45. Bukan Surat Perpisahan

294 28 5
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi, akan tetapi Soobin masih betah membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi, akan tetapi Soobin masih betah membuka matanya. Tidak ngantuk, tidak bisa berbuat apa-apa dan rasanya sangat bosan.

Dari pada bosan, Soobin memutuskan untuk melihat beberapa bukti yang sebelumnya sudah Taehyun berikan padanya. Bukti yang Taehyun berikan padanya merupakan bukti kuat dari setiap kejahatan yang telah Karina lakukan pada Yeonjun.

Bahkan bukti yang Soobin terima dari Taehyun sangat lengkap dan detail. Semua bukti itu tersimpan rapi di dalam ponsel milik Soobin yang untungnya masih aman digunakan setelah sebelumnya dibanting cukup keras oleh Taehyun.

Dengan mata yang begitu fokus, Soobin membuka salah satu rekaman video CCTV. Saat video itu berputar, Soobin bisa melihat sosok Yeonjun yang tengah keberatan saat membawa begitu banyak kantong plastik besar. Meskipun terlihat keberatan, akan tetapi Yeonjun terlihat sangat cekatan saat membuang plastik-plastik besar itu ke dalam tempat sampah.

Lalu kejadian yang sudah Soobin bayang-bayangkan sebelumnya, akhirnya terjadi. Dalam video itu, Soobin melihat seorang pria yang secara diam-diam menghampiri Yeonjun dari arah belakang dan langsung mengaitkan lengannya ke leher Yeonjun.

Pria itu terlihat begitu kuat saat menekan leher Yeonjun dengan lengannya. Meskipun tak terlalu jelas, tetapi Soobin tahu kalau Yeonjun sedang berusaha menahan rasa sakit dan rasa sesak yang timbul akibat tekanan kuat pada lehernya.

Yeonjun tampak berusaha keras untuk membebaskan dirinya dari jeratan pria yang Soobin yakini adalah Jeong Yunho. Akan tetapi usaha Yeonjun untuk melepaskan dirinya dari Yunho tak berhasil.

Hal yang paling mengejutkan untuk Soobin adalah, saat Yunho menggores lengan Yeonjun dengan sebuah benda tajam. Kemudian meninggalkan Yeonjun begitu saja dengan luka goresan yang mengalirkan darah cukup banyak.

Dalam keadaan Yeonjun yang semakin kacau, Soobin bisa melihat usaha Yeonjun untuk bangkit dan berdiri.

Karena tak sanggup melihat keadaan Yeonjun yang semakin melemah, Soobin memilih untuk langsung menghentikan videonya.

Bersama dengan rasa marah dan benci yang semakin menghatamnya, Soobin langsung melempar ponselnya ke atas kasur. Dalam seluruh rasa sesak yang semakin tak tertahankan, Soobin kembali menjatuhkan air matanya.

Seandainya waktu bisa diulang, Soobin tidak akan membantak Yeonjun. Apapun yang akan Yeonjun katakan, Soobin akan mendengarkannya hingga selesai. Soobin akan lebih mempercayai Yeonjun dan takkan meragukan segala hal yang Yeonjun katakan.

Bukankah sejak dahulu Yeonjun selalu jujur padanya dan tak pernah membohonginya?

Tetapi karena bentakkannya..

Karena kekesalan yang Soobin tunjukkan saat Yeonjun menyebutkan nama Karina seolah Karina adalah pelaku utamanya..

Semua itu telah menjadi satu sumber masalah yang akhirnya menghancurkan kehidupan Soobin. Tidak hanya menghancurkan kebahagiaan Soobin saja, tetapi juga menghancurkan harapan Soobin dan menghancurkan seluruh impian Soobin untuk bisa memiliki kisah cinta yang bahagia bersama Yeonjun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Drive You Insane | SOOBJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang