2 tahun kemudian.
Suara kebisingan RS sangat terdengar disini. Rachel sibuk dengan pasien pasien nya. Ia memeriksa pasien nya 1 per 1. Ia mengambil spesialis penyakit dalam.
Setelah selesai Rachel masuk ke ruangan nya. Ia menyederkan dirinya di sofa ruangan nya. Ia memejamkan matanya hari ini sangat berat rasanya karena ia harus memeriksa pasien pasien nya sebelum meninggalkan nya untuk cuti selama 4 hari pulang ke Belanda.
"Rara, lo di dalem?"
Vani masuk ke dalam ruangan Rachel dan duduk disana membawa coklat dingin untuknya dan Rachel.
Rachel tersenyum dan mengambil es itu. "Sahabat gue emang pengertian banget si"
Vani hanya menatap malas teman nya. "Lo jadi mau cuti? Ga takut kena hukuman? Lagian lo mau kemana si? "
Rachel meletakan es nya. "Gue ada perlu ke Belanda kakek gue sakit disana dia minta gue buat nengokin. Lagian cuti itu hak gue kali"
Vani terkejut mendengar Rachel akan ke Belanda. Vani teman dekat Rachel disini. Vani tau segala cerita tentang nya. "Lo ke Belanda? Ra please, lo harus ketemu sama cowo itu. Udah 2tahun loh ra siapa tau dia inget sama lo"
Rachel diam berfikir dan dia tersenyum. "Dia udah pindah kali atau dia mungkin udah punya cewe lain"
Vani memukul lengan Rachel "lo tuh sakit ya, lu bisa berfikir begitu sama cowo lu tapi kenapa lu ga begitu juga?"
Rachel menyerngit bingung "maksudnya? "
Vani menghela nafas kasar dan menjelaskan "gini ya raraku sayang, 2tahun di Indonesia lu ga pernah mau di deketin sama cowo manapun disini dan masih aja setia nunggu tu cowo bakal inget lagi sama lu. Kenapa ya ga lu cari dulu gitu cowo lain siapa tau lu bisa membuka hati lu buat mereka"
Rachel tertawa mendengar nya. "Sayang nya gue ga bisa gimana dong, sayang gue tuh beda ga main main. Dah ah gue mau cabut gue ke bandara sekarang"
Rachel bangkit dari duduk nya dan merapihkan barang nya. Vani mengikuti Rachel "gaya lo setia tar tau tau dia udah punya cewe lain nangis lo"
Rachel memandang sinis Vani "doa lo jelek ya van"
Vani tertawa mendengar Rachel marah. Sebab teman nya ini memang agak serius dan susah di ajak bercanda.
"Oke oke sorry, btw hati-hati ya semoga lo bisa ketemu dia di sana"
Rachel memeluk Vani dan tersenyum "thanks ya van, gue pergi dulu"
Rachel keluar dari ruangan nya di ikuti Vani. Vani melambaikan tangan nya pada Rachel.
Rachel berjalan ke mobil yang sudah menjemputnya. Ia harus pulang ke Belanda beberapa karena kakeknya sakit dan meminta nya untuk datang menjenguk nya.
.
.
.
Beberapa jam berlalu Rachel sudah tiba di bandara. Ia memejamkan matanya dan menghirup udara netherlands. Sudah lama sekali ia tidak kesana.Rachel menarik koper kecil nya dan membawa masuk ke dalam mobil.
"Pak maaf apa bisa kau tinggalkan aku sendiri? Aku akan bawa mobil nya. Kau langsung saja pulang"Rachel mengeluarkan beberapa lembar uang untuk supir nya yang bahkan lebih hanya untuk sekedar bayar taxi.
"Apa tidak apa-apa nona saya langsung pulang?"
Supir Rachel itu nampak takut karena ini belum selesai dari jam kerjanya "tak apa aku yang akan menjelaskan nya pada kakek"
Supir itu pun pergi tanpa lupa mengucapkan terima kasih. Rachel masuk ke dalam mobil nya. Sudah lama sekali ia tidak mengendarai mobil nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A On
Romance"Kemana pun dan sejauh apapun kita pergi kalau Tuhan mau kita bersatu kita akan selalu bersama" -Rachel Anna Ff ini cuma berdasarkan karangan pribadi ya, untuk kesamaan waktu dan lainnya tidak sama dengan asli nya Selamat membaca semua nya:) #Nath...