NAWASENA PRAGYAN

1 0 0
                                    

Tapi Senja tetap saja membantah, ia sangat ingin memasangkan gelang itu untuk Zein. Alhasil tak ada yang bisa mengelak lagi. Mereka mengizinkan Senja walau harus di perhatikan baik-baik setiap pergerakan Zein.

Senja dengan perlahan mendekati Zein dan memasangkan gelang itu. Zein hanya menatap Senja, ia tak melawan sedikit pun. Namun terlihat jelas dari wajah nya bahwa ia kebingungan. Setelah memasangkan gelang itu, Senja berbalik menatap mata Zein.
“Maaf kan aku, Ishtar….” Ucap Zein yang tiba-tiba saja mengeluarkan pedang dari lengan bajunya.
Tapi sayangnya belum sempat melawan, Senja sudah menampar Zein terlebih dahulu. Dan semua orang terkejut, termasuk Zackhi.
“Dasar orang gila! Aku ga peduli kisah mu itu. Orang seperti mu, memang tak layak menerima cinta!” Balas Ghea dengan penuh amarah.
Baskara yang melihat itu langsung bergegas membuka portal. Ketika terbuka, Zein langsung melakukan perlawanan. Dan karena kurang waspada, Zackhi ternyata sudah bisa bergerak dan berusaha membantu Zein.

Zein dengan sekuat tenaga melepaskan gelang itu sebelum ia tertarik ke dalam portal. Ghea, Beva dan Zayn mencoba melawan Zackhi. Keyla dan Adna berusaha menjaga Baskara dan Senja. Dengan segala cara mereka mencoba melawan. Tapi akhirnya percuma, Zein berhasil melepaskan gelang itu. Alhasil semua rencana mereka gagal begitu saja.

Portal nya tertutup, dan Zein melawan dengan sangat sadis. Ia menusuk Adna dengan pedangnya. Dan dia mencoba membawa Senja pergi lagi. Mau berusaha sekuat mungkin, Zackhi tetap tak bisa dilawan. Bahkan anak-anak Terra tak ada yang bisa mendekati Zein karena dilindungi oleh Zackhi.

Karena dirasa hanya menguras waktu, Zein menempelkan bom di sekitar gua itu. Setelahnya ia langsung membawa Senja pergi. Zackhi berusaha menyusul Zein, namun ditahan oleh Beva.
“Pergi aja! Biar gue mati sama si sialan ini!” Ucap Beva.
Zayn langsung mengejar Zein yang membawa Senja. Sedangkan Keyla berusaha menopang Adna keluar dari sana. Baskara juga berusaha mengajak Ghea dan Beva pergi. Tapi Beva tetap membantah, dan bilang bahwa ia ingin membunuh Zackhi disini. Ghea tak ingin meninggalkan Beva, karena ia tak ingin kehilangan lagi.

Dan Zackhi bagaimana pun tak ingin mati disana, ia menyerang Ghea agar Beva melepaskan dirinya. Melihat itu, Baskara akhirnya menarik Ghea untuk keluar. Beva tetap tak mau melepaskan Zackhi, suara bomnya semakin kencang yang mengartikan ia akan segera meledak. Mau bagaimana lagi? Baskara dan Ghea sekuat tenaga berlari keluar. Di tengah jalan mereka melepaskan genggaman tangan mereka. Baskara mengira bahwa Ghea memang sengaja, namun tak disangka Ghea sudah terduduk lemas.

Padahal pintu keluar sudah dekat, namun Baskara kembali lagi untuk menggendong Ghea.

“Ghea, waktunya ga akan cukup. Pokoknya kamu harus kembali kesana dan ambil semua alat aku yang ada di lab. Disana ada buku yang sengaja aku tinggalin buat kamu. Kecilkan saja  semua alat kita dengan alat penyusut. Setelah ngebaca buku itu, minta tolong lah pada Lilian. Maaf Ghea. Kita ga boleh mati bareng disini. Harus ada yang hidup diantara kita. Jangan sedih ya?” Ucap Baskara dan akhirnya melempar Ghea keluar gua.
Di luar sana sudah ada Keyla dan Adna yang menunggu. Tepat setelah Ghea tiba diluar, bom itu akhirnya meledak. Dan api menjalar hingga ke pintu keluar gua. Baskara se akan-akan dilahap oleh api yang membara.
“ZIEL!” Teriakan Ghea saat ini tak ada guna nya.

Mereka bertiga yang berada diluar merasa sangat sedih. Mereka telah kehilangan dua temannya sekaligus. Zayn juga akhirnya kembali dan kebingungan mengapa hanya tersisa mereka ber-empat. Karena sudah tak kuat, Ghea hanya bisa menutup matanya dengan hati yang penuh penyesalan.
Zayn dengan kekuatan nya mencoba menyembuhkan Adna dan Ghea. Sehingga mereka harus bermalam disana, entah hingga kapan. Sekarang yang mereka pikirkan adalah bagaimana agar tetap bisa bertahan hidup. Padahal kemenangan terasa sangat dekat, namun ternyata mereka sendiri yang telalu percaya diri.
Saat ini kondisi Adna sangatlah kirtis, sehingga Zayn harus mengerahkan cukup banyak kekuatan nya. Sedangkan Keyla mencoba membalut luka Ghea, mereka berdua sebenarnya tak terlalu dekat. Keyla bukan tipe anak yang mudah bergaul, ia selalu menempel dengan Ghea atau Baskara. Dan Zayn jarang mengeluarkan pendapatnya kecuali ia ingin. Jadi, situasi seperti ini tak pernah terbayang oleh mereka berdua. Di antara mereka tak ada yang mau memulai obrolan.

InfinityTerra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang