PERTARUNGAN YANG SEBENARNYA

15 8 1
                                    

PERTARUNGAN YANG SEBENARNYA

“Jadi gimana? Setuju semua kan?” Tanya Baskara pada semua orang yang ada di lab.
“Ini menurut gue ide gila. Tapi demi ngebunuh si brengsek itu, okelah.” Jawab Zayn dan semua orang setuju.
“Kalo gitu, kita istirahat dulu sebentar. Biar besok kita bisa menang ngelawan si Dewa ga jelas itu,” Ucap Ghea.
Akhirnya semua orang kembali ke kamar mereka masing-masing. Yang mereka harapkan adalah kemenangan untuk hari esok.

Dan Baskara mengecek kembali alat-alat yang akan digunakan besok.
“Bas?” Sahut Ghea.
“Iya? Kamu ga tidur? Besok cape loh,” balas Baskara.
“Aku takut. Kalo besok gak sesuai rencana gimana?” Ucap Ghea yang gelisah.
“Kalo besok aku mati, kan masih ada yang lain,” jawab Basara bercanda.
“Ih, gak boleh tahu ngomong kaya gitu. Aku cuma takut, soalnya kita udah banyak kehilangan. Gimana pun Zein bakal tahu kalo kamu yang megang kendali. Inget besok gak boleh ngorbanin diri ya?” Jelas Ghea.
“Kalo buat kamu tetap aku lakuin,” ujar Baskara dengan ketawa karir nya.

“Sumpah? Aku lagi ga bercanda loh. Besok kalo ada yang mati lagi gimana? Aku capek nangis,” tambah Ghea.
“Ga usah takut. Lagian kita kan tim. Kita selalu kompak kan selama ini? Jadi gak usah takut kehilangan lagi,” balas Baskara.
“Kalo aku yang mati gimana? Kamu sedih ga?” Ucap Ghea spontan
“Nanti aku balek aja ke masa lalu buat lihat kamu,” jawaban Baskara membuat Ghea cukup bingung.

“Iya tahu kamu pinter. Tapi ngebuat mesin waktu itu ga mungkin banget,” timpal Ghea.
“Ih, ngejeknya. Aku itu pro loh. Lihat aja ya, aku bisa ngebuat alat kaya gitu. Nanti kapan-kapan aku kasih liat,” ujar Baskara.
“Berarti udah jadi? Aku mau lihat,” balas Ghea.
“Gak ah. Kan tadi ngejek. Kalo ada waktu aku kasih liat deh,” canda Baskara.
Ghea merasa cukup kesal dan tak suka dengan candaan Baskara.

“Kalo besok kita kalah, ikutin semua perintah ku ya?” Ucap Baskara tiba-tiba serius.
“Gak mau ah. Aku gak mau jadi babu mu. Kan bisa sendiri!” Jawab Ghea.
“Ya, aku juga berharap gitu Ghea. Intinya cuma kamu yang tahu soal mesin waktu. Jadi di jaga ya,” tambah Baskara.
“Kaya besok kamu bakal mati aja. Kan aku gak dilihatin, mana bisa tau. Huhh,” jawab Ghea.
“Oke lah. Ayo liat alat nya. Biar kamu seneng,” jawab Baskara yang sudah lelah.
Akhirnya Baskara memperlihatkan alat nya itu. Ia juga menjelaskan semua detail tentang alat itu hingga Ghea paham. Ghea tak tahu mengapa Baskara terlihat khawatir saat menjelaskan. Setiap ditanya, Baskara hanya bilang ia baik-baik saja. Setelah Ghea paham dan puas melihat alat itu, Baskara menyuruhnya untuk kembali tidur.
“Nama alatnya apa?” Tanya Ghea.
“Ini mau dibuat. Besok habis kita menang, aku tunjukin,” ujar Baskara.
Karena mengantuk, Ghea akhirnya kembali ke kamarnya. Sedangkan Baskara masih sibuk di lab.

Keesokan harinya
Mereka semua sudah mempersiapkan diri dari pagi hari. Perasaan takut tak bisa disembunyikan lagi, tapi mereka tetap percaya akan meraih kemenangan.

“Udah siap semua kah?” Tanya Zackhi.
“Udah. Sekarang dipikirin mental dulu,” balas Keyla.
“Intinya jangan ada yang mati kali ini oke?” Ucap Beva yang bermaksud menyemangati.
“Gak ada kata motivasi yang lain kah? Pikirannya mati terus,” tambah Ghea.
Mereka masih berusaha tenang dalam keadaaan ini. Walau mereka tahu, pertarungan ini tak akan mudah untuk dilalui. Terutama mereka sudah kehilangan beberapa orang.

Mereka akhirnya berangkat ke gua yang diberitahu Zackhi. Sepanjang perjalanan mereka berkali-kali menyempurnakan rencana mereka, walau tetap ada rasa ragu. Baskara berkali-kali mengingatkan untuk tidak berpencar terlalu jauh. Karena jika mereka berpencar yang ada Zein lebih mudah membunuh mereka.

Sesampainya mereka disana, dari luar saja sudah terasa hawa mencekam. Sudah pasti Zein berada disana.
“Beva mau ngomong sesuatu kah? Kok dari tadi murung terus?” Tanya Adna.
“Gak, ga ada. Rasanya kaya ada yang janggal aja. Tapi semoga itu cuma firasat,” jawab Beva.
Karena semenjak Beva bermimpi tentang kekalahan mereka, perasaan Beva menjadi sangat tak enak. Tapi ia tak menceritakan tentang mimpi itu kepada teman-teman nya yang lain.

InfinityTerra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang