31. Bleeding

208 68 86
                                    

✧༺22.09.2024༻

Sepuluh menit lalu.

Tidur Felix terusik, perutnya terasa mulas. "Kenapa harus sakit perut di tengah malam?" rintihnya. "Ah, tahan saja sampai besok."

Berkali-kali mengubah posisi lantas tak membuat mulasnya menghilang, malah semakin tak tertahankan. Felix turun dari kasur, berjalan cepat hendak ke toilet.

Dia berhenti di ambang pintu kamar, menelan saliva dan bergidik sebab di luar cukup gelap. Niat diurungkan, memilih kembali meringkuk di ranjang. "Apa-apaan manusia itu?! Sebegitunya menghemat listrik!"

Baru sebentar terbaring, akhirnya adik Lino itu bangun dan memberanikan diri melesat ke luar. Segera menyelesaikan urusan toilet.

Sementara itu, Seungmin baru sampai di lantai dua. Diamati sekitar tidak ada pergerakan orang. Diperiksa setiap kamar. Satunya kosong dan satunya lagi adalah kamar Han yang ditempati Lino. Heran, pasalnya kemarin kamar itu ditempati pemilik rumah.

Kemana dia?

Mengedarkan pandang ke penjuru ruang hingga pendengarannya menangkap dengkuran halus di balik sofa. Perlahan dia mendekat seraya mengeluarkan belati dari balik saku. Tidak butuh jeda yang lama, diarahkan benda tajam itu untuk menusuk orang yang selama menjadi target pembalasan dendamnya tersebut.

Namun, Seungmin dibuat tercengang ketika ujung pisaunya tertahan oleh sebuah halimum keemasan yang tiba-tiba muncul tepat sebelum Han tertusuk, seperti sebuah tameng. Kemudian dia terdorong kuat oleh kekuatan spiritual dari cahaya tersebut, membuatnya mundur beberapa langkah, pisaunya sampai terlepas dari genggaman dan sedikit menggores telapak tangan.

"Apa itu? Kenapa gue gak bisa nusuk dia?!" Seungmin membelalak kaget sekaligus heran. Keringatnya mengucur dari pelipis. Tapi anjing yang menjelma sebagai manusia itu masih bersikeras melancarkan aksinya dan kembali mengangkat belati dengan kekuatan penuh untuk menusuk Han.

Bersamaan dengan itu, Felix keluar dari toilet, memicingkan mata dan melihat pergerakan mencurigakan di ruang tamu. Menyadari ada yang tidak beres, dia langsung meraih botol pembersih lantai di dekat pintu dan dilemparkan ke sosok tersebut.

Seungmin tersentak mundur, punggungnya membentur sudut nakas. Meringis sambil mengusap kepala yang memar karena menjadi samsak. Seketika lampu menyala, atensinya tertuju pada pemuda bersurai blonde yang berjalan ke arahnya.

Sempat dibuat tertegun beberapa saat dengan tatapan melebar hingga akhirnya Seungmin segera sadar dan mengambil gerakan cepat, menarik selimut yang dikenakan Han Jisung, berlari ke arah Felix, menutupkan selimutnya ke saksi mata itu lalu ditendang.

Saat Felix jatuh dan terjebak oleh kain tebal tersebut, Seungmin segera berubah ke wujud asli sebagai seekor anjing, melompat, melarikan diri melalui sela terali jendela.

"Argh!" Felix menarik selimut yang menghalangi. Dia tergemap saat tidak sengaja sempat memergoki seekor anjing berusaha keluar melalui terali. "Kenapa tiba-tiba ada anjing? Kapan masuknya?"

Adik Lino itu hendak mengembalikan selimut ke pemilik. Tapi ada sesuatu yang membuatnya mengerutkan kening, bercak noda merah. "Apa mungkin darahnya orang tadi?"

Namun Felix tidak terlalu memusingkan hal tersebut karena enggan terlibat dengan urusan manusia, berniat melupakan yang baru saja terjadi. Dia hendak menutup jendela. Pergerakannya terhenti ketika mendapati jejak samar berwarna merah yang masih basah di kusen, membentuk pola telapak kaki anjing.

"Orang tadi bawa pisau, ada bercak darah di selimut, dan cuma anjing tadi yang barusan lewat." Felix menelan saliva setelah mencoba menggabungkan potongan-potongan kejadian janggal yang ditemui. "Apa mungkin ... laki-laki itu berubah jadi anjing?"

Ailurophile [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang