Rachel menatap ponsel nya ia hanya mendapat kabar dari Nathan lewat pesan. Rasanya ingin sekali Rachel mengamuk sekarang. Nathan benar-benar keterlaluan.
Rachel tidak membalas pesan tersebut. Bahkan sampai keesokan hari nya ia masih tetap tidak membalasnya. Nathan berulang kali menelfon dan meminta maaf namun Rachel masih keras pada pendirian nya.
.
.2 hari berlalu Nathan hanya mendapat kabar dari teman nya tentang rachel. Nathan menghela nafas nya kasar. Ia sebenarnya ingin sekali mengabari berita membahagiakan ini. Nathan baru saja diizinkan club nya untuk membela timnas sampai akhir.
Nathan ingin mengabarinya lewat pesan namun ia urungkan pesan nya berkali kali saja di abaikan.
Sedangkan di sisi lain. Rachel menatap Vani yang sedang berdandan.
"Mau pergi?"
Vani mengangguk sambil memakai bedak nya. "Kemana?"
Vani meletakan make up nya di tas. "Kerumah teman ku. Mumpung kita libur aku ingin berlibur menginap bersama mereka"
Rachel menjatuhkan rahangnya. "Van terus gue sama siapa????"
Rachel merengek kepada Vani. Vani tertawa melihat kelakuan sahabat nya itu.
"Main ps aja sana sama anak anak"
Rachel menatap malas Vani. "Ga seru"
Vani tertawa "lo belom coba ra. Maen sama mereka seru kok"
Rachel tidak menanggapi Vani ia hanya memilih tidur di kasurnya seharian. Bermalas malasan sesekali memandang hotel dari balkon kamarnya.
Hari sudah malam. Rachel menatap ponsel nya tidak ada kabar Nathan. Biasanya ia mendapat kan kabar meskipun ia tidak membalas nya.
Tok.. Tok..
Rachel bangkit dan membuka pintu kamarnya.
"Lagi sendirian kan? Main ps yuk"
Sananta langsung masuk ke kamar Rachel bersama anak anak yang lain. Bahkan Rachel belum mengatakan ya pada mereka. Kamar Rachel sangat penuh sekarang. Pasukan pemain Naturalisasi berkumpul disana.
Rachel hanya melihat mereka dari kursi. Matanya tertarik untuk menonton mereka bermain.
"Boleh aku mencoba nya?"
Rachel tiba tiba ingin ikut bermain. Semua orang yang ada disana menengok."Kau yakin bisa?"
Rachel menatap justin sinis "jangan menyepelekan ku justin aku bisa asal jangan game bola ini."
Rachel duduk di bawah dan memilih game nya. Ia tertarik pada game balap mobil.
"Ra apa hukuman nya kalo kamu kalah?"
Ridho membuat peraturan disaat mereka bermain. Rachel nampak berfikir ia melihat rambut mereka sudah agak panjang Rachel memiliki ide konyol.
"Yang kalah akan di ikat rambut nya seperti orang gila"
Mereka semua tertawa "deal" Rafa dan Rachel bersalaman.
"Tunggu ini curang, siapa yang mau masuk tim ku? Tidak mungkin kan aku sendiri? "
Mereka semua saling tatap dan berharap ada yang mau masuk tim Rachel. Ivar yang merasa kasian pun mengajukan diri toh rambut nya pendek tidak mungkin bisa di kuncir.
"Baiklah ayo kita mulai"
.
.
.
Nathan baru saja tiba di bandara, ia sudah di jemput oleh tim dari official timnas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A On
Romance"Kemana pun dan sejauh apapun kita pergi kalau Tuhan mau kita bersatu kita akan selalu bersama" -Rachel Anna Ff ini cuma berdasarkan karangan pribadi ya, untuk kesamaan waktu dan lainnya tidak sama dengan asli nya Selamat membaca semua nya:) #Nath...