RAJA YANG SEBENARNYA

8 7 0
                                    

Dari luar ruangan terdengar suara teriakan para pelayan dan penjaga. Zackhi langsung menyuruh semua orang untuk bersembunyi. Namun sepertinya itu semua sudah terlambat.

“Hah, kalian mau kemana sih? Kayanya dari tadi ngomongin hal yang seru?” Ucap seorang laki-laki misterius.
“Kakak?!” Zackhi terkejut bagaimana kakaknya bisa masuk semudah itu.
“Dia bawa pisau!” Teriak Athena, padahal kakaknya Zackhi tak membawa apapun.
“Hahaha, ternyata bener ya? Kau?” Kakaknya Zackhi tiba-tiba saja menarik Athena mendekat.
Bukannya takut, Athena malah menatap tajam Kakaknya Zackhi.
“Kenapa ngeliatin gue gitu banget? Mau gue ambil tu mata?” Ucap Kakaknya Zackhi serius.
Semua orang khawatir pada Athena. Namun mereka tahu, jika mereka menyinggung orang itu akan lebih sulit.
“Kekuatan lo lumayan juga ya? Tapi kekuatan kaya gitu gak bisa ngelawan gue,” ucap kakaknya Zackhi .
Dia langsung menatap tajam ke arah Athena. Dan Athena berteriak kesakitan. Padahal Kakaknya Zackhi tak menyentuh Athena sama sekali.
“Berhenti, Kak! Jangan ganggu mereka,” teriak Zackhi.
“Lemah. Lagian gue Zein Candres gak mungkin semudah itu di usik. Kalian cuma rakyat jelata yang ga tahu apa-apa,” balas Zein dengan bangganya.

Ketika semuanya hanya bisa diam demi keselamatan Athena, Senja malah dengan sembrononya berdiri di tengah antara Athena dan Zein. Melihat Senja yang berdiri persis di depannya, membuat Zein sedikit linglung.
“Senja?” Ucapnya dengan ragu.
“Aku ga sudi kalo kamu nyebut nama ku. Dasar cowo jahat!” Balas Senja.
“Jadi selama ini lo ngumpetin Ishtar dari gue? Hah?!” Tiba-tiba saja Zein berteriak pada Zackhi.
“Gila kali. Kalo Senja dari lama ketemu sama lo, yang ada dia udah mati!” Balasan Zackhi membuat Zein merasa kesal.
“Sialan, dasar adek ga tau diri!” Karena kesal Zein dengan mudah menyeret Zackhi dan Senja pergi.
Melihat itu, Baskara mencoba menghentikan Zein. Namun dengan mudah Zein mengalahkan Bakara. Memang benar tak ada yang bisa menghetikan Zein.

Namun tiba-tiba saja Zein merasa ada yang salah setelah melihat Zayn.  Karena Zayn menatap tajam ke arah Zein. Zein perlahan melepaskan Senja dan Zackhi. Ia mulai mendekati Zayn.
“Owh? Jadi lo yang pake kekuatan gue kemarin?” Tanya Zein.
Namun Zayn hanya terdiam. Dan itu membuat Zein merasa cukup kesal.
“Apa-apa an maksud tatapan lo itu? Apa gara-gara adek lo itu? Lagian itu bukan salah gua kan,” ucap Zein dengan santai nya.
“Kalo bukan karena lo, adek gue masih hidup sampai sekarang,” jawab Zayn.
Namun Zein hanya tertawa mendengar jawaban Zayn.
“Jadi? Kalian mau ngebunuh gue? Itu ga bakal berhasil, lo juga tahu sendiri kan. Ga usah belagu, pantes aja adek lo mati. Punya kakak lemah kaya lo ga ada untungnya emang,” balas Zein.

Mendengar ucapan Zein membuat Zayn sangat kesal. Lagi-lagi kekuatan muncul di tubuh Zayn. Sepertinya kekuatan itu akan muncul di saat Zayn tak bisa mengontrol emosinya.

“Akhirnya, kenapa ga dari tadi?” Ucap Beva.
Zein hanya terdiam melihat Zayn. Namun keangkuhannya masih terlihat jelas. Zackhi merasa cukup khawatir dengan Zayn, begitu pula yang lain. Bagaimanapun sudah dapat di tebak siapa pemenangnya.
“Jangan nakut-nakutin dia. Mereka cuma anak kecil,” ucap Zackhi yang berusaha menengahi Zein dan Zayn.

Tapi semua itu sudah terlambat. Mereka berdua sudah sama-sama terpancing emosi.
“Sialan, coba ulangin lagi tadi lo bilang apa?” Ucap Zayn.
“Kakak lemah kaya lo, emang ga berguna. Lo cuma bisa ngebuat dia ga bahagia,” balas Zein.
Akhirnya terjadi juga pertarungan di antara mereka berdua. Yang jelas tak ada yang bisa melerai mereka.

Pertarungan lama-kelamaan semakin sengit. Namun mereka berdua sama-sama terlihat masih mampu melanjutkan pertarungan ini seharian. Hingga akhirnya Zein bermain curang. Ia mengancam Zayn dengan Ghea.
“Kalo lo masih ngalangin gue, temen lo ini bakal mati!” Ancam Zein.
Melihat Ghea yang menjadi tawanan, membuat Baskara khawatir dan kesal. Namun Ghea memberi kode untuk tetap tenang. Ghea tak takut sama sekali, padahal itu bisa saja menjadi ajalnya.

“Hah? Lo cowo tapi kok main tangan ke cewe? Oke, lo yang mulai duluan!” Balas Zayn.
Zayn tanpa pikir panjang menarik Senja ke arahnya. Dan membuat Senja sebagai sandra nya. Dan benar saja, Zein langsung merasa kesal. Namun tindakan Zayn membuat semua orang terkejut. Bagaimana bisa, orang yang ia cintai di jadikan sebagai taruhan.

“Sekarang gimana? Orang yang lo cintai selama ini, ada di tangan gue? Lo lebih milih dia mati atau lo yang nyerah? Emangnya lo kira gue bakal segan ngebunuh dia? Itu bisa dengan mudah gue lakuin,” ucapan Zayn membuat semuanya terkejut.
“Sial! Jadi lo udah tau siapa dia…. Gimana kalo kita tukeran aja?” Ucap Zein mencoba membujuk.

“Emang lo kira cewe di tangan lo itu lemah? Lo salah sasaran,” setelah Zayn berkata seperti itu, Ghea langsung melawan dengan pisau yang selalu dibawanya.

Dan serangan itu tidak di sangka oleh Zein, sehingga ia melepaskan Ghea secara spontan. Ketika Zein mencoba menyerang, Baskara langsung menarik Ghea dan melindunginya dengan alat yang sudah di buatnya. Kesabaran Zein sudah melampaui batas. Namun jika ia gegabah, Zayn  bisa dengan mudah membunuh Senja.

“Gimana kalo ada cara ngembaliin adek lo?” Ucap Zein.
Zayn terkejut mendengar ucapan Zein. Dan itu membuat Zayn bingung.
“Gue bisa ngelakuin dengan mudah. Tapi balikin Senja ke gue.  Lo cuma mau dia kembali kan?” Ucap Zein mencoba meyakinkan Zayn.
Zayn terdiam dan merasa yang dikatakan Zein mungkin bisa di coba.

InfinityTerra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang