"Jadi begitu" ucap Elio sembari memegang dagunya sambil berpikir. Anzel yang ikut mendengarkan cerita Illina mengeluarkan ekspresi bingung, sedangkan Illina hanya menggoyangkan gelas whiskeynya.
"Sepertinya jika anak itu melihat kalian dia akan mengatakan hal yang sama" ucap Illina diakhir ceritanya
"Mungkin saja dia berbohong" ujar Anzel
"Bisa jadi. Tapi kita harus membuktikannya sendiri"
"Tadi kau bilang kakaknya akan berkunjung kesini bukan?" tanya Elio dan Illina menganggukan kepalanya
"Sekalian saja kau ajak adiknya untuk kemari. Kita berdua akan ikut menyamar" cetus Elio
"Kita?" ucap Anzel sembari menunjuk dirinya sendiri
"Cih, tentu saja kau dan aku" ketus Elio
"T...Tapi aku kan tidak bisa dekat dengan kecil" ucap ciut Anzel
"Ishh. Sudahlah kau ikut saja" final Elio
"..........." Anzel
********************
"KAKAK ÁNGEL" teriak Thea saat dia baru keluar dari mobil jemputannya. Dia langsung berlari saat melihat atensi Illina di depan pintu Mansion
Bahkan saat mendengar teriakan itu, Illina langsung merentangkan tangannya
Brukkk.....
Thea kecil langsung menghamburkan badannya dipelukan Illina. Badannya yang kecil dapat dengan mudahnya Illina gendong
"Halo anak cantik. Bagaimana kabarmu?" tanya Illina dan dibalas oleh senyum yang mengembang dari Thea
"Baik, baik sekali hehe" ucap Thea yang membuat Illina mencium pipi Thea dengan gemas, dia mengalihkan pandangannya kearah Theo
"Hola, Theo. Bagaimana perjalananmu?" sapa Illina saat Theo sudah berada didekatnya
"Good. Aku tak menyangka rumah Nona memiliki halaman yang cukup luas" puji Theo
"Kau belum melihat halaman belakang rumahku, Theo" ucap Illina yang merangkul bahu Theo dengan sebelah tangannya dan menuntun Theo masuk kedalam rumahnya
"Ah aku hampir lupa. Temanku juga berkunjung ke rumah hari ini. Apakah tidak apa-apa?" jelas Illina saat mereka sudah didalam Mansion. Theo pun menggelengkan kepalanya
"Tidak apa-apa. Nona" jawab Anzel
"Kalau banyak bukannya semakin asik?" tanya polos Thea dalam gendongan Illina, membuat Illina terkekeh gemas
"Kau benar cantik" Illina menyetujui perkataannya
Mereka bertiga berjalan kearah dapur, tapi tidak ada siapa-siapa disana
"Mereka pergi kemana ya?" guman Illina, tiba-tiba terdengar suara tertawa dan rengekan keras dari seseorang dari halaman belakang. Illina segera mengajak Theo untuk ke belakang halaman rumah dari pintu dapur
.
.
.
.
"KAU CURANG ELIO. TAMBAH SATU BABAK LAGI" teriak seorang lelaki
"HAHAHAHAHA. Menyerah sajalah anak manja, dan tidak ada yang namanya babak tambahan" ucap seseorang yang sudah melepas earmuff
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
FanfictionKita bertarung untuk mendapatkan Elise secara adil Theo, tantang Jungki Deal, pastikan kau sudah siap dengan pemakamanmu sendiri, ujar Theo dengan smirknya Elise sudah terlatih untuk mengendalikan emosinya. Sebagai anak dari Dewi perang Athena dia s...