“APA? CUMA SEHARI?” Ucap Adna yang terkejut, begitu pula anak Terra yang lain.
“Ga heran, dia memang sekuat itu sih. Berarti kesempatan kita cuma sekali kan? Semoga kita bisa merebut pedang itu,” tambah Keyla.
Mengingat waktu yang singkat, mereka langsung membahas rencana setelah mereka tiba disana. Karena, disana ada dua hal penting yang harus mereka hindari. Yaitu Zein dan para tetua, sebenarnya pedang itu di jaga dengan sangat ketat. Dan hanya para Dewa atau Dewi yang boleh masuk kesana.
“Kalau kesana hanya untuk mengambil pedang, berarti tidak perlu sebanyak ini yang ikut kan?” Ucap Zayn, karena menurutnya jika terlalu banyak orang malah menyusahkan.
“Kita ke sana bukan hanya mengambil pedang. Tapi kita juga harus mengambil gelang untuk menyelamatkan teman kalian itu,” jelas Keisha.“Kalian pasti bingung. Walau nanti Zein akan mati, keinginan nya akan tetap terkabul. Ya itu merebut teman kalian Senja. Dan jika itu berhasil, ibu ku tidak akan bisa kembali. Sekali pun aku meminta agar semua orang kembali, ibu ku tak akan kembali. Karena keinginan Zein terkabul, maka Ibu ku harus menanggung konsekuensinya. Dia akan menghilang dan tak ada satu pun orang yang tahu keberadaannya. Dia hanya sendirian dan perlahan akan depresi karena dia tak bisa mati. Dan teman kalian itu, juga akan depresi. Karena dia harus mengingat masa lalu nya yang kelam bersama Zein. Mungkin dia akan bundir lama-lama. Namun setelah dia mati pun, ruh nya tak akan pernah tenang. Jadi satu-satu nya cara adalah mengambil gelang Edha. Gelang yang bisa mensuci kan teman mu itu,” ucap Lilian panjang kali lebar.
Awalnya Asyifa mendengarkan penjelasan Lilian dan ia merasa biasa saja. Namun ketika mendengar bahwa tentang gelang Edha, Asyifa langsung terkejut.
“Lilian? Kenapa selama ini kamu ga pernah bilang soal gelang itu? Memang nya Keisha itu ga pernah menceritakan apa yang terjadi sebelum nya? Gak mungkin kamu ga tahu soal gelang itu kan? Gelang itu sudah hancur Lilian! Ga, aku ga akan pernah setuju soal rencana gelang itu,” ucap Asyifa yang terlihat panik.
“Aku tahu Asyifa, aku tahu. Aku minta maaf, maaf. Tapi ini demi anak itu Asyifa,” balas Keisha yang mencoba meyakinkan Asyifa.
“GA, GA AKAN PERNAH. AKU GA AKAN PERNAH NGASIH TAHU DIMANA GELANG ITU. APA MAKSUD KALIAN BERDUA? KALIAN TAHU KAN, SEBERAPA BERBAHAYA NYA GELANG ITU. AKU KIRA KAMU UDAH GA EGOIS KEISHA! KAMU MASIH MAU ADA KORBAN DARI GELANG ITU?” Bentak Asyifa, dan itu membuat anak-anak Terra kebingungan.
“Ini demi kita semua Asyifa. Lihat mereka, teman-teman mereka udah berkorban demi kemenangan ini. Kalau pun Zein berhasil mati dan semua orang kembali, bagi mereka sama saja kan? Mereka tetap tak bisa menyelamatkan teman mereka. Lupakan kejadian itu Asyifa. Menurut mu, apakah dia akan tenang kalau kamu masih egois seperti ini?” Ucap Keisha yang berusaha menenangkan Asyifa.
“Huh? Jadi menurut mu kelakuan mu dulu itu tidak egois? Jadi membuat kekasih seseorang mati itu bukan egois? Jadi disini hanya aku yang egois? Jangan pernah membicarakan dia dengan mulut kotor mu itu! Apa yang kamu tahu soal dia? Dia itu mati gara-gara kamu! Dia mati konyol gara-gara kelakuan mu itu. Asal kamu tahu, seberapa sulit aku meyakinkan dia untuk tak pergi. Tapi dia tetap pergi demi menyelamatkan kalian kan? Dia masih muda! Sedangkan kalian? Kalian hanya perempuan tak waras yang mengganggu hidup ku dengan dia! AKU MUAK. AKU MUAK DENGAN KELAKUAN MU! SEHARUSNYA MEMANG DARI AWAL AKU MENGURUNG DIA AGAR TAK PERGI. SEHARUSNYA AKU BIARKAN KALIAN YANG MATI! KENAPA? KENAPA KALIAN BEGITU EGOIS? AKU, AKU KESULITAN UNTUK HIDUP SELAMA INI. TAPI KALIAN? KALIAN MASIH BISA TERTAWA BAHAGIA SETELAH DIA MATI!” Bentak Asyifa yang benar-benar sudah muak.
“Maaf, maaf kan aku. Maaf Asyifa,” Keisha tak berhenti meminta maaf pada Asyifa.
“Kenapa jadi marah-marah begini? Ini demi teman kami, kenapa kamu tak mau menolong? Kamu memang egois,” celetuk Zayn tiba-tiba.
Sekarang semua pandangan mata hanya tertuju pada Zayn. Terutama Asyifa yang tadi nya sudah emosi, sekarang ia merasa ingin mencekik Zayn. Dengan tatapan penuh amarah, Asyifa perlahan mendekati Zayn. Dan itu tidak membuat Zayn takut sama sekali.
“HEH, ANAK KECIL. AKU BISA AJA NGECEKIK KAMU SEKARANG TAHU. SEKARANG AKU TANYA, KAMU TAHU APA SOAL AKU? KAMU TAHU APA SOAL MEREKA INI? ASAL KAMU TAHU, MEREKA INI PEMBUNUH! DAN KAMU, GA PERNAH TAHU APA-APA SOAL AKU! MAU TAHU GA? APA YANG AKAN TERJADI KALAU TEMAN MU MEMAKAI GELANG ITU? DELAPAN PULUH PERSEN KEMUNGKINAN TEMAN MU ITU AKAN MATI! MAU TAHU KENAPA AKU BISA NGOMONG DENGAN LANTANG BEGINI? ITU KARENA AKU JUGA PERNAH MEMAKAI GELANG ITU! DIA, PEREMPUAN YANG BERNAMA KEISHA ITU HAMPIR MEMBUNUH KU! MEREKA BELUM CUKUP JIKA HANYA MEMBUNUH KEKASIH KU. MEREKA JUGA INGIN AKU MATI! MEREKA MEMAKSA KU MENGGUNAKAN GELANG ITU, AGAR KEINGINAN MUSUH MEREKA MUSNAH. YAITU KEINGINAN MEMILIKI DIRI KU, SAMA SEPERTI TEMAN KALIAN ITU! Mereka benar-benar gila. Jika aku tidak menggunakan gelang itu, salah satu teman mereka akan mati. Kau bayangkan saja! Baru beberapa detik setelah kekasih ku mati, mereka juga ingin membunuh ku! Kalian tidak tahu rasa sakit di saat menggunakan gelang itu. Rasanya badan ku akan terbakar. Baru saja sedetik sebelum aku menggunakan gelang itu, badan ku sangat dingin karena melihat kekasih ku mati! Jadi siapa yang egois disini? Sialan tentang dia yang akan depresi karena memikirkan masa lalu itu. Mereka hanya ingin menyelamatkan salah satu dari mereka! Yang jelas gelang itu dapat mengembalikan Liliana, tapi nyawa teman kalian taruhan nya!” Penjelasan Asyifa membuat anak-anak Terra sangat terkejut.
“Kenapa kak Lilian ga ngasih tahu tentang rasa sakit itu? Aku setuju dengan kak Asyifa,” sahut Ghea dan anak Terra yang lain juga setuju.
“Tapi ini demi teman kalian juga. Memang benar semua itu kesalahan ku. Tapi akan lebih sulit baginya untuk menjalani hidup seperti itu,” balas Keisha.
“Jadi, kalian kira selama ini hidup kami seperti apa? Hidup bahagia dan selalu dilayani seperti kalian? Walau memang kita semua punya masa lalu masing-masing, kalian tetap lebih beruntung. Kalian di lindungi, karena kalian Dewi kan? Lalu apa kabar dengan kami? Boro-boro di lindungi, kami makan pun sulit tahu? Ada yang kesulitan untuk mencari makan dan ada yang makan dengan penuh tangis karena selalu di bentak. Kami selama ini sudah menjalani hidup saja, itu sebuah anugerah. Sedangkan kalian? Jangan mengusik Senja. Dia itu masih kecil, dia paling muda di antara kami. Dan masa lalu nya paling kelam di antara kami semua. Melihat dia tersenyum sudah membuat kami bahagia. Tidak semua orang sebahagia kalian. Dan Senja tidak boleh terluka hanya karena ke egoisan kalian. Senja yang menyatukan kami, yang membuat kami tetap bertahan hidup. Asal kalian tahu, kami sudah cukup berkorban karena Dewa dan Dewi sialan itu. Kenapa harus ada kalian di semesta ini sih? Kenapa? Kenapa jadi kami yang terkena imbas nya? Kenapa harus ada reinkarnasi? Kenapa hanya karena teman kami mirip dengan adik Zein yang gila itu, dia harus mati? Kami sudah cukup bersabar tentang kematian Zaki. Tapi jangan pernah merebut teman kami lagi. Kenapa kami harus terluka karena kesalahan kalian? Kenapa kalian selalu tak bisa menangkap Zein? Kenapa kalian malah membuat perjanjian gila itu? KENAPA HARUS KAMI YANG MERASAKAN IMBAS DARI KESALAHAN KALIAN? KENAPA? KAMI SUDAH CUKUP KESULITAN MENJALANI HIDUP. KENAPA HARUS KAMI? KENAPA HARUS SENJA YANG BAIK ITU? DIA HANYA SEORANG ANAK YANG TAK PERNAH DI HARGAI AKAN KEHADIRAN NYA. KENAPA HARUS DIA YANG NAFAS PUN MENGIKUTI MOOD ORANG TUA NYA? SEDIH, SENANG, MARAH KAMI SELAMA INI TAK PERNAH BISA MENGEKSPRESI KAN NYA! KETIKA KAMI SUDAH MENEMUKAN TEMPAT NYAMAN, MALAH KALIAN GANGGU. SENJA TAK PERNAH TAHU AKAN BEGINI. JANGAN MEMBUAT DIA TERLUKA! BERHENTI, BERHENTI MERENGGUT KEBAHAGIAN KAMI!” Bentak Ghea yang mewakili semua anak-anak Terra.
Mereka yang berkorban demi keselamatan yang lain, jika melihat ke egoisan Keisha dan Lilian mungkin akan menangis.
“Aku juga hidup enak selama ini. Tapi setelah mengenal anak-anak lain, aku jadi sadar. Bahwa tak semua orang beruntung. Jika begini, sebenarnya siapa sih yang jahat disini? Apakah Zein yang berusaha mendapatkan cinta nya lagi? Dia juga mengorbankan banyak hal kan. Atau Zackhi yang hanya berusaha melindungi kakak nya? Kalian tak pernah berhenti menghina negeri Aeria dan keluarga Zein. Seakan-akan mereka tak berhak untuk hidup, padahal pangkat kalian sama kan?. Atau Kak Asyifa yang kalian anggap egois? Kami ini cuma manusia biasa loh. Atau jangan-jangan, kalian sendiri? Yang sudah merenggut kebahagiaan kak Asyifa, yang sudah membunuh Zaki, yang membuat perjanjian bodoh, dan rela mengorbankan nyawa orang lain demi salah satu dari kalian? Kalian pasti menyembunyikan banyak fakta gelap kan?” Timpal Adna yang juga terpancing emosi.
“Apa maksud mu? Kita semua korban disini! Kami juga tidak mau seperti ini!” Ucap Lilian yang hampir ingin menampar Adna.
“Sialan! Sebenar nya kalian ini Dewi apa sih? Main tangan seenaknya. Ternyata sesama perempaun boleh saling memukul kah? Yang Adna bilang ada benarnya. Kalian yang jahat dan bersalah disini. Kenapa jadi kalian pula yang emosi?”Ucap Zayn yang langsung sigap menahan tangan Lilian.
“Stop! Berhenti marah-marah kaya gini. Kalau kita ga secepatnya ngambil pedang itu, kita semua yang kesulitan. Tentang rencana pensucian Senja kami semua tak akan pernah setuju. Seharusnya kalian yang disucikan, mengingat betapa kotor otak kalian itu. Yang isinya penuh dengan keegoisan dan kejahatan. Kami tak akan pernah membiarkan hal itu terjadi. Lebih baik kalian pergi jika kesal. Cukup kami saja yang mengambil pedang. Walau kami tak tahu tepat keberadaannya, akan kami cari sendiri. Demi umat manusia! Bukan demi salah satu dari kami!” Ucapan Keyla membuat Lilian sangat kesal.
Akhirnya Lilian dan Keisha pergi dari gua persembunyian itu.
“Kita juga harus pergi dari sini, ini tempat mereka kan,” Ucap Adna.
“Bukan, ini tempat ku. Jadi kita bisa beristirahat lebih lama disini, sebelum menjalankan misi,” balas Asyifa dan dia berjalan keluar sendirian.
“Maaf, maaf soal omongan ku tadi. Aku memang tidak tahu apa-apa soal kamu,” sahut Zayn yang berusaha meminta maaf.
Asyifa hanya mengangguk dan akhirnya pergi keluar. Karena tak ingin menghabiskan waktu, Ghea langsung membuat rencana bersama anak-anak Terra yang lain.
Satu jam telah berlalu, dan Asyifa hanya terduduk diam di atas bongkahan batu. Ia jadi kepikiran tentang ucapan Keisha dan Lilian tadi. Asyifa merasa sangat bingung, sebenarnya siapa yang harus disalahkan disini? Dan sebenarnya siapa yang egois? Asyifa juga merasa terbebani akan masa depan Senja nanti.
“Sebenarnya siapa yang salah disini, El? Andai kamu masih hidup, pasti dari awal kita udah menang kan. Aku capek, aku capek menghadapi ini sendirian. Aku ga mau anak itu mati, tapi kalo dia ga disucikan gimana dia mau hidup. Kalau kamu ada disini, kamu bakal milih apa? Apa bener yang di omongan Keisha? Aku seharusnya ga egois, tapi aku bener-bener ga kuat lihat gelang itu lagi. Aku ga mau ada korban lagi. Aku harus apa? Aku takut, aku takut salah ngambil keputusan lagi. Sama kaya waktu itu, seharusnya aku ga ngebolehin kamu pergi kan? Aku capek,” ucap Asyifa yang benar-benar kebingungan.
“Kak? Jangan dipikirin terus masa lalu itu. Kita semua pernah ngelakuin kesalahan kan?” Sahut Ghea yang tiba-tiba keluar dari gua.
“Huh, iya bener. Tapi susah banget rasanya,” balas Asyifa.
“Susah ya? Emang susah, soalnya dia punya dunia nya sendiri. Susah kan kalo punya cowo yang terlalu obsesi sama sesuatu. Tapi kita selalu berusaha nge support dia. Walau sampai lupa waktu dan lupa kalo kita juga ingin di perhatikan. Kita pasti sering mikir, dunia nya itu yang mana sih? Dunia nyata, dunia imajinasi nya sendiri, atau kita? Padahal raga nya ada, tapi jiwanya ga di kita. Memang susah kok, kak,” ucapan Ghea malah membuat Asyifa tertawa.
“Hahaha, kalian ini masih kecil udah cinta-cinta an ya? Masih kecil loh, tapi bahasa nya kaya dewasa banget? Ya ternyata kita sama ya? Aku tahu sedikit soal Baskara. Anaknya jenius dan gila akan teknologi kan? Bagus sih, hobinya ngebuat alat-alat itu bermanfaat untuk banyak orang. Tapi itu agak berlebihan, sama kaya dia. Sampai ga tahu waktu tidur, makan, dan istirahat. Semuanya di lewatin gitu aja,” balas Asyifa yang merasa cukup terhibur.
“Pasti cowo kakak ngerasa beruntung banget. Punya cewe yang baik, cantik, pengertian lagi. Aku aja kagum sama kakak, padahal kita baru ketemu. Apa kabar cowo kakak yang selalu ditemanin kak Asyifa? Sayang ya dia pergi duluan. Tapi jangan dipikirin kak, apa lagi disesalin terus. Aku juga ngerasa bersalah sama kematian Baskara. Padahal dia rumah kedua ku. Tapi jadi kepikiran, nanti dia malah ga tenang disana terus ngehantui aku gimana? Soalnya dia orang nya dendaman tau,” canda Ghea.
Dan Asyifa merasa terhibur dengan candaan Ghea. Ia jadi sadar, bukan hanya dirinya yang pernah ditinggal secara tragis. Tapi kenapa hanya dia yang masih terjebak di masa lalu. Padahal ia sudah dewasa, tapi kalah dengan anak kecil yang sering menerima kekerasan dan tidak seberuntung Asyifa. Asyifa jadi terdiam dan suasana menjadi senyap.
“Tapi gimana pun cowo kakak selalu ngebutuhin kak Syifa kan? Bukan cuma dia yang kakak butuhin, dia juga butuh kakak tau. Jadi sekarang kami yang ngebutuhin kakak. Kami butuh sosok kak Asyifa yang pinter dan berpengalaman. Jadi ayo bantu kami kak,” ajakan Ghea dapat dengan mudah meluluhkan hati Asyifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
InfinityTerra
FantasyKebahagiaan tak harus selalu datang kepadamu, dan cinta tak harus selalu mengasihani mu, semua terasa baik jika kamu tau apa itu BERSYUKUR. Infinity Terra, adalah nama dari perkumpulan anak-anak broken home, anak dengan trauma, atau anak dengan masa...