23

8 2 0
                                    


2 Bulan kemudian



Tak terasa sudah satu bulan berlalu dan sudah sebulan ini saudara Marquez sudah menerima keadaan.

Illina sudah membutikan janjinya untuk merawat dan menemani kedua anak Marquez. Theo mulai menampilkan senyum kotak, namun terkadang dia mulai menunjukan sikap dewasa. Dia mulai menyadari peran yang harus dia tanggung, mengingat jika dia merupakan anak sulung dari keluarga Marquez atau bisa dikatakan sebagai pewaris selanjutnya

Selain itu, Thea juga mulai kembali bersemangat. Bahkan dia sudah terbiasa dengan sekitar Mansion Illina, tingkahnya yang lucu membuat para maid dan butler ikut gemas.

Keadaan mulai membaik, semua itu bukan hanya berkat Illina saja. Namun, orang-orang di Mansion Illina ikut terlibat. Jangan lupakan dengan tindakan Vernon yang membantu Theo kembali bersemangat

Mereka itu bestie, tapi bisa jadi lawan. Apalagi dalam hal menjadi paling unggul

Trus, bagaimana dengan kedua sahabat Illina?

Theo dan Thea tidak mengingat tentang kedua anak Dewa itu, karena suatu alasan




*************************

"I'm home" ucap Illina saat memasuki Mansion. Dia sengaja pulang lebih cepat, bahkan bisa dibilang boleh setengah hari. Richo yang masih berada di kantor, hanya bisa memegang keningnya yang berdenyut, karena melihat kelakuan nonanya dan jangan lupa juga dengan tumpukan tugas yang dilimpahkan kepadanya. Poor Richo



Tap......... Tappp



Suara langkah kaki terburu-buru dan sebuah teriakan menyambut kedatangan Illina

"KAKAKKK" sambut Thea yang berlarian sembari merentangkan kedua tangannya meminta pelukan. Illina pun menekukan kakinya untuk menyamai tingginya dengan si kecil Thea, dan ikut merentangkan tangannya untuk membalas pelukan Thea

"Apa yang dilakukan princess kecil kita seharian ini?" tanya Illina kepada Thea dengan mata yang berbinar. Dia selalu menjawab dengan pertanyaan yang selalu diucapkan oleh Illina kepadanya setelah pulang dari kantor. Thea merasakan sangat diperhatikan oleh Illina

"Hari ini Thea membuat cookies dengan Kak Dea" jawab Illina yang menyebut salah satu maid yang selalu mengajak main Thea

"Wahh keren sekali princess satu ini" puji Illina, Thea mengangguk semangat. Tangan kecilnya menarik tangan Illina

"Ayooo Kakak harus mencobanya" ajak Thea yang menarik Illina terburu-buru

Illina hanya menuruti permintaan little princess satu ini

.

.

.

.

.

.

.

Dorr.................. Dorr.................

Doorrr................

"Kalian hebat sekali" puji Illina yang mengagetkan kedua anak lelaki yang sedang berlatih tembak di lapangan outdoor

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang