Alvin terdiam saat tau isi box kecil itu apa, dengan buru' alvin menutup kembali box kecil itu dan kini menatap Laura dengan mata yang berkaca-kaca. Laura bisa menangkap sorot mata alvin yang merasakan, kekhawatiran, sedih, gelisah dah ketakutan disana.
"Mas kamu kenapa? Kamu ga seneng aku ham-
"Jangan tinggalin saya hiks.. saya mohon j-jangan tinggalin saya"tangis alvin memotong pembicaraan Laura dan kini tangannua menggenggam erat tangan Laura
Apa ini? Apa suaminya itu masih trauma dengan masa lalunya? Ah ayo lah Laura bukanlah mantan istrinya yang dulu.
Alvin masih memejamkan matanya dengan bergumam 'jangan tinggalin saya' terus menerus sembari mempererat genggamannya.
"Hei mas dengerin aku, buka matanya mas Alvin"ujar Laura dengan Alvin yang kini membuka matanya perlahan
"Aku bukan dia mas, aku bukan masalalu kamu. Asal kamu tau itu, jadi aku mohon jangan seperti ini"ujar Laura dengan lirih
"Aku bukan masalalu kamu yang ngga cinta sama kamu itu, aku udah mencintai kamu mas hiks aku mohon jangan seperti ini"
"Kita buat lembaran baru ya lupakan yang lalu mas, kita lihat kedepan ke masa yang akan datang"lanjut Laura menatap mata Alvin dalam
Alvin dengan cepat menganggukkan kepalanya dan menarik pelan tangan Laura untuk dia peluk istrinya itu.
"Aku bakal buktiin ke kamu kalo aku itu bukan seperti mantan istri kamu dulu"batin laura
"Maafin saya, saya minta maaf"gumam Alvin didalam pelukkan Laura
"Sstt ngga mas kamu ga salah, udah ya jangan salahin diri kah sendiri cukup"ujar laura
Alvin melepaskan pelukannya dan kini tangan kanannya mengelus perut laura yang sedikit menggembung.
"Maafin ayah ya sayang, ayah sempat tidak mau menganggap kamu. Tapi sekarang ayah udah menganggap kamu, sehat sehat ya anak ayah. Ayah sayang kamu"ujar Alvin lembut
"Terimakasih ya"lanjut Alvin mendongakkan kepalanya
Laura hanya mengangguk dan tersenyum hangat kearah Alvin.
"Sini naik, kamu pasti cape jagain saya dirumah sakit"ujar Alvin
"Ngga siapa bilang"elak Laura
"Mata mu sembab, dan terlihat seperti kurang tidur. Itu sudah membuktikan kalau kamu lelah"
"Aku tidur ko tapi sebentar hehe"ujar Laura sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Kamu ini ya sudah tau perutnya ada baby masih aja ga istirahat"ujar Alvin sedikit kesal
"Sini naik tidur"lanjutnya
"Ngga ah disitu sempit ga muat"ujar Laura
"Sebesar apa sih badannya, udah sini naik"ujar Alvin sembari menggeser badannya
"Tuh masih muat buat berdua"lanjutnya
"Iya ya aku naik"pasrah Laura
Laura pun naik ke brankar Alvin lalu menghadap ke suaminya, dia masih memandangi wajah tampan suaminya itu walaupun dikepalanya masih terlilit perban.
"Kamu ganteng banget mas"puji laura
"Hm? Saya tau itu, makasih ya"ujar Alvin
"Dih ga jadi deh kamunya kepedean"
"Haha udah udah tidur meremin matanya, ngantuk itu kamu"ujar Alvin
"Hm.. peluk tapi ya"
"Iya saya peluk"

KAMU SEDANG MEMBACA
PESONA MAS DUDA
Historia CortaLaura dan alvino pun bingung. "Tanggal apa pah?" "Tanggal pernikahan kalian berdua"jawab papah "APA!" Laura terkejut