PROTOKOL BARU

8 7 0
                                    

Disaat sedang membaca hasilnya, tiba-tiba saja lampu padam. Dan terdengar pengumuman dari sirine kota.
“Protokol baru di jalankan. Protokol baru di jalankan. Mohon semua orang mengungsi di tempat pengungsian terdekat. Situasi berbahaya. Ini bukan latihan, sekali lagi ini bukan latihan.” Itu lah yang kata-kata dari sirine.

Hal itu membuat ana-anak Terra cukup panik.
“Ini gimana? Apa kita ke tempat pengungsian aja?” Tanya Athena yang panik.
“Huh, gak usah di pikirin. Biarin aja, bentar lagi lampunya hidup kok,” ucap Ghea.

“Ah, mereka mau ngeretas sistem kita lagi. Huh, ayo aja sih kalo bisa,” ucap Baskara yang sudah biasa berada di situasi seperti ini.

Lampu akhirnya menyala, namun ada sebuah perintah di hologram besar milik Baskara.
Di hologram itu tertulis,
‘Segera keluar dari ruangan! Bahaya, segera ikuti perintah. Ikuti perintah! Jangan memberontak atau ruangan akan di hancurkan.’
Melihat tulisan itu membuat semua orang semakin panik.

Baru selang beberapa detik, ada pasukan yang berusaha mendobrak basemant Baskara. Karena kurangnya kewaspadaan Baskara, pintu itu dengan mudah di dobrak. Sejujurnya semua anak-anak Terra sudah sangat lelah.

Lagi-lagi Baskara menyuruh mereka untuk mengikuti perintah orang-orang itu.
“Kami adalah pasukan Zero dari pusat yang akan membawa kalian ke tempat pengungsian. Mohon jangan memberontak. Saya Komandan Lino akan membantu kalian.” Ucap Komandan Lino yang langsung mengarahkan mereka pergi keluar.

Satu-persatu di  bawa keluar.
“Hai Ghea, kalian udah kehabisan trik ya? Lihat aja, yang pertama jadi kelinci percobaan adalah cowomu!” bisik Komandan Lino pada Ghea.
“Coba aja kalo bisa. Dasar sampah masyarakat! Orang kalian itu harusnya mat*,” balas Ghea dengan tatapan tajam.

Mereka di bawa pergi menggunakan mobil. Sesampainya di sana, mereka melihat banyak orang yang sedang melakukan aktivitas masing-masing. Mereka terlihat bahagia karena merasa telah di selamatkan.
“Lihat orang-orang bodo itu. Mereka seneng cuma gara-gara di kasih tempat tinggal murahan begini. Padahal bentar lagi mereka bakalan di jadiin saingan monster itu,” ucap Komandan Lino pada Baskara.
Mendengar itu, membuat Baskara kesal.
“Huh, gimana rasanya pangkat bekas itu? Kayanya lo seneng banget ya? Makasih deh, udah mungut sampah gue,” balasan Baskara membuat Lino merasa sangat kesal.
Akhirnya mereka di turunkan satu-satu. Untuk saat ini Baskara dan Ghea tak melakukan pemberontakan apapun.
“Apa maksudnya semua ini?” Tanya Adna dan yang lainnya.
“Intinya jangan memberontak sebelum aku sama Baskara,” bisik Ghea.
Mereka di tempatkan di tenda yang sama. Mereka di berikan makanan, tempat tidur dan kebutuhan lainnya.

Rasanya seperti di berikan harapan setinggi langit dan di jatuhkan begitu saja. Baskara, Ghea dan Keyla sudah sangat muak dengan kebohongan ini. Sebenarnya mereka sudah sangat berpengalaman dan sering di  perlakukan begitu. Tapi dulu selalu ada backingan Baskara yang membantu mereka bisa keluar dengan mudahnya.

Tak terasa matahari sudah menampakan dirinya lagi. Di tempat pengungsian itu sangat banyak anak-anak. Baskara menunggu dirinya di jemput untuk bahan percobaan. Namun yang datang malah Lino.
“Haha, lo nunggu giliran? Pasti cewe itu udah cerita ya? Sayangnya kali ini bukan lo yang duluan, Bas,” ucap Lino.
“Maksud lo apa sampah!” Bentak Baskara.
“Selow, mau tau hal yang menarik gak? Kalian mati-matian nyari Keyla kan? Tapi tadi malam dia datang pake kakinya sendiri ke sini. Dan dia langsung mau di jadiin kelinci percobaan. Gue udah lama menanti hari ini, Bas. Akhirnya, gimana rasanya di jatuhin begitu aja? Enak kan?” Balas Lino.

Setelah mengancam Baskara, Lino langsung pergi keluar. Melihat Lino sudah pergi, anak-anak Terra lain langsung menghampiri Baskara.
“Dia bilang apa, Bas?” Tanya Ghea.
“Sial, Keyla udah di sana,” jawab Baskara.
“APA?!” Anak-anak Terra langsung terkejut mendengar jawaban Baskara.

InfinityTerra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang