26. Fishing

237 74 129
                                    

I ACSENDED TO HEAVEN, RED LIGHTS PART TWO LMFAO TANTRUM COZ BANG CHAN'S SOLO STAGE 🤸🏻‍♀️

I ACSENDED TO HEAVEN, RED LIGHTS PART TWO LMFAO TANTRUM COZ BANG CHAN'S SOLO STAGE 🤸🏻‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧༺25.08.2024༻✧

"Pemulihannya bagus," ucap Hyunjin setelah melakukan pemeriksaan pada kaki kiri Lino sementara Han mendampingi di sebelah.

Mendengar kakinya mulai membaik, Lino bersemangat turun dari hospital bed. Belum benar-benar sembuh, dia pun oleng. Lengannya ditahan oleh Hyunjin dan Han.

"Kalau mau sembuh total lo harus istirahat beberapa hari lagi, Bang. Jangan sembarangan gerak dulu kayak salto sambil ngupas  bawang, misalnya," saran Hyunjin.

"Dokter Hwang," panggil seorang suster di ambang pintu ruangan tempat Lino diperiksa. "Masih ada tiga pasien lagi. Mereka maunya diperiksa sama dokter."

"Oke, nanti saya ke sana, ya," balas Hyunjin lembut dengan senyum ramah.

Suster tersebut mengangguk kemudian berlalu. Saat sudah jauh beberapa langkah dari ruangan, dia salting brutal. Menggaruk dinding seraya jingkrak-jingkrak dan berteriak senang tanpa suara. Maklum, fans berat Hyunjin. Disenyumin sedetik kepikirannya seabad.

"Populer banget lo, Njin," celetuk Lino pada dokter yang sedang kurang kerjaan mendengarkan detak jantungnya sendiri dengan stetoskop menggantung di leher.

Hyunjin berdecih, tersenyum seraya menyibak poni. Memamerkan ketampanannya. "Biasalah."

Pemeriksaan selesai. Han mendorong kursi roda yang diduduki Lino, menyusuri perlintasan khusus pejalan kaki sekaligus menikmati pemandangan. Suasana sekitar rumah sakit sangat asri, tidak banyak kendaraan berlalu-lalang karena bukan berada di tengah kota. Hanya berjarak kurang lebih satu setengah kilometer dari pesisir pantai.

Cukup ramai anak-anak dan orang dewasa bermain sepeda , skateboard, jogging, dan pacaran.

Seorang anak kecil berusia tujuh tahun dengan dua temannya melaju menggunakan skuter. Balapan. Alis Lino bertautan, menepuk kedua sisi pegangan kursi roda ketika tiga bocah itu melewatinya. "Hannie! Cepat balap mereka!"

Han mendesah, wajahnya lesu. "Ngapain sih ...."

"Itu rodanya lebih kecil daripada punya gue. Ayo! Kita pasti bisa kejar mereka!" Lino memajukan badan, bersiap melaju. Tidak bergerak. Dia menoleh ke belakang. "Ayo, Hannie."

Ailurophile [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang