part 48

687 6 3
                                    





Diruangan ruby kini sudah ada kedua orang tua alvin dan laura, karena alvin tadi sudah mengabari keduanya dan mereka tentunya dengan buru buru langsung ke rumah sakit.

"Cucu oma, bagaimana? Ada yang sakit atau apa sayang?"tanya mamah yora

"Tidak ada oma, aku oke"jawab ruby sembari menunjuk kedua jari jempolnya

"Syukurlah, tapi kalo ada yang sakit bilang ya. Jangan diem aja"pinta mamah Yora

"Shappp omaa"sahut Ruby

"Cantik opa boleh tanya?"tanya ayah Devan

Pandangan ruby kini teralih menatap ayah devan. "Boleh opa, tanya apa?"

"Selama tiga hari kamu hilang, kamu dimana?"tanya ayah Devan

"Hum... " Jawab Ruby ragu dia teringat kembali bagaiman perilaku lea terhadapnya apalagi kemarin dia dilempar vas bunga sampai jadi seperti ini.

"Gappa sayang, kalo kamu gamau cerita it's okey opa ga akan memaksa"ujar ayah devan

"T-takuttt... "Cicit Ruby sembari memegang lengan bundanya yang sedang duduk dikursi samping brankarnya

"Sstt gappa, jangan takut disini ada bunda sayang"ujar Laura sembari menenangkan anaknya

"Kalo kaka gamau cerita sama opa, kaka boleh ko cerita sama bunda. Tapi bunda juga ga akan memaksa Kaka buat cerita, nanti juga gappa nunggu kamu sembuh pun gappa"lanjutnya penuh penuturan

"K-kaka mau cerita tpi sama bunda aja"sahur ruby

"Iya boleh, mau sekarang?"tanya Laura yang diangguki ruby.

"Yaudah kalo gitu opa sama yang lainnya tunggu dikamar istirahat ya, biar cantiknya opa bisa enak cerita sama bundanya"jelas ayah Devan

"Iya opa, terimakasih ya"sahut Ruby yang diangguki ayah devan dengan senyuman

Ayah devan dan yang lainnya pun kini beranjak dari sana untuk masuk ke kamar yang ada diruangan ruby, tadi alvin sempat tidak mau untuk ikut masuk tapi karena bujukan bunda rini dia pun luluh.

"Boleh Kaka cerita sekarang bunda?"tanya Ruby

"Boleh dong sayang, silahkan"jawab Laura

"Tapi kaka bingung mau mulai darimana ceritanya"sahut Ruby

"Hum... Dari kamu sepulang sekolah aja atau apa yang kamu inget waktu itu"ujar Laura

Ruby terdiam sejenak mengingatkan kejadian awal dia dibawa Lea.

"Ohh dari kaka pulng sekolah, kaka nunggu pa mamat buat jemput di halte. Kaka disitu duduk aja bunda, terus mulut Kaka kaya dibekap kain habis itu kaka ga sabar apa apa"

"Setelah sadar ternyata kaka udah ada dikamar tapi kaka gatau kamar itu punya siapa, yang jelas bukan kamar bunda dan ayah. Habis itu ada yang masuk kaka kira siapa ternyata itu..."

"Hm siapa ka?"tanya Laura penasaran

"T-tante lea bunda"jawabnya pelan namun masih terdengar jelas suaranya ditelinga laura

"Terus? Apa yang dia perbuat"

"Tante lea minta aku tinggal sama dia, tapi aku gamau bunda. Aku cuma mau sama ayah sama bunda aja... Hiks hiks"tangis Ruby

"Sstt jangan diterusin sayang udah ya"ujar laura sudah tidak tega, namun ruby menggelengkan kepalanya tanda tidak mau

"Kaka disitu bentak tante lea bunda, tapi tante lea malah tampar aku hiks.. hiks s-sakit bunda.."

Laura yang mendengarnya kini hatinya terasa sesak dan sakit karena anaknya yang dia sayang yang dia jaga dengan sepenuh hatinya ditampar oleh ibu kandungnya sendiri, bahkan dirinya pun tidak berani berani tangan pada ruby tapi ini? laura sudah tidak berkata kata lagi.

"H-habis itu dia maksa aku buat panggil dia mamah, aku gamau bunda hiks.. mamah aku cuman bunda, n-ngga ada yang lain"

"Kamu seperti ini karena.."

"Iya karena tante lea bunda! dia ngelempar aku vas bunga dan tepat dikepala aku, hiks hiks sakitttt bundaaa"

"Ssttt sayang udah ya udah jangan dilanjut lagi, hati bunda sakit dengernya. Udah ya bunda mohon..."lirih laura sembari memeluk tubuh anaknya yang tengah menangis sesegukan

"B-bunda.. hiks jangan tinggalin kaka, k-kaka takut hiks hiks"

"Ngga sayang, bunda disini bunda selalu sama kamu. Tenang oke, udah gaboleh nangis lagi"sahut Laura

"Hiks.. hiks.."

Laura dengan sabar mengelus punggung anaknya lembut memberi ketenangan pada anaknya yang mungkin ada sedikit trauma didalam dirinya, dengan elusan tangannya ruby kini tertidur pulas di dekapan hangat bundanya.

Laura yang menyadari bahwa anaknya tertidur pun kini melepaskan pelukannya dengan perlahan.

"Eghh.. j-jangan tolongg, bundaa tolongg"racau ruby dalam tidurnya

"Bunda disini sayang"lirihnya berbisik ditelinga ruby

Ruby mulai tenang kembali dan tertidur lagi.

"Hiks.. hiks.. maaf maafin bunda sayang.."tangis Laura kini tumpah setelah dia tahan tahan.

"B-bunda janji, bunda ga akan tinggalin kamu sendirian lagii"lanjutnya sembari menggenggam tangan anaknya.

Skip

Malam nya Laura sudah tidur dan laura juga sudah menceritakan semuanya pada alvin dan kedua orang tua/mertuanya.

Alvin yang mendengarnya pun sempat emosi dan akan menghampiri lea tapi ditahan oleh laura agar mereka fokus terlebih dahulu untuk kesembuhan ruby.

"Ayah ngga akan biarin dia hidup tenang, karena dia sudah berani menyakiti anak ayah. Ayah janji ayah akan membuat hidup dia menderita dan mendapatkan yang setimpal seperti dia memperlakukan kamu"

Cup

"Maafin ayah sayang, maaf"ujarnya pelan setelah mencium dahi anaknya

Setelahnya alvin pun berdiri dan menghampiri laura yang tengah tertidur disofa yang bisa dijadikan kasur kecil yang hanya muat untuk 2 orang saja, lalu alvin pun membaringkan tubuhnya disamping laura dan memeluk laura, alvin memejamkan matanya menuyusul laura yang sudah jauh menjelajahi mimpinya.

































Tbc.

Haloo!! How are you today???
Apa hari ini ada kabar baik? Atau sebaliknya? Gappa ya kabar baik buruknya tetap jalani terus walaupun jalanya belak belok, naik turun, banyak lobang tapi gapapa tetap semangat ya, kalo cape istirahat aja jangan aneh aneh!!! Shippp wopyuuuuu💗🤏

PESONA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang