TERRA YANG SEBENARNYA

0 0 0
                                    


Dan ya, akhirnya Ghea Aflindias pergi untuk selama nya. Disaat ia sudah tiada, Asyifa baru tiba membawa peralatan medis.
“Ghea? Ghea sadar! Ga, ga! Ghea! Bangun Ghea, jangan tinggalin kami! Kamu janji mau nunjukin tempat ternyaman mu ke aku kan? Ga, jangan pergi Ghea! Padahal aku senang bisa punya teman kaya kamu. Kenapa? Sekarang udah ga ada yang senasib sama aku lagi. Maaf, maaf aku terlambat.” Ucap Asyifa yang merasa sangat kehilangan.
Padahal mereka baru kenal sebentar, namun Ghea bisa membuat Asyifa merasa nyaman di dekat nya. Orang sebaik itu, kenapa harus mati di tangan Zein? Anak yang terlahir dari kegelapan dan malapetaka. Kenapa harus Zein?.
Asyifa baru saja tiba karena ia mencari pertolongan. Ia meminta pertolongan kepada teman-teman nya. Asyifa tidak bisa jika hanya menangis melihat Ghea yang sudah tiada kan?.
“Bangun Asyifa, sekarang giliran kita. Jangan berlarut dalam kesedihan, ya? Kita akan membunuh si sialan itu,” Ucap Helen sambil membantu Asyifa berdiri.
“Kenapa kamu bisa sepercaya diri ini?” Tanya Acha pada Helen.
“Karena sebelum nya belum ada kita,” balas Arsy sambil menaruh tas yang berisi banyak buku milik nya.
“Jadi, bertahan atau serang?” Celetuk Bastian.
“SERANG SAMPAI MATI!” Sahut Leon yang langsung maju tanpa ragu.
Melihat Leon yang maju untuk melawan Zein tanpa ragu, menambah semangat teman-teman nya yang lain. Zayn dan Keyla juga bertambah semangat melihat ada bantuan yang datang. Namun, mereka belum tahu bahwa Ghea telah tiada.
“Biar aku bantu nona?” Ujar Cloude yang mengulurkan tangan nya ke Senja.
Namun Senja hanya terdiam. Ia masih tak bisa melepaskan pandangan nya dari Ghea.
“Hei? Dia cantik banget, ya? Sampai-sampai kamu lihatin terus. Tapi sayang, dia udah pergi? Jadi, kenapa kita ga pergi juga? Pergi ke tempat yang lebih baik, sama seperti dia. Kita harus menang, demi dia. Jadi ayo.” Ajak Cloude sekali lagi, dan kali ini berhasil.
Senja meraih tangan Cloude, dan berdiri perlahan. Cloude memapah Senja menuju medan perperangan yang sebenarnya. Yang jelas Zein tidak berani menyerang Cloude, karena ada Senja di depan nya. Saat ini bukan hanya pertarungan anak-anak Terra. Tapi juga pertarungan seluruh umat manusia dari seluruh dunia. Ini baru yang dinamakan “INFINITY TERRA”.         
“Ishtar? Akhirnya, datang lah pada ku,” Ucap Zein yang mulai mendekati Senja.
“Ishtar? Dasar gila!” Sahut Leon sambil melawan Zein.
Ia juga dibantu oleh yang lain, sehingga Zein cukup kesulitan melawan mereka. Sedangkan Senja hanya berdiri beberapa meter dari Zein. Walau terasa dekat, Zein tetap tidak akan bisa meraih Senja. Sebenarnya semua orang sangat khawatir akan keselamatan Senja. Namun mengingat siapa yang berdiri dibelakang nya, membuat mereka tidak terlalu khawatir. Karena ia adalah penguasa langit yang tak pernah toleran akan penjahat. Mati atau mati, itu pilihan dari dirinya. Mengingat sudah cukup lama dari awal pertarungan ini, Cloude sudah kehilangan seluruh anggota keluarga nya termasuk anak nya. Sehingga ia akan melakukan apa pun demi mengembalikan keluarga nya itu.
Perlahan kekuatan Zein semakin melemah. Tapi, gerhana matahari juga akan terjadi sebentar lagi. Sehingga Keyla langsung buru-buru memakai kan gelang ke tangan Senja.
“Gelang apa ini?” Tanya Senja.
“Maaf Senja. Ini keputusan terberat kami. Tapi ini juga demi kamu,” balas Keyla.
“Gapapa. Makasih, makasih atas semua bantuan kalian selama ini.” Jawab Senja dengan senyum tulus nya.
Lilian langsung membaca mantra pada Senja setelah ia menggunakan gelang itu. Zein yang melihat Ishtar nya menggunakan gelang itu, ia langsung merasa panik. Karena Zein takut Ishtar nya merasa kesakitan. Sehingga ia menerima segala perlawanan dan perlahan mendekati Senja.  Senja yang melihat tindakan Zein membuat dirinya kebingungan. Dari ekspresi Zein, seakan-akan dia tak ingin Senja menggunakan gelang itu. Dan Zayn yang melihat Zein tidak melakukan perlawanan apapun, ia ingin menggunakan kesempatan ini.
“Tidak! Jangan gelang itu! Kalian ingin membunuh ku kan? Bunuh saja aku, jangan lukai Ishtar ku!” Bentak Zein pada Lilian.
“Sialan! Gara-gara kau, semua yang kami sayangi mati! Jangan sampai kami juga kehilangan Senja!” Balas Keyla dengan penuh amarah.
Zein akhirnya terbaring lemas di medan pertarungan itu. Semua orang merasa sangat kebingungan, bagaimana bisa Raja penghancur seperti nya bisa menjadi selemah ini? Padahal hanya karena mellihat Senja menggunakan gelang itu, ia rela menyerahkan dirinya sendiri.
“TIDAK, KALIAN HANYA MEMILIKI MASALAH DENGAN KU! JANGAN USIK ISHTAR KU, DASAR SIALAN!” Bentak Zein kesekian kali nya.
“Sekarang Zayn!” Teriak Keyla pada Zayn.
Namun, Zayn hanya terdiam melihat Zein yang sudah pasrah menyerahkan dirinya sendiri. Zayn merasa kasihan melihat Zein, walau seharus nya orang seperti Zeint tidak perlu di kasihani. Karena Zayn pernah merasa kan hal yang sama dengan Zein. Ia tersesat karena menginginkan kasih sayang, lantas mengapa ia harus menerima kematian? Melihat Zayn yang ragu, membuat Keisha dan Lilian geram. Namun berbeda dengan semua orang kecuali Keisha dan Lilian, mereka juga merasa kasihan dengan Zein.
“Memang nya tidak ada cara lain? Kami tahu perjuangan nya, ini terlalu berlebihan.” Jawab Zayn.
Karena sudah merasa sangat geram, Keisha menggunakan sihirnya untuk mendorong tangan Zayn. Dan, akhirnya rencana awal mereka berhasil. Zayn tetap melontarkan permintaan nya dengan penuh penyesalan. Memang benar, hanya pedang itu yang bisa mengalahkan seorang Dewa. Tapi tidak dengan cinta nya. Zein masih berusaha mendekati Senja, hingga akhirnya ia memohon pada Lilian untuk tidak melanjutkan mantra nya. Namun Lilian tetap tidak peduli, hingga akhirnya gelang itu berkerja. Senja merasakan sakit yang sangat luar biasa disekujur badan nya. Lilian yang awal nya memegang erat Senja, ia langsung melepaskan genggaman nya. Karena badan Senja terasa sangat panas, bahkan seorang Dewi pun tak bisa menahan nya.
Dan ketika Senja terjatuh, hanya Zein yang ingin menopang nya. Zein memeluk erat tubuh Senja, dan berkali-kali memberikan kekuatan nya untuk mendinginkan badan Senja. Tapi tetap saja, semua itu percuma. Zein yang berlumuran darah dan Senja yang sekujur badan nya terasa panas, mereka memegang erat satu sama lain. Senja berkali-kali berteriak kesakitan, dan hanya Zein yang menenangkan nya. Semua orang yang melihat disana, hanya bisa terdiam. Mereka takut mendekati Senja karena Zein seakan-akan melarang.
“Sakit, sakit. Aku ga kuat, sakit,” ucap Senja sambil memegang erat tangan Zein.
“Gapapa, ada aku disini. Ga bakal sakit lagi. Tahan ya? Sebentar lagi, sebentar lagi. Aku mohon.” Jawab Zein.
Dan karena pendarahan yang sangat parah, Zein sudah tak kuat lagi. Tapi tetap saja ia tak melepaskan Senja dari pelukan nya. Begitu pula Senja, ia merasa tambah kesakitan jika tidak disamping Zein. Dan terjadilah gerhana matahari. Yang awalnya Zein berharap akan hidup bersama kembali bersama Ishtar nya. Sekarang kenyataan nya adalah, ia akan mati di pelukan sang Ishtar.
“Kenapa kalian melakukan ini? Kami hanya ingin bahagia. Sama seperti dulu.” Ucap Zein pada orang-orang disana.
“Bahagia? Senja akan tersiksa jika hidup bersama mu!” Bentak Lilian pada Zein.
“Kau hanya bisa membuat dia menderita!” Tambah Cloude.
“Menderita? Bagaimana bisa sepasang kekasih saling menyiksa? Bagaimana aku bisa membuat Ishtar ku terluka? Apa kalian sudah gila? KALIAN YANG MEMBUAT DIRINYA MENDERITA!” Balasan Zein membuat semua orang disana kebingungan.
Secara bersamaan, Leon, Helen, Bastian, Cloude, Arsy, Acha, dan Zayn merasa sangat pusing. Pikiran mereka seperti terganggu. Mereka mengingat masa lalu disaat perperangan antara Zein dan Ishtar. Keyla dan Asyifa merasa kebingungan.
“Apa maksud nya ini semua? Kau bilang Zein adalah orang jahat!” Bentak Asyifa.
“Dia memang orang jahat! Dia adalah pembawa malapetaka!” Balas Keisha.
“Iya, karena dia para Dewa dan Dewi kesulitan!” Tambah Lilian.
“Ah? Jadi lagi-lagi kalian membohongi kami semua? Dasar sialan. Memang benar, kalian berdua adalah dalang dari semua ini. Kalian membuat kami benci kepada Zein. Seakan-akan semua kesalahan kalian adalah kesalahan Zein. Jika kami tahu dari awal akan seperti ini, kalian yang akan kami bunuh!” Balas Keyla.

InfinityTerra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang