Flashback
"Ayo kita bertemu, aku punya cara untuk nya"
Jhors mengganti pakaiannya dan keluar dari rumah nya. Ia mengendarai mobil nya menuju kantornya.
Ia masuk kedalam dan menunggu orang tersebut di kantornya.
Tok.. Tok.. Tokk..
"Masuk romeo"
Ya orang yang di telfon sebelumnya adalah Romeo. Romeo langsung duduk di hadapan jhors.
"Kau bilang akan izin ke Indonesia untuk beberapa hari bukan?"
Romeo bingung dan mengangguk.
"Kau sudah membeli tiket nya?"
Romeo semakin bingung tiba tiba jhors menanyakan hal tersebut padanya. "Belum pak, ada apa sebenarnya?"
Romeo mengeluarkan passport dan visa Rachel. Romeo mengambil nya ia membaca punya siapa passport tersebut. Romeo membulat kan matanya mengetahui Rachel ada disini.
"Dia disini? " Jhors mengangguk.
"Dia hanya sebentar disini Romeo. Aku tidak ingin Rachel dan Nathan berpisah lama biarkan mereka kembali saling mengenal lagi. Kau bilang Nathan akan menjadi pemain timnas Indonesia bukan? Ia akan menyerahkan dokumen nya terlebih dahulukan? "
Romeo mengangguk "ya rencananya seperti itu. Aku akan ikut kesana"
"Belikan tiket untuk mereka sekarang, buat mereka duduk bersama berdua. Kau sudah paham maksudku bukan?"
Romeo tersenyum mendengar perintah jhors. Ia sangat paham dan sangat mengerti. Romeo langsung pamit ke jhors dan membeli tiket pesawat nya.
.
.Setelah mengurus tiket nya Romeo pulang ke rumah. Sampai di rumah ia menghampiri Nathan yang sedang di ruang TV.
"Nath bersiap lah kita berangkat ke Indonesia besok malam"
Nathan dan Melinda terkejut. Mendadak sekali pikir mereka. "Ada apa dad kenapa mendadak besok malam? Bukan kah masih bisa minggu depan?"
Romeo menghela nafas "lebih cepat lebih baik nak. Kau mau mengejar impian mu bukan?"
Nathan memang senang sekali ketika mendapat tawaran menjadi pemain timnas dari kedutaan Indonesia disana. Ia sangat bersemangat saat itu.
"Baiklah aku akan berkemas"
Nathan masuk ke kamar nya dan menyiapkan baju serta berkas-berkas nya.
Sedangkan Melinda menatap Romeo heran. Ia sangat peka dengan gelagat suaminya yang aneh "tidak mungkin kau melakukan ini secara mendadak. Ada apa dad?"
Romeo mengeluarkan ponselnya, ia sempat memfoto passport dan tiket pesawat Rachel tadi. Ia menunjukan pada Melinda. Melinda sangat kaget melihat nya. Ia langsung bangkit.
"Kenapa kau tidak bilang? Ayo kita kesana dan bertemu dengan nya"
Romeo menarik tangan Melinda untuk duduk kembali. "Biarkan mereka berdua dulu yang bertemu. Kita nanti setelah mereka ya aku ingin kau bersabar sebentar sja"
Melinda membuang nafas nya kasar. Ia sangat merindukan Rachel sebenarnya namun ia mengerti Nathan dan Rachel memang harus bertemu sekarang.
.
.
.Keesokan hari ini.
"Ayo nath kau sudah siap?"
Romeo memanggil Nathan yang sibuk dengan ponselnya.
"Siapa yang kau hubungi?"
Nathan meletakkan ponselnya di tas "siapa lagi? Kau sudah tau jawabannya dad"
Romeo menatap Nathan marah. Namun ia urungkan niat nya untuk marah sekarang. Taxi Romeo dan Nathan sudah tiba. Mereka berpamitan pada Melinda. Dan masuk ke mobil nya.
Tak lama mereka pun sampai di bandara. Romeo menyerahkan tiket dan passport Nathan. Nathan bingung melihat ayah nya.
"Dad membelikan mu seat di bisnis dan dad di ekonomi aku ingin kau nyaman sampai sana"
Nathan menghela nafasnya bagaimana bisa ayahnya berfikir begitu "dad apaapan, kita bisa duduk di ekonomi bersama kenapa harus pisah begini"
Romeo tertawa dan menepuk bahu anak nya. "Sudahlah kau akan sakit pinggangnya jika di ekonomi. Seorang atlet harus menjaga badan nya"
Romeo langsung pergi meninggalkan Nathan. Nathan menatap sebal punggung ayah nya. Nathan pun mengurus segala keperluan check in nya sendiri.
Sampai di pesawat Nathan mencari nomor bangku nya. Dan ketemu. Ia bersebelahan dengan gadis blasteran Asia itu. Ia melihat gadis itu tengah sibuk dengan barang bawaannya. Kursi Nathan sampai penuh dengan berkas-berkas.
"Maaf apa ini punya mu?"
Wanita itu menoleh dan terlihat kaget melihat Nathan.
"Nathan... "
#flashbackend
Rachel menatap Nathan yang berada di depannya. Nathan nya sudah berubah ia tampak jauh lebih dewasa dari sebelumnya.
"Ya? Apa kau mengenalku?"
Rachel langsung tersadar dalam lamunan nya ia bergegas merapihkan berkas-berkas nya.
"Maaf aku sedang merapihkan barang ku tadi. Silahkan"
Nathan duduk dan menatap heran Rachel.
"Apa kau mengenal ku? Kau menyebut namaku tadi?"
Rachel sedikit gelagapan karena Nathan mendengar nya memanggil dia. Namun Rachel langsung mengingat sesuatu.
"Kau pemain bola kan bagaimana aku tidak mengenalinya." Rachel tertawa canggung di depan Nathan. Benar-benar memalukan. Nathan hanya mengangguk mengerti.
Rachel melihay jam tangannya sebentar lagi pesawat nya take off. Ia sangat gelisah berada di samping Nathan. Ia pun berinisatif membuka laptopnya dan mengerjakan laporan nya. Pekerjaannya membuat Rachel melupakan keadaan nya yang sedang canggung sekarang.
Nathan memperhatikan gerak gerik wanita yang berada di sebelahnya. Wanita gila mana yang membuka laptop nya di pesawat dan bekerja dengan banyak berkas-berkas.
Nathan hanya menggeleng tidak percaya dan memakai earphone nya. Ia memejamkan matanya sekarang.
.
.Setelah beberapa saat Rachel selesai dengan tugas nya. Ia merapihkan laptop dan juga berkas-berkas nya. Ia melihat ke arah Nathan yang sedang pulang tertidur. Rachel tersenyum melihat Nathan.
Tangan Rachel maju untuk membelai wajah kekasihnya yang sangat ia rindukan itu. "Aku bersyukur kau baik baik saja nath"
Namun Rachel tersadar dan menarik tangan nya kembali. Rachel langsung bangkit dari duduknya dan pergi ke toilet.
Saat itu juga Nathan membuka matanya. Nathan sebenarnya tidak tidur. Ia melihat bagaimana Rachel menatap nya tadi. Dan Nathan pun mengingat ia adalah teman ayah nya di Belanda saat itu.
"Siapa dia sebenarnya? Mengapa dia berkata seperti itu? Apa kita memiliki hubungan yang dekat?" Batin Nathan terus bertanya tentang perempuan tadi
Nathan membuka dompetnya yang terselip foto nya dan Rachel. Ia memang sudah menemukan foto tersebut baru baru ini saat ia sedang mencari kartu ATM-nya.
"Aku harus mencari tahu siapa dia sebenernya dan ada hubungan apa aku dengan nya?"
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Back To You | Nathan Noel Tjoe A On
Romance"Kemana pun dan sejauh apapun kita pergi kalau Tuhan mau kita bersatu kita akan selalu bersama" -Rachel Anna Ff ini cuma berdasarkan karangan pribadi ya, untuk kesamaan waktu dan lainnya tidak sama dengan asli nya Selamat membaca semua nya:) #Nath...