HIRAETH

6

Jangan lupa follow dan votenya

Makacihhh

**********

Kalian masih ingat dengan satu permintaan yang akan dikabulkan oleh Anzel, si anak manja?

Elise sudah mendaparkan barang itu, dia pun terkagum dengan benda yang sekarang berada di tangannya, bahkan dia mengabaikan orang yang sedang cemberut parah dipojok ruang tamu.

Benda tersebut adalah Pistol Revolver

Namun pistol dimiliki Elise sangatlah berbeda dengan pistol di dunia manusia. Secara fisik pistol ini seperti S&W 500M, bisa menembus serta meledakan target. Namun pistol ini lebih ringan, cepat, dan mematikan dibandingkan dengan pistol buatan manusia

Bahan untuk membuat pistol ini adalah besi pistol yang kokoh yang sering digunakan untuk peperangan di Olympus. Jadi tidak akan mudah rusak.

Peluru pistol yang berasal dari batu permata yang berada di puncak gunung Firehawk yang dihuni oleh elang api dan besi pilihan yang berasal dari Dewa Hefaistos, sekaligus yang merakit pistol ini. Jika pistol lain hanya bisa menebak target, pistol ini bisa di atur untuk melumpuhkan target dengan menggunakan racun yang ada didalamnya

"Kau tau, kupingku yang berharga ini sampai sakit karena omelan pedas Dewa Hefaistos. Dasar Tua bangka emosian" keluh Anzel

Elise pun paham dengan apa yang dialami Anzel, dia pun mendekat kearah Anzel dan merangkul bahunya

"Kau tahu kan aku tak bisa berdekatan dengan Dewa Hefaistos? Maka dari itu aku sangat berterima kasih kepadamu" ucapnya tulus

Kata itu tentu saja sangat mengharukan bagi Anzel. Hey perkataan manis dari Elise itu sangatlah langka, bahkan dia tersipu malu

"Besok aku harus segera pergi ke Meksiko" ucap Elise

"Meksiko? Bertemu dengan Utusan Dewa Ares?" tanya Anzel dan diangguki oleh Elise

"Aku sudah merencanakan semuanya dan sepertinya lebih baik aku mengawasi mereka secara dekat"

"Tentu saja dengan penyamaran dan aku juga akan mengajak Richo" jelas Elise

"Si pahlawan muda yang mendapat gelar ACE itu? Memangnya dia bisa apa?" tanya Anzel penasaran

Dan tentunya membuat senyum miring Elise muncul

********

Seorang wanita muda berusia 29 tahun dengan rambut coklat pendek bergelombang menjadi pusat perhatian saat dirinya baru menapaki di Bandara Internasional Benito Juarez. Setitik tahi lalat dibawah mata kirinya menambah kecantikannya, sontak menjadi pusat perhatian orang-orang. Ditambah dengan kehadiran seorang lelaki yang berada dibelakang si wanita juga menambah perhatian orang-orang, dia juga memiliki ketampanan yang bisa menjernihkan pandangan para wanita

Wanita tersebut berjalan kedepan lobby yang sudah ditunggu oleh sebuah mobil mewah, dengan sigap lelaki dibelakangnya membukakan pintu untuknya. Setelahnya lelaki itu duduk bangku depan, dan mobil pun bergerak menjauh dari bandara

"Nona Elise, kita akan langsung ke mansion" ucap lelaki yang berada bangku depan

"Iliana, Richo. Kau harus terbiasa memanggilku itu Richo" ucap Elise dibangku belakang

"Maaf nona" ucap Richo disamping supir

Elise menyamar sebagai wanita berusia 29 tahun. Elise juga merubah fisik dan membuat identitas baru untuk memaksimalkan penyamaran mereka. Lebih tepatnya memanipulasi