part 55

746 13 4
                                    





Di malam harinya ruby belum juga keluar dari kamarnya sejak sore tadi, laura, Alvin, dan Kiara juga ikut membantu Laura membujuk Ruby untuk keluar kamarnya.

Mereka bertiga masih stay didepan kamar Ruby.

"Kaka bukain tolonggg, maafin bunda. Buka ya sayang bunda mohonnn"lirih Laura yang sudah terduduk didepan kamar anaknya dengan air mata yang tidak berhenti mengalir

"Sayang hei, Jangan seperti ini"ujar Alvin yang berusaha agar istrinya tak terduduk.

"Undaaa hiks hiks huaaaa unda"tangis Kiara yang melihat bundanya menangis.

Alvin pun kini kebingungan karena dua perempuannya menangis dan satu lagi belum keluar dari kamarnya.

"Kaka mau bukain atau ayah dobrak!"ujar Alvin sedikit keras.

"Ayah hitung sampai tiga kalo kamu masih belum buka pintu juga ayah bakal dobrak pintu kamu"lanjutnya

"Satu.. dua.. tig-

Ceklek

Ruby membuka pintu kamarnya dengan wajah yang sangat tidak baik matanya yang sembab karena kebanyakan menangis dan rambutnya yang berantakan.

Setelah membuka pintu kamarnya ruby kembali masuk lagi kedalam tapi tidak menutup lagi pintunya, membiarkan kedua orang tua dan adiknya itu masuk.

"Bangun sayang, kita bicarin ini baik baik ya didalam."ujar Alvin membopong tubuh Laura agar berdiri

Mereka bertiga pun masuk kedalam dan melihat Ruby yang tengah tertidur sembari membelakangi mereka.

"K-kaka"panggil Laura lirih

Alvin, Laura, dan Kiara sudah duduk ditepi kasur ruby, dengan Kiara dipangkuan alvin.

"...."

"Maafin bunda, bunda ga bermaksud buat bohongin kamu sayang. Bunda cuma gamau kamu kepikiran aja, maafin bunda ya tolonggg"

"Sayangg bundaa minta maaffff"lanjutnya memohon dengan sangat mohon

Lagi lagi ruby tidak menggubris ucapan Laura barusan, dia masih setia dengan posisi yang tidak berubah yaitu membelakangi mereka semua.

Kiara kini berinisiatif untuk mendekati kakanya dan memeluk kakanya yang ternyata tengah terisak disana.

"Kaka no nangis, kia ndak cuka"ujar Kiara memeluk tubuh kakanya dan mengusap air mata kakanya dengan tangan kecil miliknya.

Ruby hanya membalas pelukan sang adik. "Disini aja sama K-kaka dek"ujar ruby pelan sembari sesegukan

"Iya Kaka, kia dicini ndak kemana mana"sahut Kiara

"Kaka sayang kia"

Kiara mengangguk. "Kia sayang kaka jugaaa"ujarnya sembari mempererat pelukannya.

"Ka.. maafin bunda sayang"ujar Laura masih berusaha

"Bilang bunda sama ayah buat keluar dari kamar Kaka, Kaka mau sama adek aja disini"ujar Ruby berbisik ditelinga Kiara

"Unda kata Kaka, unda cama yayah kelual dulu. Coalnya kaka mau cama kia dicini"ujar Kiara sembari menatap ayah dan bundanya

"Emang iya dek?"tanya Alvin

"Iya yayah, iya kan kaka?"tanya Kiara balik dan diangguki Ruby

"Tuhkann apa kata kia benel"lanjutnya

"Yaudah kalo gitu ayah sama bunda keluar ya"pasrah alvin

"Tapi mas.."

"Udah bun, biarin kakanya sama adek dulu ya"ujar alvin sembari memegang tangan laura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PESONA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang