Pemakaman Cyrus hari ini di lakukan dengan sederhana dan hanya di hadiri oleh beberapa orang saja karena Cyrus juga kebetulan tidak banyak mengenal orang.
Seharian Aike duduk berlutut di depan makam Cyrus, meskipun kakinya sudah mulai sakit ia tetap tidak ingin beranjak dari sana. Sekretaris dan kakaknya sudah berkali-kali memintanya untuk segera pulang namun ia bersikeras menolak permintaan mereka. Hari ini Aike memutuskan akan duduk bersama Cyrus sampai malam ini berakhir. Aike takut Cyrus akan kesepian begitu dia pulang dan meninggalkannya sekarang.
Malam itu Aike benar-benar ketiduran didepan makam kekasih tercintanya itu. Entah mimpi atau bukan sepertinya tadi malam ia merasa Cyrus membelai pelan kepalanya dan Cyrus juga samar-samar mengatakan sesuatu padanya.
"Aike tetaplah hidup meski aku tidak ada disisimu, aku bakalan sedih loh kalau kau begini terus."
Aike mengingat kembali bisikan yang ia rasakan tadi malam saat dia dalam keadaan tertidur pulas.Aike menyentuh telinganya, sepertinya ia masih merasakan bekas bisikan Cyrus padanya. Ia yakin itu bukanlah hanya sekedar mimpi, namun itu adalah kenyataan meskipun sulit untuk dipercaya.
Alih-alih membuatnya merasa takut, Aike malah merasa senang, setidaknya saat Cyrus sudah tidak ada pun dia masih peduli dengan dirinya. Ia akan selalu mengingat kata-kata terakhir dari Cyrus untuknya, mulai sekarang bagaimanapun ia akan tetap hidup meskipun hanya sendirian seperti yang dikatakan Cyrus padanya.
Merasa sudah cukup kelelahan, Aike memutuskan untuk kembali ke rumah dimana tempat dia dan Cyrus tinggal sebelumnya. Sekarang saat ia kembali pulang ke rumah sudah tidak ada lagi yang akan menyambut dan memasak untuknya. Lagi-lagi air mata Aike jatuh tanpa ia sadari, padahal dia sudah berusaha keras untuk menahannya.
"Sial, air mataku tidak bisa berhenti"
Aike berjalan memasuki kedalam kamar yang bekas ditempati oleh Cyrus sebelumnya, ia masih bisa mencium samar-samar bau harum yang datang dari tubuhnya. Aike mengambil selimut yang terlipat rapi diatas bantal dan mengendusnya berkali-kali sepertinya bau harumnya datang dari sana. Aike sangat takut jika suatu hari bau harum selimut yang digunakan Cyrus akan memudar, jika saat itu tiba maka ia sudah tidak bisa mencium bau harum orang itu lagi.
"Tuan" panggil seseorang dengan suara yang melengking dari ruang tamu, Aike mengenali suara itu dengan baik, itu adalah suara Leo mantan sekretarisnya. Aike terheran-heran padahal mereka sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi tapi orang itu tidak berhenti untuk memanggilnya dengan sebutan "Tuan"
Aike berjalan keluar menghampirinya dengan mata yang masih berkaca-kaca, Leo sebenarnya tidak enak untuk menganggu tuannya, tapi ia punya hal penting yang harus dibicarakan sekarang juga.
"Ada apa?" tanya Aike dengan suaranya yang terdengar serak, mungkin karena dirinya terus-terusan menangis beberapa hari ini.
"Kami sudah menemukan lokasi Zeke (ayahnya Cyrus) sekarang dia menjadi gelandangan di kota yang bernama Minneapolis dan dia juga sudah tidak memiliki tempat tinggal, beberapa bulan yang lalu dia diusir dari rumahnya karena tidak mampu untuk membayar sewa bulanan rumahnya."
"Besok antar aku kesana."
"Baik tuan"
Karena tidak ingin mengganggu tuannya yang masih berduka atas kepergian Cyrus, Leo berpamitan dengan segera begitu selesai dia memberikan informasi yang di inginkan oleh Aike. Leo tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Aike, dengan temperamennya seperti itu apakah ia ingin memberi pelajaran pada pria tua yang menyedihkan itu. Entahlah jika ia ingin tahu jawabannya maka ia harus menunggu hingga besok.
Besoknya sesuai kesepakatan mereka berdua kemarin, Aike dan Leo akan pergi menyusul Zeke di kota Minneapolis.
Perjalanan mereka memakan waktu yang cukup lama, tapi demi untuk bertemu dengannya, Aike tidak terlalu peduli berapa lama pun jarak yang akan mereka tempuh.
•
•
•
Mereka tiba di kota Minneapolis dengan perjalanan yang sangat mulus dan tanpa hambatan apapun. Minneapolis merupakan kota yang di cap sebagai kota dengan tingkat angka kemiskinan yang tertinggi di negaranya sekarang. Aike tidak tahu mengapa Zeke memilih mengungsi ke kota ini dan mengapa ia tidak menetap saja di kota sebelumnya yang jelas-jelas seratus kali lipat lebih layak dari tempat yang ia tinggali sekarang.Tampaknya saat di lihat secara langsung kota itu lebih mengenaskan daripada saat mereka melihatnya di internet. Saat mereka berjalan masuk kedalamnya, semua mata penduduk itu tertuju kearah mereka berdua yang berpakaian rapi dan tentu saja bersih. Leo mengikuti saran Aike lebih baik jalan kaki daripada menggunakan mobil, awalnya Leo tidak tahu alasan mengapa tuannya berpikir begitu namun setelah melihat situasi sekarang ia akhirnya mengerti.
Leo merasa tidak enak dengan tatapan mereka tapi tidak dengan Aike, ia terus berjalan maju tanpa mempedulikan orang-orang disekitarnya. Memang beginilah bosnya seharusnya, lagi-lagi Leo tidak bisa tidak kagum dengan bosnya itu.
Mereka berhasil menemukan keberadaan Zeke disaat dia tengah mengorek-ngorek sesuatu di tempat pembuangan sampah. Setelah melihat keadaanya, kata "Menyedihkan" adalah kata yang sangat cocok untuk menggambarkan dirinya yang sekarang.
Pakaiannya robek, rambutnya panjang dan seluruh badannya terlihat sangat kotor. Aike tidak peduli dengan penampilannya, itu bukan lah urusannya. Jika bukan karena Cyrus dia juga tidak akan pergi menemui bajingan yang sudah membuat Cyrus menderita sejak ia masih kecil.
"Zeke.. "
Zeke menoleh begitu mendengar seseorang memanggil namanya.
"Kau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Debt and Love [END]
Genç KurguCyrus adalah pria miskin yang di diagnosis menghidap penyakit jantung turunan saat ia masih kecil. Ibunya pergi tanpa menyisakan apapun untuknya, sepertinya penyakit itulah merupakan satu-satunya peninggalan dari ibunya. Suatu hari Cyrus diculik ol...