❝Lo bisa diem gak? Daritadi lari-lari mulu di pikiran gue.❞
Start : 18.04.2024
End : 02.11.2024
Cover by : @daffyra
Cerita ini terinspirasi dari Drama Make A Wish dan tentu ada perbedaan untuk menyesuaikan alur cerita ini
"Masih pagi udah rapi banget. Mau nyopet?" celetuk Han saat mendapati Lino menyisir rambut di depan cermin dan menyemprotkan pengharum ruangan ke seluruh badan.
Dia tidak tahu bedanya pengharum ruangan, penyemprot serangga atau parfum badan. Taunya yang penting wangi.
"Nyopet?" Lino berdecih. "Itu tindakan gak terpuji. Gue mau ngerampok bank."
"Jangan cari gara-gara ya, lo. Ntar gue kena juga."
"Bercanda doang," tandas Lino. Dia meluncur ke dapur, mengendus aroma sarapan yang sudah siap di meja. "Nah, gini dong. Gak mie-telur-mie-telur mulu, bisa usus buntu gue."
Han menata ayam goreng yang baru ditiriskan ke piring. "Mau dada atau paha?" tawarnya pada Lino.
"Pelan-pelan, Hannie. Mulai dari kening aja dulu."
Telapak tangan Han mendarat cukup keras di lengan Lino. "AYAMNYA, WOEY! Lo mikir kemana, hm?!"
Lino hanya memicingkan mata sinis dan menggigit paha ayam di genggamannya. "Tumben jam segini lo belum buka toko. Sudah bangkrut?"
"Buruan habisin sarapan lo. Kita mau ke toko." Han mengambil lipbalm barunya yang beraroma seperti diterjen dari saku apron lalu mengoleskan ke bibir. "Kenapa baunya gini, dah? Ntar pas kena air mulut gue berbusa," gumamnya.
"Ke Mall? Nyopet?"
Han berbalik, tersenyum datar menatap Lino. "Ngerampok Bank."
Nanti malam akan ada acara Grand Opening bisnis barunya Changbin yang diberi nama Changbin's Salon. Han sebenarnya tidak suka menghadiri acara formal apalagi nanti akan ada banyak orang, energinya seperti tersedot habis jika berkumpul dengan orang yang tidak sefrekuensi. Tapi karena acara ini milik rekannya, dia harus hadir.
Han dan Lino melihat-lihat deretan baju yang dipajang di toko. Mereka berjalan terpisah, mencari pilihan masing-masing. Ada satu baju yang menarik perhatian Lino. Tapi saat membaca label harga, bajunya dikembalikan.
"Mahal amat ginian doang. Kalau dibelikan ikan bandeng bisa dapat dua kilo," gerutunya lalu beralih ke deretan baju lain.
Han menghampiri Lino. "Gimana?"
"Gue naksir baju yang di sana tadi. Tapi mahal," tunjuk Lino sedikit menoleh ke tempat kaos yang sempat menarik perhatiannya.
"Mana? Kalau suka ambil aja. Ntar malah dibeli orang."
Lino kembali ke tempat sebelumnya, mengambil baju yang digantung, ditunjukkan pada Han. "Bagus, 'kan?"
"Bro, kita mau ke acara semi formal, bukan fanmeeting."
Lino meniup poni dengan tampang kesal lalu dikembalikan kaos putih bergambar Mbak Mawar pilihannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.