Tok.. Tok...Rachel dan Nathan menoleh. Rachel melihat orang yang masuk kedalam ruangan nya seketika matanya melotot kaget....
.
.
.
."Mom.. Dad"
Melinda dan Romeo msuk ke ruangan tersebut. Rachel langsung bangun dan memeluk kedua nya.
"Joy tidak ikut mom?"
Melinda menggeleng "joy sedang sibuk ikut dengan suami nya karena tugas"
Rachel membawa mereka berdua untuk duduk sebelum itu Nathan bangun memeluk ibu dan ayahnya.
"Jangan berputus asa karena kegagalan mu nak"
Romeo menepuk bahu Nathan. Nathan hany tersenyum dan mengangguk.
Tak lama pintu kembali terketuk dan mereka pun masuk. Rachel tersenyum senang melihatnya.
"Grandpa, grandma"
Rachel berlari memeluk mereka berdua. Nathan membawa mereka semua untuk bergabung dengan makan malam nya.
"Kapan kau tiba? Kenapa tidak memberitahu ku?"
Jhora tertawa "Nathan yang mengajak kami kesini"
Rachel langsung beralih menatap Nathan. Nathan tersenyum dan bangkit memeluk kakek nenek Rachel. "Kau tidak bilang padaku nath"
Rachel cemberut menatap kekasihnya. Nathan mengelus kepala Rachel "mana ada surprise yang bilang anna"
Mereka semua yang ada disana tertawa. Nathan mempersilahkan jhors dan istrinya untuk duduk.
Mereka semua mengobrol bersama membahas banyak hal. Sampai makanan pun tiba. Mereka semua memakan makanan itu.
Makanan di resto itu sangat enak. Mereka tengah asik menyantap menu akhir di resto tersebut.
"Kek nek ada yang ingin aku bicarakan"
Semua mata seketika memandang Nathan. Nathan terlihat sangat gugup namun ia berusaha untuk menahan nya.
"Aku ingin meminta izin untuk melamar Rachel."
Semua orang yang berada disana terkejut. "Kau yakin nak? Apa kau tidak sayang dengan karir sepakbola mu ini setelah menikah?"
Nathan menatap tuan jhors dan duduk tegak "tidak, aku akan menyelesaikan beberapa pertandingan ku nanti setelah itu aku akan menikahi Rachel. Sekarang aku hanya ingin kalian menjadi saksi betapa serius nya aku mencintai Rachel. Meskipun aku tidak langsung menikahi Rachel tapi ini lah caranya aku membuktikan keseriusan dalam hubungan ini. "
Rachel menatap Haru Nathan. Mereka berempat pun tersenyum melihat Nathan dan Rachel. "Aku tidak pernah melarang cucu ku untuk menikah dengan siapapun nath. Semua itu tergantung padanya. Kau boleh bertanya pada nya apa dia bersedia?"
Nathan menatap Rachel dan mengeluarkan cincin dan saku celananya. Nathan membuka kotak tersebut dan membungkuk di depan Rachel. "So, apakah kau bersedia menerima lamaran ku ini Yonn Rachel Anna? Aku mencintai mu sangat"
Air mata Rachel menetes kekasih nya melamar nya didepan kakek nenek serta orang tuanya. Rachel mengangguk menjawab Nathan dan menyerahkan jari nya. Nathan tersenyum dan menyematkan cincin itu di jari manis Rachel.
Nathan langsung berdiri dan memeluk Rachel.
Semua orang di ruangan itu turut berbahagia.
"Anna, jika putra ku menyakiti mu kau harus bilang padaku aku yang akan menghajar nya langsung"
Rachel tertawa mendengar omongan Romeo. Nathan tidak terima dengan celotehan ayah nya "aku tidak akan menyakiti nya dad. Aku janji"
Mereka semua tertawa melihat Nathan.
.
.
Makan malam telah usai Rachel dan Nathan sedang berjalan jalan di sekitaran menara Eiffel.Sedangkan para orang tua sudah kembali ke kamar nya.
"Kapan kau membeli cincin ini nath?"
Nathan menghela nafas nya "saat di Rotterdam sebelum accident itu. Aku berencana untuk langsung pergi Menyusul mu setelah pertandingan namun malah terjadi hal mengerikan itu. Maaf ya"
Rachel berbalik menatap Nathan. "Kenapa kau tidak memberikannya pada arlina kan dia kekasih mu saat itu"
"Aku merasa lega saat arlina bilang dia kekasih ku namun rasanya aneh ketika aku bersama nya. Aku tidak memiliki getaran apapun di hatiku. Namun ketika aku mengingat mu entah kenapa rasanya aku selalu ingin mencari tau tentang mu. Itulah sebabnya aku tidak memberikan cincin ini pada nya"
Rachel tersenyum dan mengelus lengan Nathan. Nathan menoleh ke Rachel. Ia membalik kekasih nya untuk menatap ke arah menara Eiffel. Nathan memeluk Rachel dari belakang dan menyandarkan kepala nya di kepala Rachel.
"Saat kau lupa ingatan aku meminta dad untuk tidak memberi tahu siapa aku kepadamu. Dad sangat takut kau mempunyai kekasih lain dan benar benar melupakan ku nath. Namun saat itu aku memegang kalung mu dan percaya jika Tuhan ingin kita bersatu pasti kita akan bersama kembali. Dan lihat lah sekarang aku bersamamu. Dan akan selamanya bersamamu"
Rachel berbalik memeluk Nathan. Nathan sangat terharu mendengar penuturan Rachel tersebut.
Nathan melepaskan pelukan nya.
"I love you Yoon Rachel Anna"
Rachel tersenyum dan meletakan kedua tangan nya di pipi Nathan "iloveyou even more nath"
Nathan memajukan kepalanya dan mencium bibir Rachel. Mereka berciuman di depan menara Eiffel. Menara Eiffel menjadi saksi semakin kuat nya hubungan mereka berdua.
End
.
.
.
.
.Maaf kan aku yang harus menyelesaikan ff ini disini teman teman semoga kalian senang dengan ff ini.
Makasih banyak yang udah terus ngikutin ff ini asli seneng banget aku jadi semakin semangat buat bikin cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A On
Romance"Kemana pun dan sejauh apapun kita pergi kalau Tuhan mau kita bersatu kita akan selalu bersama" -Rachel Anna Ff ini cuma berdasarkan karangan pribadi ya, untuk kesamaan waktu dan lainnya tidak sama dengan asli nya Selamat membaca semua nya:) #Nath...