36

369 32 11
                                    

Rachel baru saja masuk kedalam pesawat nya. Ia mencari tempat duduk yang sempat di arahkan pramugari kepadanya. Rachel dapat melihat dari jauh tempat duduk nya. Namun ia heran ada Nathan disitu.  "Kemana dia akan pergi sebenarnya" Rachel bermonolog dalam hati.

Rachel menghampiri bangku tersebut. Nathan menoleh ketika ada orang berdiri di samping nya. Nathan juga kaget karena ternyata ia kembali duduk bersama Rachel.

"Kau? Disini lagi?"

Rachel menunjukkan tiket pesawat nya dan tersenyum. Nathan bangkit dan membiarkan Rachel duduk di sebelahnya.

Rachel menggunakan seatbelt nya. Nathan kembali berdiri mengeluarkan barang nya. Ia menyodorkan stetoskop ke hadapan Rachel.

"Punyamu"

"Ya ampun aku fikir ini hilang, kau menemukannya? Terimakasih nath" Rachel tersenyum mengambil stetoskop itu.

"Tidak pramugari pesawat sebelumnya menghampiri ku, ia berfikir aku adalah teman mu"

Rachel tertawa mendengar penjelasan Nathan. "Maaf ya jadi membuat pramugari itu salah paham mengira kau adalah teman ku"

Nathan tersenyum melihat tawa rachel. Entah rasanya sangat menawan dadanya berdetak seketika. Nathan langsung mengalihkan pandangannya. Rachel yang melihat gelagat aneh Nathan hanya tersenyum.

"Kau akan pergi berlibur?"

Pertanyaan Rachel membuat Nathan kembali menoleh. "Tidak aku akan ke Indonesia, aku ada perlu disana"

Rachel nampak terkejut. Untuk apa Nathan kesana. Urusan apa yang ia maksud. Melihat Rachel terkejut Nathan tersenyum ia kembali menjelaskan. "Pemerintah Indonesia menawarkan ku untuk di naturalisasi aku di minta untuk membela timnas Indonesia. Saat ini aku sedang mengurus berkas-berkas ku untuk mengajukan disana"

Rachel Tersenyum bangga. Impian Nathan terwujud. Ia akan tampil di timnas. Ya meskipun itu bukan timnas Belanda namun ia tetap merasa senang.

"Kau hebat nath, tapi bukan kah keluarga mu orang Belanda semua? Siapa yang punya darah Indonesia?"

Selama berkencan dengan Nathan, Rachel tidak pernah tau asal usul keluarga Nathan.

"Darah Indonesia mengalir dari ibu ku, kakek ku dulu orang semarang"

Rachel menganggukan kepala nya mengerti.

"Kita belum berkenalan khusus. Hanya kau yang mengenalku. Siapa namamu?"
Nathan menyodorkan tangan nya. Rachel melihat tangan tersebut ia tersenyum dan menjabat tangan Nathan.

"Aku Yoon Rachel"

Rachel. Nama yang tidak asing untuk Nathan namun dimana ia mengenalnya. Rachel melepaskan jabatan tangan itu.

"Kau bekerja di Indonesia?"

"Ya aku seorang dokter spesialis penyakit dalam disana."

Nathan memperhatikan wajah Rachel. Ia nampak masih muda meskipun sudah menjadi dokter.

"Lalu kau mendapatkan tugas ke belanda?"

Rachel tertawa mendengar pertanyaan Nathan. "Tidak nath, aku mengunjungi kakek ku disana dia sakit aku hanya punya jadwal cuti sedikit dan tidak tenang rasanya meninggalkan pasien ku sendiri"

Nathan menatap kagum Rachel. Ia rela pulang pergi Belanda Indonesia hanya untuk keluarganya.

"Kekasih mu pasti kagum melihat mu seperti ini"

Rachel menoleh ke arah Nathan dan tersenyum. Pernyataan Nathan membuat nya merasa sakit "ya andai dia tahu nath, mungkin dia akan memeluk ku berkata 'babe aku bangga padamu ilove you"

Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang