13. Keheningan Dalam Ciuman

375 50 14
                                    

Yeonjun membuka matanya dan tersenyum saat melihat Soobin yang sudah setia di sisinya sambil menggenggam tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun membuka matanya dan tersenyum saat melihat Soobin yang sudah setia di sisinya sambil menggenggam tangannya.

" Selamat pagi Yeonjun.. "

" Selamat pagi Soobin.. "

" Bagaimana dengan tidurmu? Nyenyak tidak? "

" Iya, sangat nyenyak.. "

Soobin tersenyum, kemudian melepaskan tangannya yang masih menggenggam tangan Yeonjun untuk mengambil semangkuk bubur yang berada di atas nakas.

" Sarapan dulu yaa.. "

" Tapi Soobin, sambil duduk yaa.. "

" Apa kamu yakin? Nanti kalau lenganmu sakit, gimana? "

" Astaga, aku hanya duduk Soobin, lenganku tidak akan sakit. "

" Baiklah.. "

Soobin meletakkan kembali mangkuk berisi buburnya ke atas nakas, kemudian membantu Yeonjun untuk beranjak dari posisi tidurnya. Setelah Yeonjun berhasil duduk, Soobin segera merubah posisi bantalnya dan menempatkannya di belakang punggung Yeonjun. Sehingga punggung Yeonjun tidak bersentuhan langsung dengan kepala ranjang dan juga Yeonjun tidak akan merasakan sakit di punggungnya.

" Sudah nyaman belum? "

" Sudah Soobin, terima kasih. "

" Oke makan sekarang yaa. "

Yeonjun mengangguk, lalu membuka mulutnya untuk menerima sesendok demi sesendok bubur dari Soobin. Yeonjun terus memakannya hingga semangkuk bubur itu habis tak tersisa. Setelah habis, Soobin langsung memberikan segelas air hangat kepada Yeonjun. Tangan Yeonjun meraih gelas berisi air itu dan meminumnya.

" Ini sudah.. " kata Yeonjun sambil menyerahkan gelas berisi air yang sudah tersisa setengah itu kepada Soobin. Soobin menerima gelas itu dan meletakkannya kembali di atas nakas.

" Ingin yang lain? " tanya Soobin.

" Emmm, apa aku boleh meminjam ponselmu? "

" Aku tidak membawanya, hapeku ada di apartemenmu, sekalian aku cas. "

" Ahh.. semalam kamu mencariku yaa? kamu pasti kesel karena aku tidak ada di apartemen. "

Soobin menarik napasnya lebih dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Soobin memang marah, Soobin memang kecewa untuk yang kesekian kalinya. Tetapi Soobin tidak bisa marah ataupun kecewa terlalu lama dengan Yeonjun. Di tambah Soobin harus melihat keadaan Yeonjun yang terluka parah seperti tadi malam. Soobin benar-benar tidak bisa membayangkannya. Karena jika hal buruk sampai terjadi pada Yeonjun, maka Soobin tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

" Memangnya kamu ingin menghubungi siapa? Lia? "

" Itu kamu tahu, Lia kekasihku, tentu saja aku harus menghubunginya. Jika tidak, Lia pasti akan cemas. Aku ingin menggunakan ponselku sendiri, tapi aku baru ingat kalau ponselku tertinggal di loker Cafe. "

Drive You Insane | SOOBJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang