10. Takkan Tinggal Diam

369 50 0
                                    

Suara petir menemani rasa sakit yang tengah Yeonjun rasakan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara petir menemani rasa sakit yang tengah Yeonjun rasakan saat ini. Ketika rintik hujan datang, Yeonjun berjuang untuk berdiri dan akhirnya berhasil. Darah mengalir semakin banyak, rasa pusing mulai menyerang, tetapi Yeonjun berusaha untuk tetap mempertahankan kesadarannya.

Yeonjun berjalan tertatih menuju pintu belakang Cafe. Ketika sampai, Yeonjun membuka pintunya dengan perlahan. Kemudian kembali mengambil langkah untuk masuk ke dalamnya.

Yeonjun terus berusaha untuk menekan luka di lengannya, tetapi darah tetap merembes hingga mengenai lantai.

" Astaga, Yeonjun.. " itu adalah teriakan milik Wooyoung. Meskipun dengan Wooyoung tidak terlalu dekat, tetapi Yeonjun tahu kalau Wooyoung adalah seseorang yang hangat dan penuh perhatian.

Ketika sedang sibuk mengepel lantai dapur, Wooyoung menyadari kehadiran Yeonjun di dekatnya. Namun Wooyoung dibuat begitu terkejut setelah melihat keadaan Yeonjun yang cukup serius.

Yeonjun berjalan memasuki area dapur sambil memegang lengannya. Tangan dan pakaian kerja yang Yeonjun kenakan, dipenuhi dengan darah. Bahkan wajah Yeonjun terlihat sangat pucat.

Wooyoung mengambil langkah panjang untuk menghampiri Yeonjun. Kekhawatiran di wajah Wooyoung terlihat semakin jelas, saat telinga Wooyoung mendengar suara rintihan kesakitan dari bibir Yeonjun.

" Yeonjun, apa yang terjadi? "

Dengan hati-hati Wooyoung menyentuh lengan Yeonjun. Bola matanya dapat melihat ada sebuah goresan yang cukup dalam. Wooyoung tidak mungkin salah, Wooyoung sangat yakin kalau goresan itu berasal dari benda tajam.

" Siapa yang melakukan ini padamu? "

" Aku... -- "

Yeonjun tak mampu melanjutkan ucapannya. Dirinya masih dilanda kebingungan dan belum bisa berpikir dengan benar. Apakah harus jujur atau berbohong saja? Bagaimana cara menjelaskannya kepada Wooyoung?

Ini semua adalah masalahnya. Yeonjun hanya tidak mau jika orang-orang di sekitarnya, terlibat dalam masalah yang sedang di hadapinya.

Di sisi lain..

Wooyoung yang memiliki sifat tak sabaran, justru dibuat semakin frustasi saat melihat Yeonjun yang hanya diam saja dan tak mengatakan apa-apa.

" Katakan Yeonjun.. "

" Ta-Tadi aku.. aku.. "

" Stop! tak perlu melanjutkannya. Kita ke rumah sakit sekarang, lukamu harus segera ditangani dokter. "

" Ini hanya luka kecil. "

" Luka kecil katamu? Aku tidak buta Yeonjun, lukamu cukup dalam. "

" Wooyoung, tidak perlu, gunakan P3K saja yaah.. "

" Tidak, darahmu terus mengalir. Jika dibiarkan, kamu bisa kehabisan darah!! " Wooyoung berbicara dengan nada tinggi di depan Yeonjun. Kekhawatirannya sudah tak tertahankan, Wooyoung tak mau jika Yeonjun menyepelekan lukanya.

Drive You Insane | SOOBJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang