"Nona"
"Nona"
"Nona" panggil seseorang anak laki-laki yang menyentuh pelan tangan Elise.
Elise yang kembali sadar, menoleh kearah orang yang memanggilnya dan mulai tersenyum lembut
"Apa kau masih memikirkan perintah Dewa Agung?" tanya seorang anak lelaki berusia 8 tahun itu
Elise tidak menjawabnya, karena tebakan anak tersebut benar adanya. Anak lelaki itu pun menepuk pelan tangan Elise yang dia pegang
"Nona tidak usah cemas. Aku juga ikut menjaga mereka" ucapnya sembari mengeluarkan gummy smile, membuat Elise melebarkan senyumnya.
Dia sangat berterima kasih kepada Dewa Zeus yang telah mempertemukannya dengan anak ini.
"Terima kasih" ucap Elise sembari membawa anak tersebut kedalam pelukannya
************
Flashback
Tepat setelah berlibur bersama ke Theme Park. Elise sering kedapatan menatap dengan tatapan kosong, bahkan Richo yang merupakan asistennya harus beberapa kali menegur Nonanya di kantor maupun saat di Mansion.
Hal itu bertahan hingga seminggu lamanya. RIcho yang cemas dengan Nonanya, memutuskan untuk memberitahu sahabat Nonanya
Anzel serta Elio melihat secara langsung saat Elise sedang menatap kosong kearah kebun bunga. Bahkan Elio harus menyentuh pelan bahu Elise, agar dia sadar dengan kehadiran mereka berdua.
Yang bikin Anzel sedih adalah saat Elise selalu menjawab "tidak apa-apa". Padahal mereka tau jika perasaannya sedang tidak baik. Kesedihan yang dialami Elise ini mengingatkan mereka saat Elise kehilangan sang kakak
Sontak mereka takut jika kejadian ini terulang kembali. Mereka memutuskan untuk meminta pertolongan kepada Dewa Zeus
Tak butuh lama seekor merpati dengan sebuah surat di punggungnya datang menghampiri mereka. Isi surat tersebut mengatakan jika mereka tidak bisa mengubah kesepakan yang sudah dijanjikan, dan Dewa Zeus akan mengutus seorang Utusannya untuk membantu misi Elise.
Dewa Zeus terkenal memiliki beberapa Utusan Dewa Zeus dan yang akan membatu Elise adalah Utusan yang paling muda berusia 10 Tahun
Seakan tau tentang masa depan, Dewa Zeus sudah merencakan itu semua. Bahkan Dewa Zeus sudah mempercepat kekuatan Utusannya itu
************
Masih Flashback
Sesuai dengan surat yang diterima, Elio dan Anzel pergi ke sebuah panti asuhan
"Kau yakin dengan alamatnya?" tanya Anzel kepada Elio. Dia sedari tadi mengerutkan dahinya karena melihat bangunan panti asuhan yang tampak kumuh, berantakan dan sedikit seram? Bahkan terlihat sepi seperti seperti sudah tidak ditinggalkan beberapa tahun
Elio menganggukan kepala sebagai jawaban, "Sudahlah ayo kita masuk" ucap Elio. Anzel menatap panti asuhan itu dengan gemetaran, sampai-sampai dia memeluk lengan Elio
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
FanfictionKita bertarung untuk mendapatkan Elise secara adil Theo, tantang Jungki Deal, pastikan kau sudah siap dengan pemakamanmu sendiri, ujar Theo dengan smirknya Elise sudah terlatih untuk mengendalikan emosinya. Sebagai anak dari Dewi perang Athena dia s...