Hari sudah mulai malam Nathan baru saja menyelesaikan latihan nya. Ia juga sudah mengganti baju nya.
Nathan berlari menghampiri Rachel. Rachel berdiri melihat kekasih nya datang. Nathan langsung memeluk Rachel.
"Kau lelah?"
Nathan menggeleng "tidak malah sangat bersemangat karena ada kau di sini"
Rachel tertawa mendengar nya dan memukul dada Nathan pelan. "Sudah ayo aku harus berkemas untuk besok"
Nathan kembali teringat kekasih nya akan pergi besok. Nathan kembali memeluk kekasih nya. "Akan lama lagi aku memeluk mu seperti ini"
Rachel tersenyum dalam pelukan Nathan. "Aku hanya sebentar nath, aku akan bawa hadiah nanti kalau pulang"
Nathan melepaskan pelukan nya dan cemberut "aku bukan anak kecil babe, lagu pula aku hanya butuh kau tidak yang lain"
Rachel tertawa melihat nya "baiklah kalau gitu ayo aku akan mengantar mu pulang"
Nathan menarik tangan Rachel ke mobil. Sampai di perjalanan ia tidak sama sekali melepas genggaman nya pada Rachel. Malah terkadang ia mencium nya. Rachel tersenyum melihat kekasihnya dan membiarkan Nathan memperlakukan nya pada Rachel.
Tidak lama mobil Rachel pun tiba di rumah Nathan. Rachel keluar dari mobilnya dan beralih ke bagian pengemudi. Nathan keluar dan membiarkan Rachel masuk. Ia menunduk melihat rachel.
Rachel menoleh ke arah Nathan dalam duduk nya. Ia memperhatikan kekasih nya itu. "Hati-hati, kabari aku besok maaf ya"
Rachel mengelus tangan Nathan. "Its okay babe"
Nathan memandang Rachel lama. Ia pun mendekat kan wajahnya ke rachel. Rachel sadar apa yang akan di lakukan Nathan. Ia hanya memejamkan matanya membiarkan Nathan mencium nya.
Cupp..
Kedua bibir itu bersatu. Tidak ada pergerakan sama sekali hanya sebatas itu. Tidak lama Nathan kembali menarik kepala nya dan memeluk Rachel yang duduk.
"I will miss you so much anna, iloveyou"
Rachel rasanya ingin menangis sekarang ia sebenarnya juga tidak sanggup untuk ldr dengan Nathan tapi mau bagaimana lagi.
"Mee too babe. Love you even more. Aku pulang ya"
Nathan menutup pintu mobil Rachel. Rachel menyalakan mobil nya dan melaju pergi.
.
.
.
Di rumah Nathan, Nathan baru saja masuk ke dalam rumah nya. Ia melihat ibu nya duduk sendiri di sofa. "Dad kemana mom?"Melinda menoleh dan melihat Nathan. "Dad sudah tidur besok harus bekerja"
Nathan duduk di samping Melinda. Melinda melihat anak nya sedikit murung. Rachel benar-benar merubah hidup Nathan.
"Rachel sudah pulang nak?"
Nathan mengangguk menjawab Melinda. Tiba tiba Nathan menidurkan kepala nya di paha Melinda. Melinda mengelus kepala Nathan sayang.
"Kau sangat mencintai nya ya?"
Nathan tersenyum mengingat bagaimana ia bertemu Rachel. "Ya sangat mom, aku belum pernah merasakan hal ini sebelum nya ia wanita kedua yang berani mengatur ku setelah kau. Pribadi nya semua yang ada pada dirinya membuatku tertarik mom. Bagaimana ia memperlakukan ku aku juga sadar betapa ia sangat mencintai ku."
Nathan menarik nafas nya panjang sebelum melanjutkan "tapi sekarang ini pertama kali nya kamu berhubungan jarak jauh. Aku tahu Anna menahan tangis nya sedari tadi. Aku melihat nya berdoa di sepanjang latihan dan pertandingan ku mom. Aku sudah terbiasa melihat nya di bangku penonton saat aku bertanding. Apa ia akan melihat ku nanti kalau aku bertanding lagi mom?"
Melinda tersenyum mendengarkan keluh kesah anak nya. Tangan nya masih setia mengelus kepala Nathan.
"Anakku sudah besar ternyata. Nak, aku senang melihat mu bersama Rachel. Aku juga sangat menyukai Rachel. Dari awal bertemu dengan nya ia anak yang baik. Tapi sayang kau harus tau. Rachel mempunyai impian. Kau pun juga mempunyai nya. Rachel hanya pergi untuk sebentar nak menyelesaikan pendidikan untuk mengejar impian nya. Jangan pernah menghalangi impian nya nak meskipun kalian akan berpisah sebentar. Lakukan seperti apa yang Rachel perlakuan untuk mu dukung dia nak selalu ada untuk nya dengar keluh kesah nya dan doa kan ia selalu itu jauh lebih penting"
Nathan terdiam menatap kedepan. Ya benar itulah yang harus Nathan fikirkan.
"Kau benar mom" Nathan bangun dan memeluk Melinda erat "terimakasih karena sudah mau mendengar kan ku mom"
Melinda tersenyum mendengar anaknya. Nathan melepaskan pelukan nya dan masuk ke kamar nya.
.
.Tidak lama rachel sampai di rumah nya. Ia langsung masuk ke kamar nya dan mempersiapkan barang bawaan nya.
Setelah selesai Rachel menghempas badan nya ke kasur. Air mata Rachel menetes ia sangat menahan nya di depan Nathan tadi.
Tok.. Tok..
"Boleh kakek masuk?"Mendengar kakek nya berteriak dari luar Rachel pun bangkit ia membuka pintu kamar nya.
"Masuk lah kek, tumben kau kemari?"
Rachel duduk di kasurnya sedangkan kakek nya duduk di bangku kerja Rachel.
"Kau menangis?"
Jhors melihat sedikit air mata di sudut mata rachel. Ia sangat mengenal cucu kesayangan nya tersebut.
"Tidak" Rachel mencoba mengalihkan pandangannya dari jhors. Jhors tersenyum melihat cucu nya
"Aku mengenal mu sudah dari kecil anna, kau sangat tidak bisa berpisah dengan orang-orang yang kau sayangi aku pergi sebentar saja kau menangis apalagi ini? Karena Nathan kan?"
Rachel tidak bisa menyembunyikan air matanya lagi ia menangis di hadapan kakek nya. Jhors pun bangun dan mengelus bahu cucu nya ia mencoba merangkul cucu nya tersebut dan membiarkan Rachel menangis.
10 menit Rachel menangis ia pun berhenti. "Apa aku bisa menahan rinduku nanti kek?"
Jhors tersenyum "tanyakan itu pada dirimu anna, kakek hanya bisa menyarankan. Kau sibuk dengan urusan mu begitu pun Nathan. Kau harus terbiasa untuk itu anna. Nathan adalah pemain bola mungkin kau yang sekarang meninggalkan nya tapi bagaimana nanti kalau seandainya Nathan yang meninggal kan mu karena sepak bola nya? Bukan kah kau selalu berdoa Nathan masuk tim nasional?"
Rachel terdiam benar apa kakeknya ia sudah bukan anak kecil. Ia harus bersikap dewasa sekarang. Mau sampai kapan Rachel bersikap seperti ini dan menjadi cengeng.
Rachel tersenyum dan memeluk kakek nya erat. "Thankyou kek, kau membuat ku sadar"
Jhors mengelus pucuk kepala Rachel. "Sudah, sekarang tidur lah kakek akan mengantar mu besok. Gnight anna"
Anna mengangguk dan menjawab kakek nya "night kek"
.
.
.Keesokan paginya Rachel sudah berada di mobil nya kakeknya bersiap untuk mengantarkan nya ke bandara. Rachel menatap keluar jendela memandang jalanan.
Drrrt..
Ponsel Rachel bergetar ia melihat ada pesan masuk di ponsel nya. Ia tersenyum membaca nya.
Nathan:
"Take care babe. Iloveyou."Rachel:
"Iloveyou too babe, aku baru akan sampai bandara."Rachel memasukan ponsel nya dan tersenyum. Tak kerasa ia sudah sampai di bandara. Jhors menurunkan barang barang Rachel. Dan memeluk cucu nya singkat. "Hatihati yaa kabari kakek nanti"
Rachel tersenyum dan memeluk kembali kakek nya "ya kek, jangan coba coba minum kopi tanpa sepengetahuan ku!"
Jhors tertawa mendengar nya. Ia melambaikan tangan nya kepada Rachel yang sudah berjalan meninggal kan nya. Rachel terdiam sebentar menengok ke belakang pandangan nya menyesir seluruh bandara. Ia menghembuskan nafasnya pelan.
"Hanya sebentar Rachel kau pasti bisa!"
Rachel mencoba menyemangati dirinya dan berjalan kembali menarik kopernya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A On
Romance"Kemana pun dan sejauh apapun kita pergi kalau Tuhan mau kita bersatu kita akan selalu bersama" -Rachel Anna Ff ini cuma berdasarkan karangan pribadi ya, untuk kesamaan waktu dan lainnya tidak sama dengan asli nya Selamat membaca semua nya:) #Nath...