Side Story 2

5.9K 347 5
                                    

"Zeke.. "

Zeke menolah kearah sumber suara yang memanggilnya. Zeke menyipitkan matanya untuk melihat dengan cermat siapa yang tengah berdiri dihadapannya sekarang.

Setelah dilihat berkali-kali Zeke merasa wajah itu tidak asing baginya.

"Kau?"

Sepertinya Zeke mulai mengingat siapa pria itu, tidak mungkin untuk dia tidak mengingatnya, pasalnya dia sendiri lah beberapa bulan yang lalu mendatangi Aike dan memaksanya untuk melunaskan utangnya dengan cara menjual anak laki-lakinya sendiri. Zeke mundur beberapa langkah, sepertinya dia tampak ketakutan karena mengira Aike mendatanginya untuk menagih hutangnya lagi.

"Pergi!! bukankah kita sudah tidak punya urusan lagi, hutangku sudah lunas dan kau sudah mendapatkan pelacur itu"

Aike menghampirinya dan tiba-tiba saja ia melayangkan sebuah pukulan telak di wajah Zeke. Zeke jatuh tersungkur ketanah begitu mendapat pukulan dari Aike, Zeke meludahkan air liurnya benar saja segumpal cairan darah ikut keluar bersamaan dengan air liurnya. Ia meringis kesakitan dan memegang sudut bibirnya yang robek berkat pukul Aike.

"Katakan sekali lagi!! maka aku tidak hanya akan memukulmu."

"Apa masalahmu? bukannya urusan kita sudah selesai." Zeke berdiri lagi dengan bersusah payahnya, ia tidak ingin menyinggung Aike lagi mengingat pukulannya barusan cukup menyakitkan.

"Aku kemari ingin memberimu pelajaran, pukulan tadi masih bukan apa-apa"

Zeke menaikan sebelah alisnya, ia bingung apa yang sebenarnya hendak Aike lakukan. Kesepakatan hutang-piutang mereka telah berakhir dan sama-sama juga mendapatkan keuntungan, tapi mengapa setelah beberapa bulan berlalu Aike kembali mencarinya.

"Apakah Cyrus kabur darimu?" pertanyaan yang berhasil terlintas dibenaknya. Jika dia tidak kabur mengapa Aike repot-repot mencarinya sampai ke daerah terpelosok seperti ini.

Sorot mata Aike berubah, ia sangat marah pada Zeke bahkan sampai akhir pun ayahnya akan tetap berburuk sangka pada Cyrus. Apa pria itu tidak bisa memikirkan hal yang baik sedikitpun pada anak laki-lakinya sendiri.

"Dia.. dia sudah tidak ada bajingan.. " Aike menarik kerah Zeke dan mencengkramnya dengan kuat.

Zeke kebingungan dengan apa yang dikatakan dengan Aike barusan. Kalau sudah tidak ada artinya ia kabur bukan? hal itulah yang berhasil di tangkap oleh pemikiran Zeke.

Selama ini Zeke tidak mengetahui penyakit yang di derita oleh Cyrus saking dia tidak pedulinya pada anak laki-laki satu-satunya itu. Ia tidak pernah merawat Cyrus ketika dia sakit ringan maupun berat dirumahnya. Cyrus selama ini berjuang sendirian di rumahnya meskipun ada sesosok ayahnya yang satu atap dengannya.

"apa dia beneran kabur? jadi sekarang kau datang mau menagih hutangku lagi, iyakan?"

Aike sekali lagi melayangkan pukulan di wajah Zeke, tapi kali ini ia memukulnya tidak hanya sekali tapi bertubi-tubi. Leo merasa Aike benar-benar diluar batas kendalinya, bisa-bisanya ia membunuh Zeke sekarang jika Leo tidak segera menghentikannya.

"Tuan" Teriak Leo jauh dibelakangnya.

Leo berlari menghampiri Aike yang terengah-engah, ia menarik Aike untuk segera menjauh dari Zeke yang sudah terbaring di tanah karena tidak bisa menahan rasa sakit akibat pukulan Aike. Menurut Aike pukulannya masih belum seberapa di bandingkan dengan bagaimana selama ini ia menyiksa dan membuat orang tercintanya menderita.

"Dia tidak kabur, Cyrus.. dia sudah meninggal. Sepertinya selama ini kau bahkan tidak tahu bahwa dia mengidap penyakit jantung kan? dasar orang tua tidak berguna."

"Asal kau tau jika bukan karena dirinya yang masih menganggapmu ayah, mungkin aku sudah membunuh dan memotong tubuhmu jadi beberapa bagian. Berterima kasihlah padanya"

Zeke membeku setelah mendengar perkataan Aike barusan, benar dengan apa yang Aike katakan tentang ia bahkan tidak tahu bahwa Cyrus mempunyai sakit yang sama dengan mendiang istrinya, ia melihat Cyrus sepertinya baik-baik saja selama ini, Zeke berpikir demikian mungkin karena ia tidak pernah memperhatikan Cyrus dengan benar selama ini, jadi ia hanya melihat sisi luar dari Cyrus saja.

"Kapan?" tanyanya lirih dan tatapan matanya sedikit berubah dari sebelumnya.

"Kemarin" Jawab Aike

Sebenarnya Aike masih ingin menghajar pria itu dengan tangannya yang masih terkepal dengan erat, namun Leo menahannya.

"A-aku... "

"Tenang saja aku tidak akan memintamu untuk mengunjungi makamnya, aku hanya kemari untuk memberitahumu. Meskipun bodoh dan tidak berguna Cyrus masih menganggapmu sebagai ayahnya.

"Kalaupun kau ingin datang mengunjunginya aku tidak akan pernah mengizinkan mu untuk menginjakkan kaki ke makamnya."

Zeke terdiam, ia tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun dari dalam mulutnya. Tenggorokannya serasa tercekik dan tercabik-cabik setelah mendengar perkataan Aike barusan.

Aike membenarkan pakaian dan dasinya yang sempat berantakan karena tindakannya yang sedikit diluar kendali tadi.
"Oh iya, selain berita duka tadi, ada satu hal penting lagi yang ingin aku katakan." Zeke menatap kearah Aike, menunggu apa lagi yang ingin ia katakan padanya.

"Zeke, aku telah jatuh cinta pada putramu" Zeke lebih terkejut saat mendengar perkataan Aike barusan ketimbang berita duka tadi, awalnya Zeke tidak percaya namun setelah merasakan bahwa tidak ada sedikit pun keraguan saat Aike mengucapkan kata itu padanya, ia yakin pria di depannya itu bersungguh-sungguh padanya.

Zeke akhirnya mengerti alasan mengapa Aike repot-repot menemuinya sampai sejauh ini. Ia sempat curiga dan berpikir bahwa pasti ada sesuatu diantara mereka berdua, dan ternyata itu benar.

Zeke masih terdiam, ia merasa sakit di sekujur tubuhnya dan pikirannya sekarang benar-benar kacau.

"Zeke, mulai sekarang kau sudah tidak punya siapapun yang peduli denganmu lagi, jadi aku harap kau mati membusuklah sendirian disini"
Kata terakhir yang berhasil terucap dari mulut Aike. Mungkin Cyrus bisa dengan mudahnya memaafkan bajingan itu, tapi tidak dengan Aike. Selamanya dia tidak akan pernah untuk memaafkannya.

Aike berbalik pergi meninggalkan pria tua yang tengah terbaring kesakitan di tanah. Ia tidak peduli jika dia tengah kesakitan atau tidak, Aike juga ingin Zeke merasakan bagaimana tersiksanya Cyrus saat kesakitan tapi tidak ada siapapun disisinya.

Leo berjalan mengekori Aike di belakangnya, ia tidak berani untuk mengatakan apapun melihat kondisi Aike yang sedang tidak baik-baik saja.

Brukkk
Mungkin karena kurang fokus dan tidak melihat-lihat disekitarnya, Aike tidak sengaja menabrak seseorang dan berakhir orang itu jatuh kedalam pelukan Aike.

Aike mendorong pria yang lebih kecil darinya itu dengan sekuat tenaga mengakibatkan ia jatuh terduduk di tanah. Aike sangat tidak suka jika di sentuh oleh sembarangan orang, apalagi dengan orang yang lusuh dan kotor sepertinya.

"Apa-apaan sialan!!" Umpat Aike saat orang itu tiba-tiba menempel kepadanya dan meminta bantuan padanya. Leo sudah mencoba untuk memisahkannya namun orang asing itu bersikeras untuk meminta bantuan Aike.

"Tolong kumohon.. a-aku akan dijual"

Saat diperhatikan dengan saksama wajah orang itu sedikit mirip dengan Cyrus. Aike menggelengkan kepalanya beberapa kali, mungkin karena terlalu merindukan Cyrus jadi ia terus-terusan terbayang-bayang akan wajahnya.








Debt and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang