54

470 36 9
                                    

Rachel baru saja turun dari taxi. Ia melihat keramaian di dalam hotel. Rachel langsung memakai masker nya dan jalan menunduk masuk ke lobby hotel.

Namun karena banyak nya orang ia terhimpit di kerumunan orang orang. Rachel mencoba terus berjalan. Tiba tiba segerombolan orang mendorong nya dari belakang Rachel terhuyung dan jatuh tangan nya tidak sengaja ke injak injak fans disana.

"Awww"

Rachel menarik tangan nya. Tangan Rachel sedikit berdarah ia menyentuh tangan nya kesakitan. Rachel baru saja ingin bangkit sepasang sepatu yang ia kenali berdiri di depan nya. Rachel mendongak melihat orang tersebut.

"Nathan.. "

Nathan membantu Rachel untuk bangkit. Rachel menatap rachel khawatir. Setelah berdiri Nathan merangkul Rachel untuk pergi. Namun Nathan berbalik menatap fans fans nya. Nathan tidak melepaskan rangkulannya pada Rachel sama sekali.

"Aku ingin kalian semua tau. Dia adalah kekasih ku Rachel anna. Aku sudah lama menjalin hubungan dengan nya. Tolong jangan ganggu privasi nya lagi"

Tegas Nathan dan pergi dari tempat itu membawa Rachel yang kini menatap nya.

Mereka langsung pergi meninggalkan loby. Banyak fans yang langsung heboh mendengar itu dari Nathan. Ada yang bersedih ada pula yang berkomentar positif tentang mereka berdua.

Nathan dan Rachel sudah masuk ke lift bersama dengan deny. Deny menotice tangan Rachel yang berdarah.

"Ra tangan lu"

Rachel menatap tangan nya. Nathan yang melihat hal tersebut pun ikut khawatir. Ia menyentuh tangan Rachel. "Maaf anna, kau jadi terluka"

Rachel tersenyum menatap Nathan. "Hanya sedikit tergores nath bukan salah mu"

Nathan memeluk Rachel dari samping sedangkan deny menggelengkan kepala nya melihat dua love Bird di depan nya.

Mereka berdua turun dari lift. Nathan membawa Rachel ke kamar nya. Rachel langsung berhenti. "Nath aku bisa ke kamar ku"

Nathan tidak menggubris nya dan langsung masuk membawa Rachel.

"Hei ra kau bersama Nathan?"

Rachel tersenyum menatap justin yang menyapa nya. "Ya bertemu di loby tadi"

Nathan mendudukan Rachel di kasurnya justin duduk di samping rachel. Ia terkejut melihat tangan Rachel yang terluka. Justin langsung menyentuh tangan Rachel. "Ya ampun ra kenapa ini bisa terjadi?"

Rachel hanya tertawa melihat ekspresi justin. "Hanya tergores sedikit di bawah tadi"

Justin mengelus tangan Rachel di depan Nathan yang baru saja tiba setelah mengambil betadine dan kapas. Nathan duduk di satu sisi lain Rachel dan memukul tangan Justin yang sibuk mengelus tangan kekasih nya.

Rachel tertawa kecil melihat itu sedangkan Justin langsung menyentuh tangan nya dan mengelus nya karena sakit di pukul Nathan. Nathan sibuk mengobati Rachel.

"Justin kau baik baik saja?"

Justin sedikit murung setelah Rachel bertanya ia menghela nafas nya.

"Ya aku sedikit sakit melihat nya akan menikah ann, tapi mau gimana lagi kalau itu soal perjodohan"

Rachel mengelus punggung Justin. "Sabar ya, kau bisa mendapatkan wanita lain yang lebih baik"

Justin tersenyum. "Kabari aku jika Nathan melupakan mu aku akan langsung menggantikan posisinya"

Nathan langsung menatap justin horor. Ia melemparkan bekas kapas kotor ke Justin "jangan harap aku akan melupakannya"

Rachel tertawa melihat keributan di depan nya. Justin mendekati Rachel dan berbisik kencang di kuping nya. "Pacar mu sangat sensitif, jika sudah bosan bilang aku"

Justin pergi kabur ke kamar mandi setelah melihat Nathan hampir melemparnya dengan obat yang dia pegang.

Rachel tertawa melihat kelakuan dua sahabat itu. "Dia lucu"

Nathan menatap sebal Rachel. Rachel melihat ke Nathan dan menangkup pipi Nathan. "Kau marah babe?"

Nathan menaruh obat nya di meja dan berbalik duduk di samping Rachel "siapa yang tidak marah kekasih nya di goda laki laki lain"

Rachel tertawa semakin kencang kekasih nya benar benar lucu jika sedang cemburu. "Aku hanya mencintaimu kau tau itu nath"

Nathan tersenyum melihat kekasih nya. Dan membawa Rachel dalam pelukannya. "Tangan mu benar tidak apa-apa? Apa perlu ke dokter?"

Rachel menarik diri dari Nathan "aku juga dokter buat apa harus pergi lagi. Tangan ku tidak apa-apa mungkin akan sedikit memar besok"

Nathan mengelus tangan Rachel. "Maaf ya"

Rachel tersenyum ke arah Nathan. "Bukan salah mu babe lagian fans mu juga tidak sengaja jangan marah pada mereka. Mereka hanya senang bisa melihat mu"

Nathan menarik nafas nya "terkadang aku lelah menanggapi nya ann, aku benar benar tidak ingin hal privasi ku selalu di usik, terkadang aku ingin langsung istirahat dan berlari masuk kedalam kamar, aku ingin mengabadikan mu lewat sosial media ku ann dan juga tentang semua keluarga ku. Jika hanya keluarga ku yang terusik aku tidak masalah selama itu masih batas wajar tapi jika sampai mencari tau sampai ke teman teman serta followers ku rasanya itu keterlaluan"

Rachel mengelus lengan nathan ia tau kekasih nya sedang menjadi bintang baru dalam dunia sepak bola Indonesia, bahkan sesekali Rachel mengecek akun fansbase Nathan. Memang terkadang mereka sampai mencari tau terlalu jauh untuk seorang Nathan yang sedikit introvert itu sangat menganggu.

Rachel tidak tau harus berkata apa kali ini ia hanya bisa mengelus nathan.

"Nath aku lupa membawa baju! Aku keluar ya" Nathan langsung menengok ke arah kamar mandi. Pintu kamar mandi baru saja akan terbuka Nathan buru buru lari dan menutup pintu nya.

"TUNGGU DISANA JANGAN COBA COBA UNTUK KELUAR!"

Nathan berlari mengambil tas besar Justin yang berisi baju baju nya. Ia kembali ke kamar mandi dan menyerahkan pada Justin. "Kau hanya perlu mengambil dalaman dan baju ku saja nath tidak perlu semua nya"

"Aku tidak tau yang mana" Nathan langsung melenggang pergi dari sana.

Rachel yang duduk di kasur tertawa melihat kelakuan mereka. Benar benar rasa tertekannya seketika hilang.

Justin keluar kamar mandi membawa tas nya. Aroma wangi memenuhi seluruh ruangan disana.

"Kau menumpahkan minyak wangi pada badan mu?"

Justin mencium badan nya ia tersenyum. "Kau mencium nya juga ra? Mau lebih dekat untuk mencium nya ini sangat wangi aku baru beli"

Justin berjalan membuka tangan nya lebar seolah ingin memeluk Rachel. Nathan langsung melempar bantal padanya.

"Jangan coba coba hubner"

Justin langsung mundur teratur. "Kau mau ikut ra? Aku ingin makan malam"

Rachel nampak berfikir dan melirik Nathan. Nathan menatap Justin seolah ingin menerkamnya. Justin yang merasa di tatap dalam oleh orang di belakang nya langsung menoleh "aku mengajak mu juga nath"

"Mau makan dimana?"

Justin nampak berfikir "bagaimana dengan daerah kota aku ingin resto luar hotel sekalian jalan jalan"

Rachel langsung bangkit dan tersenyum senang "aku akan ikut! Aku ganti baju dulu"

Rachel berlari dan menepuk kedua pipi Justin sangking senang nya. Justin kaget dan mengangkat kedua tangan nya menghadap Nathan. "Bukan aku yang meminta nath"

Nathan hanya membuang nafas nya kasar dan masuk ke kamar mandi untuk bersih bersih. Sebelum itu ia mengambil bantal dan melempar nya ke Justin untuk melampiaskan kesal nya.

.
.
.
.




Akhirnya bisa update!!! Besok aku usahain banyak update ya karena besok libur. Mohon maaf untuk segala typo yang ada yaaa

Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang