"Rasanya udah bosen banget gue ke rumah sakit ini," celetuk Lino karena kali ini harus ke rumah sakit lagi, menjenguk Changbin yang dirawat inap karena terserang tipes.
"Ya, anggap aja rumah sendiri," sahut Han sambil membuka pintu kamar inap VVVVIP. Changbin tengah diperiksa oleh Dokter Hyunjin, sudah ada Ayen juga menemani, selonjoran di karpet sambil mengerjakan tugas bimbel.
"Hyunjinnie, neomu aphayo ...," ucap Changbin begitu manja dengan bibir mengerucut, dan berkedip beberapa kali pada dokter sekaligus teman dekatnya itu. Seketika Ayen mulai merasa salah pergaulan berada di circle kakaknya.
너무 아파요 neomu aphayo (Korea) : Sakit banget
Hyunjin mengukir senyum datar. "Oh, bentar. Gue ambilin suntikan yang gede."
"Anying!" sembur Changbin seraya rebahan dan menarik selimut, menutup sampai bawah dagu. "Gue gak mau disuntik lagi ...," rengeknya.
"IDIH! Manja amat lo!" Lino menepuk keras otot lengan Changbin dan berdiri di samping Hyunjin, merangkulnya. "Cowok ini punya gue."
Dokter bermarga Hwang itu melirik sinis pada Lino. "Ini sengaja minta dikatain gak sih? Lo sudah punya Han."
"Iya, sama Hannie juga. Dua," jawab Lino sambil menaik-turunkan alis, menyeringai tipis. "Sama Ayen juga sekalian, deh. Lo mau sama gue juga, Bin?"
"Harem anjir. Kasih dia asam sulfat, Njin!" berang Changbin.
"Apa-apaan mereka ini," gerutu Ayen pada sekumpulan pemuda meresahkan di sekitarnya itu. Dia memakai ransel, bergegas pergi. "Aku mau berangkat les dulu, abang-abang semuanya."
"Iya belajar yang rajin biar nanti jadi orang sukses, bukan jadi orang ketiga," nasehat Hyunjin sambil mengacak-acak rambut lalu mencubit gemas pipi adiknya.
"Cubit-cubit emangnya gak sakit?!" protes Ayen cemberut sambil mendorong sang kakak sementara pelaku yang mencubitnya itu hanya terkekeh, mengantar kepergian adiknya sampai di depan pintu kamar inap.
"Lo sudah punya rumah sakit sendiri, kenapa harus ke rumah sakit orang lain?" ledek Lino pada pemilik rumah sakit hewan yang terserang tipes itu.
"Males jawapin. Terlalu bodoh pertanyaannya," ketus Changbin.
"Eh, Bin." Han menggigit apel yang diambil dari nakas sebelah hospital bed. "Lo masih ingat sama orang yang waktu itu ketangkap di taman sekitar komplek perumahan gue? Seminggu yang lalu Lino ketemu orang itu lagi."
"Ha? Kok sudah bebas?" tanya Changbin.
Hyunjin melambaikan tangan pada Ayen yang semakin menjauh. Dia bergeming, melirik dari sudut mata, samar-samar mendengar obrolan Changbin dan lainnya.
"Ya. Ntahlah, mungkin ada oknum yang bantu dia untuk bebas?" sambung Lino lalu menarik tangan Han, menggigit apel yang dipegangnya pula.
"Ambil sendiri sono, Cing!" protes Han
"Kalian bahas apa, sih?" Hyunjin mendekati rekan-rekannya tersebut. "Aneh rasanya lihat orang sengklek kayak kalian kalau bahas yang serius. Emang di sekitar komplek perumahan kita ada apa?" tanyanya sambil menyenggol sikut Han.
"Sibuk banget lo, Njin sampai ketinggalan berita. Ngejar tren Joana?" ucap Lino. Dijelaskan kronologi kejadian mengenai kematian dan hilangnya beberapa hewan liar secara misterius beberapa waktu lalu.
Changbin mengerutkan kening, menegakkan posisi duduk. "Kalau gitu, bisa jadi mereka punya komunitas. Kita harus tangkap mereka semua. Kalau dibiarkan, bisa-bisa nanti muncul kasus kematian kucing atau anjing liar lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Ailurophile [END]
Fanfiction❝Lo bisa diem gak? Daritadi lari-lari mulu di pikiran gue.❞ Start : 18.04.2024 End : 02.11.2024 Cover by : @daffyra Cerita ini terinspirasi dari Drama Make A Wish dan tentu ada perbedaan untuk menyesuaikan alur cerita ini