"Dr. Kevin... "
.
.
.Kevin menatap Rachel senang. Ia maju dan langsung memeluk Rachel.
"Akhirnya aku bertemu dengan mu lagi"
Rachel hanya diam tidak membalas pelukan kevin. Kevin melepas pelukan nya dan menatap Rachel.
"Kau dimana sekarang? Apa bekerja di Qatar? "
Rachel menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal ia sedikit canggung bertemu Kevin "aku di Indonesia dok, sekarang hanya sedang di minta untuk menjadi dokter untuk pemain timnas disini"
Kevin mengangguk. "Mau minum bersama? Sudah lama kita tidak mengobrol"
Rachel bingung ia takut Nathan salah paham apalagi orang itu sangat mudah marah. "Aku... "
"Sudah ayo besok besok kau akan sibuk" Kevin menarik Rachel ke restoran hotel tersebut. Rachel memandang ke sekitar takut takut ada yang melihatnya disana.
Kevin memesan kan minuman untuk nya dan Rachel. Sedangkan Rachel duduk dengan tidak tenang. Ia terus melihat ke kanan dan kiri.
"Kau menghilang tiba-tiba, membuat semua orang khawatir ra"
Rachel tersenyum "maaf dok aku memang tiba tiba ingin ke Indonesia, nenekku sendiri disini"
Kevin melihat Rachel yang tidak tenang di depan nya. "Nathan disini kan? Hubungi dia ajak kesini aku tidak ingin membuat kalian bertengkar"
Rachel nampak berfikir apakah harus ia menelfon Nathan. Bahkan Rachel saja sedang menghindari laki laki tersebut. Namun akan lebih parah urusan nya jika Nathan memergoki nya langsung.
Rachel membuka ponsel nya dan mencari nama Nathan disana.
"Halo nath"
"Sudah tidak menghindari ku?"
"Bisa kau datang ke restoran sekarang?"
Nathan langsung mematikan panggilan nya. Rachel melihat ponsel nya yang mati.
"Aku tidak menyangka hubungan mu dengan Nathan berjalan dengan lancar sampai saat ini"
Rachel tersenyum dan mengangguk. "Aku juga fikir begitu, aku sempat mengira tidak akan bertemu dengan nya lagi setelah accident itu tapi ternyata salah"
Kevin tersenyum "aku bahagia mendengar nya. Ada rencana untuk menikah?"
"Tentu saja ada!"
Kevin dan Rachel menoleh mendengar suara tersebut. Nathan memasang wajah garang nya sekarang. Nathan berjalan dan duduk di sebelah Rachel. Ia terlihat sangat posesif.
Kevin tersenyum melihat Nathan dan
mengulurkan tangan nya. Nathan menjabat tangan itu dengan singkat. Rachel yang melihat itu langsung memelototinya."Apa kabar nath? Kau bermain untuk timnas Indonesia sekarang aku tidak menyangka"
"Ya aku juga tidak menyangka kau akan kembali lagi"
Rachel langsung menginjak kaki Nathan membuat Nathan meringis kesakitan.
"Maaf dok Nathan memang sedikit menyebalkan"
Kevin tertawa melihat hal itu. "Tidak apa-apa sudah biasa. Dari awal bertemu juga Nathan selalu memandang ku seperti itu"
Rachel tersenyum canggung ia melirik Nathan tajam. "Omong omong dok, kau ada keperluan disini?"
Kevin menyerahkan sebuah undangan untuk Rachel. Rachel mengambil undangan tersebut dan membaca nya. "Kau akan menikah dok?"
Kevin tersenyum "ya begitulah, seharusnya itu menjadi contoh undangan untuk di cetak namun aku ingin mengundangmu takut tidak bertemu lagi jadi aku serahkan padamu"
Rachel tersenyum lebar melihat nya ia sangat senang dokter nya akan segera menikah. "Kebetulan calon istri ku juga menginap disini, dia seorang dokter"
Rachel dan Nathan terkejut. "Siapa? Dia berada di lantai berapa?"
Kevin nampak berfikir. Dan membuka ponsel nya. "Ah sebentar lagi ia juga akan turun"
Rachel mengangguk dan meminum minumannya.
"Babe.. "
Mereka semua menoleh mendengar ada seseorang yang mendekat.
"Vani!!! ... "
Rachel dan Nathan tekejut, mereke berdua saling menoleh seolah bertanya 'bagaimana bisa?'
Vani duduk dan mencium pipi calon suami nya. Nathan Rachel masih ter bengong melihat orang di depannya.
"Biasa aja kali ra" Vani tertawa melihat Nathan dan Rachel.
"Lo harus jelasin semua nya, ko bisa? Terus justin gimana?"
Vani tertawa dan men translate ucapan Rachel pada Kevin. Kevin juga ikut tertawa.
"Ya begitu lah, sebenarnya kita memang sudah mengenal lama. Aku di jodohkan dengan Kevin. Namun rasanya aku belum siap. Lalu aku bertemu justin dan kita dekat. Tapi apa boleh buat usaha nya tidak main main untuk menikahi ku dan membuat ku luluh"
Rachel langsung terdiam menyenderkan badan nya ke kursi.
"Kau harus menjelaskan lebih rinci nanti van. Lalu bagaimana dengan justin?"
Vani menarik nafasnya "ya seperti itu lah sedikit marah namun kita harus bersikap profesional ra."
Rachel mengingat di saat justin terlihat aneh hari ini. "Pantas saja dia sedikit murung, tadi ia mengajak ku keluar namun aku tidak bisa ikut. Tau dia sedang begini aku akan menemaninya"
Nathan melotot ke arah Rachel. Bagaimana bisa kekasih nya berfikir seperti itu. Vani yang melihat itu tertawa ia malah sengaja mengejek Nathan
"hahaha lain kali kau temani saja dia. Jaga jaga kalau Nathan lupa padamu lagi setidaknya kau punya justin"
Rachel mengangguk setuju "ya benar juga. Setidaknya aku tidak sendiri berlama lama"
"Jangan macam macam ann, aku tidak akan melupakan mu lagi"
Rachel mengedikan bahu nya acuh "siapa tau nath. Aku hanya berjaga jaga lagi pula justin juga tampan meskipun masih muda lumayan lah"
Nathan semakin tidak terima ia malas duduk disana rasanya. Nathan memilih memandang ke arah lain untuk menghilangkan emosi nya.
Kevin melihat jam tangan nya dan berdiri "aku dan Vani harus pergi sekarang. Ada pertemuan keluarga diluar. Kami permisi ya. "
Vani melambaikan tangan nya pada Rachel dan Nathan.
"Kau sungguh tidak tahu soal ini nath?" Rachel menoleh kepada nathan. Nathan hanya diam tidak menjawab Rachel.
"Yasudah aku akan tanya justin saja nanti" Rachel pergi dan meninggalkan Nathan. Nathan yang melihat itu langsung bangun dan mengejarnya. Nathan berhasil menangkap Rachel dan memeluknya dari belakang.
Mereka berdua tidak sadar mereka sedang di loby sekarang. Beberapa kamera fans menyoroti mereka berdua. Dan mungkin akan menjadi tranding esok hari.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A On
Romance"Kemana pun dan sejauh apapun kita pergi kalau Tuhan mau kita bersatu kita akan selalu bersama" -Rachel Anna Ff ini cuma berdasarkan karangan pribadi ya, untuk kesamaan waktu dan lainnya tidak sama dengan asli nya Selamat membaca semua nya:) #Nath...