Ruby kini terbangun dari tidur siangnya, karena dia merasakan ada yang menepuk' pipinya pelan. Ruby membuka matanya dan melihat siapa yang menggangu tidur siangnya itu.
"Eghh.. anak kecil ganggu aja"ujarnya dengan mata yang masih mengantuk.
Ya yang menepuk' pipinya itu adalah adiknya, Kiara.
"Kenapa sih dek, hm?"tanya Ruby sembari menahan tangan kecil adiknya.
Kiara hanya tersenyum saja melihat kakanya yang tengah kesal. "Dih malah senyum senyum aja lagi, aku masih ngantuk tau mau bobo lagi"ujar ruby sembari memejamkan matanya lagi.
"Aaakkkk"racau Kiara sembari menepuk pipi ruby lebih keras lagi
"Aduhh! Ko makin keras"keluh Ruby
"Nakal ya kamu hm"lanjutnya
"Diem adek aku mau bobo lagi, aku masih ngantuk aih kamu ganggu aja sih!"
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampakkan laura yang masuk kedalam kamarnya.
"Eh udah pada bangun ternyata"ujar Laura
Laura mendekatkan dirinya ke kasur dan duduk ditepi kasur samping ruby.
"Kayanya Kaka masih ngantuk nih"ujar Laura sembari mengelus lembut rambut anaknya
"Hm.. anak kecil ini ganggu"adu Ruby sembari membalik badannya dan memeluk pinggang bundanya
"Uhhh kasian banget sih, adeknya gangguin gimna emangnya?"tanya Laura
"Pipi aku dipuk puk tadi"jawab ruby sembari memejamkan matanya lagi dipelukkan bundanya.
"Jahil ya adek, kakanya lagi bobo digangguin"ujar Laura sembari melihat anak bayinya yang hanya menatapnya polos
"Tuh liat kakanya masih ngantuk"lanjutnya
"Egh.. aaakkk"racau Kiara sembari mengangkat kedua tangannya ke udara.
"Apa? Mau gendong ya kamu hm?"tanya Laura. "Gaboleh! iih bundaaaa"rengek Ruby
"Eh loh kenapa?"tanya Laura bingung sembari menunduk melihat anak pertamanya
"Bunda sama anak bayi ini terus, sama aku nya kapan?, anak kecil ini dipeluk peluk terus sama bunda. Aku nya cuma kebagian peluk paginya aja!"jelas ruby mengeluarkan unek uneknya.
Laura tersenyum, kini dia mengerti anak perempuan pertamanya itu tengah cemburu terhadap adiknya.
"Ohh ini kamu cemburu sama adek ya"goda Laura
"Ngga! Aku ga cemburu"elak Ruby sembari melepaskan pelukannya
"Hm... Masa sihh"ledek laura terus
"Gatau ahh bunda ngeselin, mau ke kamar aku aja bye."ujar ruby dan turun dari kasur Laura.
Saat akan melangkah maju tangan Ruby ditahan oleh Laura. "Mau kemana?"tanya Laura
"Iih tadi kan udah bilang mau ke kamar, bunda"jawab Ruby kesal
"Kenapa sih marah marah terus ini anak bunda hm?"
"Gatau!"
"Udah ah aku mau ke kamar, bundaa"lanjutnya sedikit merengek
"Eh iya ya gih kekamar, sekalian mandi aja ya udah sore"pintah Laura
"Iya bunda"
"Nanti bunda panggil lagi buat makan malam"ujarnya lagi
"Iya bunda"
"Nant-
Cup
Ruby mencium pipi kanan bundanya. "Bunda bawel deh"ledek ruby setelahnya berlalu dari sana
"Eh ya ampunn anak itu ya"ujar Laura sembari menggeleng'kan kepalanya
Kini matanya tertuju pada anak bayinya. "kamu juga harus mandi anak kecil, yu mandi sama bunda. Habis itu sama Kaka lagi ya, bunda mau goreng ayam yang tadi bunda buat"ujar Laura, Kiara yang mendengarnya pun hanya tersenyum kecil
"Gemass kamu gemass"greget Laura ingin memakan anak bayinya itu.
Setelahnya laura pun menggendong kiara dan membawanya ke kamar mandi.
Tidak lama laura kembali lagi setelah memandikan Kiara, laura membawa kiara menuju ke kasurnya dan merebahkan tubuh kecilnya itu.
Dengan telaten laura mendandani Kiara, sembari bersenandung kecil.
"Muah.. anak bunda sudah wangiiii"ujar Laura sembari menciumi pipi Kiara
Kiara hanya terkekeh geli karena ciuman yang bertubi-tubi mendarat ke pipinya.
"Udah udah ah nanti kamu nangis lagi"ujarnya menyudahi
Laura menggendong lagi anaknya dn membawanya ke kamar Ruby.
Tok tok
"Kaka ini bunda"ujar Laura sedikit berteriak
"Iya masuk aja bunda, ga dikunci"sahut Ruby dari dalam
Laura pun membuka pintu kamar anaknya dan masuk sembari menggendong tubuh Kiara.
"Kaka lagi ngapain?"tanya Laura yang sudah duduk ditepi kasur ruby
"Lagi ngerjain tugas bunda, tapi ini udah selesai. Kenapa?"tanya Ruby balik yang berada dimeja belajarnya.
"Bunda minta tolong boleh?"
"Boleh bunda"
"Titip adek ya, bunda mau goreng ayam buat nanti malam"ujar Laura
"Boleh kan"lanjutnya
"Iya boleh bunda"sahut Ruby
Laura pun tersenyum, laura menaruh kiara ditengah' kasur milik ruby. Ruby pun melangkah menghampiri laura dan adiknya yang berada dikasur.
"Yaudh bunda keluar ya"ujar Laura yang diangguki ruby
Laura berdiri dari duduknya, sebelum berlalu dia menyempatkan memeluk tubuh anaknya dan menciumi seluruh wajah anaknya.
"Hum.. udahh bundaa jangan cium cium iih"rengek Ruby sembari menahan wajah bundanya
"Kenapa sihh gamau lagi dicium bunda"ujar Laura
"Aku udah gede"sahut Ruby
"Apaan ngga ya, kamu itu masih kecil gede dari mana"
"Ihh gatau lah pokonya aku udah gede!"kekeh ruby
"Iya deh iya, anak bunda udah gede. Tapi kamu selalu menjadi anak kecil kalo sama bunda"jelas Laura sembari mempererat pelukannya
Ruby hanya mengangguk, menikmati pelukkan dan elusan lembut bundanya.
"Aakkkk brruhhh"racau Kiara
Laura dan Ruby reflek melepaskan pelukannya. "Apasih anak kecil, ganggu aja huuu"kesal Ruby
"Hahaha tuh kan adeknya cemburu"ujar Laura terkekeh
"Udah ah bunda mau turun kebawah"lanjutnya
"Iya bunda"
Setelahnya laura pun langsung berlalu dari sana menuju ke dapur untuk menggoreng ayam yang sudah dia bumbuin tadi siang.
"Apa kamu liat liat"ketus ruby saat adiknya yang terus menatap dirinya.
Kiara hanya tersenyum meledek saja.
"Dihh ngeselin banget sih kamu"ujar ruby sembari merebahkan tubuhnya disamping Kiara.
Skip
Malam pun tiba kini keluarga Erlangga tengah melakukan makan malam bersama.
"Bunda mau ayamnya"pintah Ruby
"Yang sayap apa paha?"tanya laura
"Mau yang sayap"jawab Ruby yang diangguki Laura
Laura mengambil sayap ayam itu dan ditaruhnya dipiring anaknya, setelahnya mereka pun melakukan makan malam dengan tenang. Oh tidak! dimeja makan itu ada suara racauan Kiara.
Tbc.
Tuhh udahh up yaaaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
PESONA MAS DUDA
Short StoryLaura dan alvino pun bingung. "Tanggal apa pah?" "Tanggal pernikahan kalian berdua"jawab papah "APA!" Laura terkejut