Malamnya pukul 2 dini hari Ruby merengek dan menepuk' pipi Laura yang tengah memejamkan matanya, laura yang terusik pun kini terbangun dan membuka matanya perlahan. Laura melihat Ruby yang sudah menangis disana.
"Eh adek kenapa sayang?"tanya Laura
"Hiks pucing undaa hiks"tangis Ruby sembari memukul pelan kepalanya sendiri
"Eh jangan dipukul sayang, no!"ujar Laura sembaru menarik tangan Ruby
Panas, oh shit! Anaknya demam sekarang. "Astaghfirullah panas banget"ujar Laura panik
"Hiks hiks undaaa~"rengek Ruby
"Iya sayang bunda disini, jangan nangis ya nanti tambah pusing kepalanya"pinta Laura sembari memijat pelan kepala anaknya
"Bunda mau ambil kompres dulu adek disini ya tunggu oke?"
"Hiks ndak mau, m-mau unda mau unda hiks"tangis Ruby semakin kejer dan semakin mempererat pelukannya
"Eh sstt iya ya bunda disini"ujar Laura sembari mengelus lembut punggung anaknya
"Mas, mas alvin bangun"ujar Laura menepuk pundak alvin pelan.
"Mas alvin!"
"Eghh iya"
"Bangun mas sebentar"pintah Laura
"Hm, kenapa?"tanya Alvin kini sudah membuka matanya
"Ambilin kompres adek sama obat sirup penurun panasnya tolong"ujar Laura
Alvin yang mendengarnya pun langsung membuka matanya lebar kini dia tak mengantuk lagi karena mendengar anaknya yang sakit.
"Hah apa?! Adek sakit? mana mana?"tanya Alvin panik langsung duduk
"Mas udah deh ambilin dulu kompresnya"
"Kan udah dibilang jangan makan eskrim malem malem sakit kan jadinya, dikasih tau sama ayah ga denger."omel alvin sembari turun dari kasurnya dan mengambil coolfiver didalam lemari obat yang berada dikamar tak lupa obat sirupnya juga.
"Hiks a-atut undaa"cicit Ruby semakin mempererat pelukannya pada Laura
"Ck bawel banget sih anaknya takut juga!"sewot Laura
"Nih"ujar alvin dengan menyerahkan kompresan itu
"Bukainlah dan tolong satu lagi turunin suhu ac nya"pintah Laura
"Hm"
Alvin membuka coolfiver itu dan dikasihkan kembali ke Laura, lalu dia berjalan menuju nakas untuk mengambil remot ac-nya.
"Minum obat ya adek"pintah Laura
"Egh no! Ait unda ndak cuka"ujar Ruby
"Ngga pait sayang, ini rasa strawberry manis tau"bujuk Laura
"Hm.. ndak unda boong"
"Bunda ga bohong ini manis dek"ujar Laura
Ruby pun menurut saja dan laura langsung meminumkan obat sirup itu ke Ruby.
"Ehmm ail unda ail~"rengek Ruby
"Iya ya ini nih minum, pelan pelan ya"pintah Laura
Ruby langsung meminum air putih itu dengan perlahan mengikuti perkataan Laura barusan. "Dah unda maacih"ujar Ruby
"Sama sama, cepet sembuh ya adek"ujar Laura sembari mengelus lembut rambut anaknya
"Peyukk undaa~"rengek Ruby
"Iya sebentar bunda mau ke kamar mandi kebelet mau pipis dulu ya, adek disini aja sama ayah"pintah Laura
"Ndak.. mau itutt"cicit Ruby
"Gappa sayang ayah ga gigit ko, bunda sebentar aja ga lama ko"ujar Laura lalu berlalu dari sana menuju ke kamar mandi
Alvin yang melihatnya pun kini mendekat ke arah Ruby. "Adek"panggil Alvin
"Y-ya yayah"jawab ruby masih takut
"Maaf, ayah ga marah sama adek. Maafin ayah ya sayang, tadi ayah panik kata bunda adek demam ayah ga marahin adek tadi maaf ya sayang"ujar Alvin dihadapan Ruby
Ruby kini matanya berkaca-kaca. "Hiks yayah.. HUWAAA"
"Ehh sstt jangan nangis cantik"ujar Alvin kini sudah memeluk tubuh kecil anaknya
"Maaf ya anak baik, anak cantik, anaknnya ayah, ayah minta maaf. Ayah dimaafin ga nih jadinya"lanjutnya sembari mengelus lembut punggung anaknya
"Huum"
"Dimaafin?"tanya Alvin
"Ya yayah"
"Oke terimakasih ya adek"
"Cama cama yayah"
"Promise ngga makan eskrim malem malem lagi?"tanya Alvin
"Ya pomise"
"Okey"
Tak lama Laura pun keluar dari kamar mandi dan menghampiri kedua bapak dan anak itu yang masih asik berpelukan.
"Masih malem tidur lagi ayo"pintah Laura
"Undaaa"ujar Ruby sembari melepaskan pelukannya
"Iya adek, kenapa? Pusing kepalanya?"tanya Laura yang diangguki Ruby
"Ututu kasian banget ci bayii, yaudah sekarang bobo an ya terus merem matanya, biar bunda pijitin kepala adek pelan"jelas Laura sembari naik keatas kasur dan merebahkan badannya
Alvin pun merebahkan tubuhnya dengan Ruby yang ditengah tengah mereka, Laura memiringkan tubuhnya menghadap Ruby.
"Undaa peyukk"
"Iya ini udah peluk adek"
"Yayah peyukk"
"Kenapa ayah?"tanya Alvin
"Aaaaa yayahh~"rengek Ruby
"Eh iya ya ini peluk nih"ujar Alvin kini memeluk tubuh anaknya
"Ndak dicini, tapi dicini Yayah"ujar Ruby menarik tangan ayahnya itu ke pinggang Laura
"Eh"kaget Laura dan Alvin
"Hihi dah puk puk undaa"seru Ruby
"I-iya adek merem matanya"pintah Laura yang langsung dituruti Ruby
"Maaf"ujar Alvin pelan
Laura hanya tersenyum dan mengangguk saja, melihat respon Laura yang seperti itupun alvin kini memepetkan tubuhnya pada Ruby dan mempererat pelukannya pada pinggang Laura.
"Eh ko makin erat"gumamnya
"Biar kamu tidak jatuh"ujar Alvin yang mendengar gumaman laura. Modus itu modus wkwk
"Sudah sekarang kamu juga tidur"ujar Alvin sembari mengelus pelan punggung laura
Seakan tersihir dengan elusan lembut yang diberikan alvin kini laura memejamkan matanya perlahan menuyusul Ruby yang tertidur pulas kembali.
"Terimakasih kamu sudah mau bangun malam malam gini dan mengurusi adek yang demam tiba' seperti sekarang, terimakasih juga kamu sudah menerima adek dengan tulus dan menganggap adek seperti anak kamu sendiri"
"Kamu membuat saya merasakan tulusnya cinta lagi, ya walaupun kamu belum bilang cinta ke saya tapi permainan siang tadi sudah membuktikan bahwa kamu juga mencintai saya, saya akan membawa kamu kedalam kehidupan saya dan saya pastikan kamu akan terjebak didalamnya."batin Alvin sembari memandangi wajah cantik istrinya yang tengah tidur itu
Setelah puas memandangi wajah cantik nan ayu istrinya itu, alvin pun ikut memejamkan matanya menuyusul kedua bidadarinya masuk kedalam mimpi.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESONA MAS DUDA
Proză scurtăLaura dan alvino pun bingung. "Tanggal apa pah?" "Tanggal pernikahan kalian berdua"jawab papah "APA!" Laura terkejut