selesaikan tadi didapur?" Aike ikut berbaring diatas Cyrus dan lagi-lagi ia mengendus leher Cyrus. Meskipun mereka menggunakan sabun yang bermerek sama tapi entah mengapa Aike merasa tubuh Cyrus jauh lebih harum dari miliknya dan ia sangat menyukainya.
"Damian lagi tidur jangan lakukan disini." tolak Cyrus
"Bagaimana jika disofa?"
Lagi-lagi Cyrus menolak dengan keras, terakhir kali ia melakukannya disofa berakhir pinggangnya sakit berhari-hari.
"Jadi dimana baby?" bisik Aike dengan suara yang setengah menggoda ditelinga Cyrus
Cyrus menyarankan mereka melakukannya dikamar Aike. Kebetulan ia sangat penasaran dengan apa yang Aike sembunyikan didalamnya mengapa ia sangat tidak menginginkan Cyrus melihat atau masuk kedalamnya. Apa ia banyak menyembunyikan mainan atau alat mesum didalamnya pikir Cyrus setelah melihat tampang Aike yang seperti orang tidak benar.
Aike terdiam sejenak tampaknya ia masih berpikir dan ragu-ragu ingin menolak atau menerima tawaran Aike.
"Jika tidak mau ya udah kita jangan melakukannya selama Damian tidur disini" sambung Cyrus
"Jika dia tidur disini selamanya?"
"Selamanya juga kita tidak melakukannya" jawaban Cyrus barusan membuat Aike tertegun, daripada tidak melakukan sex dengannya sama sekali, ia akhirnya memilih untuk menerima tawaran Cyrus untuk melakukannya didalam kamarnya.
"Baiklah kita melakukannya dikamarku." Aike bangun dan menarik tangan Cyrus. Cyrus melepaskannya dan menghentikan langkahnya. Aike menoleh dan mengangkat sebelah alisnya
"Gendong aku, aku sangat lelah hari ini." ujar Cyrus dengan raut wajah cemberut yang dibuat-buatnya
"Dasar manja." Aike menggendongnya ala bridal style menaiki tangga satu persatu menuju kekamarnya. Cyrus percaya bahwa tenaga dan stamina hebat milik Aike pasti mampu menggendongnya sampai ke tempat tujuan mereka, oleh karena itu ia tidak ragu meminta Aike untuk menggendongnya.
Aike membuka pintu kamarnya dan melemparkan Cyrus keatas tempat tidurnya. Cyrus melihat sekeliling ruangannya tampaknya tidak ada yang aneh dan tidak ada barang-barang mesum yang seperti ia pikirkan.
"Kau tau Aku paling tidak suka jika ada orang yang menginjakkan kaki ke kamarku atau menaiki tempat tidurku."
"Dan kau adalah yang pertama.. " sambungnya
Karena merasa tidak enak setelah mendengar perkataan Aike, Cyrus menghela nafasnya berat "Huf"
"Kalau begitu kita melakukannya disofa aja." Ia bangun dan hendak turun dari tempat tidur.
Cyrus langsung dicegah oleh Aike "Aku tidak mau repot-repot untuk menggendongmu turun kebawah lagi." timpal Aike.
Cyrus paham maksudnya, mungkin Aike sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Daripada perlu repot-repot menggendongnya turun kebawah lagi lebih baik ia melakukannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Debt and Love [END]
Teen FictionCyrus adalah pria miskin yang di diagnosis menghidap penyakit jantung turunan saat ia masih kecil. Ibunya pergi tanpa menyisakan apapun untuknya, sepertinya penyakit itulah merupakan satu-satunya peninggalan dari ibunya. Suatu hari Cyrus diculik ol...