Yeonjun tahu, Yeonjun mengerti, sampai kapanpun perhatian dan kasih sayang yang Soobin berikan takkan lebih dari sekedar kata 'SAHABAT'
Ada satu waktu di mana semua hal yang Soobin lakukan untuknya membuat Yeonjun frustasi. Terlebih dirinya dan Soob...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soobin menjadikan lengannya sebagai bantalan agar Karina bisa tertidur dengan nyenyak dan nyaman. Sesekali Soobin akan mengusap kepala Karina dan menciumi keningnya.
Meskipun tubuhnya bersama dengan Karina, tetapi pikiran Soobin hanya tertuju kepada Yeonjun. Bahkan dalam diamnya, Soobin terus memikirkan keadaan Yeonjun.
Apakah Yeonjun sudah makan lagi? Apakah Yeonjun sedang beristirahat sekarang? Apa yang sedang Yeonjun lakukan sekarang? Apakah Lia menjaga Yeonjun dengan baik sesuai dengan permintaannya? Semua pertanyaan itu hinggap di dalam pikiran Soobin, hingga menciptakan perasaan tak tenang di dalam diri Soobin.
Haruskah Soobin pergi ke rumah sakit sekarang?
Soobin melihat jam yang berada di dinding kamar Karina dan waktu masih menunjukkan pukul sepuluh pagi.
Sebelumnya Soobin sudah mengatakan kepada Karina bahwa dirinya akan menemani Karina hingga siang hari. Tetapi apakah Soobin sanggup menunggu hingga siang hari? Demi melihat keadaan Yeonjun, apakah Soobin sanggup menunggu hingga dua jam lagi? Soobin tak yakin bisa melakukannya.
Soobin menoleh ke arah Karina yang ternyata sudah terlelap dengan begitu damai, lalu berpikir sejenak. Setelah beberapa saat berpikir, ternyata Soobin benar-benar tidak bisa menunggu lagi. Hati Soobin tak tenang dan perasaan Soobin semakin tak nyaman karena harus meninggalkan Yeonjun terlalu lama.
Jadi Soobin memutuskan untuk pergi sekarang juga. Tak masalah jika harus pergi tanpa berpamitan dengan Karina. Lagipula Soobin masih bisa berpamitan kepada Ibunya Karina, sekaligus menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa menemani Karina lebih lama.
Perlahan-lahan Soobin menggeser tangan sebelah kanannya sambil menahan kepala Karina dengan tangan sebelah kirinya. Lalu Soobin menempatkan bantal di bahwa kepala Karina dengan hati-hati agar tidak membangunkan Karina yang tertidur.
Setelah memastikan kenyamanannya, Soobin segera beranjak dari atas kasur. Menata kembali selimutnya, sehingga tubuh Karina tetap hangat dan Karina tidak kedinginan. Tidak lupa, Soobin memberikan ciuman di kening Karina sebelum akhirnya berjalan keluar meninggalkan kamar Karina.
Soobin mengambil langkah cepat untuk menuruni tangga, hingga akhirnya sampai di ruang tamu. Di ruang tamu itu, Soobin melihat Ibunya Karina yang sedang asyik menonton televisi. Jadi Soobin segera menghampiri Ibunya Karina untuk berpamitan.
Melihat kehadiran Soobin, Eunhee segera mematikan televisinya dan berdiri.
" Loh, kamu mau kemana nak? "
" Aku harus kembali ke rumah sakit Bu.. "tanpa merasa ragu, Soobin mengatakan keinginannya pada Eunhee. Soobin sudah tidak mampu menunggunya lagi. Karena melihat keadaan Yeonjun adalah hal yang Soobin inginkan saat ini.
Eunhee terkejut mendengar ucapan Soobin. Sebisa mungkin Eunhee menahan amarah di dalam dadanya dengan menunjukkan senyum palsunya. Sebuah senyum palsu yang takkan pernah disadari oleh Soobin.
