47

476 32 4
                                    

"Mom... "
.
.
.

Melinda sama terkejut nya dengan Rachel. Ia langsung berlari memeluk Rachel. Rachel sempat merasa kesakitan sedikit namun rasa rindu nya pada Melinda mengalahkan rasa sakit itu.

Melinda melepas pelukannya. "Kenapa kau pergi nak? Kenapa tidak bilang padaku? Kenapa kau jahat sekali"

Melinda memukul pelan bahu Rachel berkali kali. Rachel meringis kesakitan. Romeo dan Melinda menatap heran Rachel. Romeo tau istri nya memukul pelan tapi mengapa Rachel sampai meringis seperti itu.

Nathan maju dan langsung merapihkan bantal untuk menjadi senderan rachel. Nathan membantu rachel perlahan.

"Ada apa denganmu nak?"

Nathan menatap ayah dan ibu nya. Ia menceritakan semua nya pada mereka. Romeo mengeram marah. Sedangkan Melinda langsung duduk disamping rachel. "Kita ke rumah sakit ya nak"

Rachel menggeleng "aku sudah baik baik saja mom, luka ini hanya goresan kecil jangan khawatir ya"

Melinda mengelus pipi Rachel. "Bagaimana aku tidak khawatir nak, putri ku terluka seperti ini"

Rachel tersenyum menatap Melinda. "Perempuan itu sudah di proses nath?"

Nathan mengangguk. Romeo menepuk bahu anak nya. Dan mendekati rachel.

"Pulang lah kembali ke Belanda nak. Agar kami bisa menjaga mu disana. Mom juga tidak akan kesepian"

Rachel nampak berfikir. Ia menatap Nathan. Nathan tersenyum melihat Rachel.

"Aku akan kembali tapi nanti dad. Biarkan aku bekerja dulu disini sebentar. Aku baru saja mendapatkan pekerjaan ini. Pekerjaan dimana aku bisa menjaga Nathan dari dekat. Aku senang melakukan nya dad"

Romeo dan Melinda tersenyum . Mereka memeluk Rachel bersamaan. Rachel senang berada di pelukan mereka berdua.

Nathan yang melihat itu juga tersenyum Rachel menjulurkan tangan nya untuk membawa Nathan ikut memeluknya.

"Terimakasih sudah tetap bersamaku anna"

Rachel mengangguk. Mereka semua bahagia sekarang.
.
.
.

Beberapa bulan kemudian.

Rachel baru saja mendarat di Qatar. Tidak lupa ia mengabari nathan yang berada di Inggris. Rachel diminta datang ke Qatar untuk menjadi perwakilan tim medis Indonesia di AFC.

Vani sudah berangkat lebih dulu. Rachel meng geret koper nya di bandara. Ia memanggil taxi yang ada dan segera masuk kesana.

Rachel menikmati pemandangan di jalanan Qatar. Rasanya sudah lama sekali ia tidak pergi ke luar negeri.

Sampai di hotel Rachel di sambut beberapa staff disana. Rachel melihat Vani yang sedang berlari ke arah nya.

"Rara...  Akhirnya dateng juga. Gue fikir lu bareng Nathan"

Rachel bingung menatap Vani "Nathan? Bukannya dia ga izinin sama club nya?"

Vani menunjukan wa Nathan di grup timnas. Ia akan hadir. Kekasih nya itu membohongi nya. Pantas saja pesan Rachel tidak di balas oleh nya.

Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang