Alvin dan Laura masih asik menonton televisi dengan posisi yang tidak berubah, Ruby yang melihatnya pun kini sedikit berlari dan memisahkan keduanya.
"Aduh kenapa sih ka?"tanya Alvin
"Ndak boleh peluk bunda"sahut Ruby
"Lah kan istrinya ayah itu"
"Ya tetep aja Ndak boleh"ujar Ruby dengan memeluk Laura posesif
"Kenapa sih jadi anak bunda banget"
"Emangnya ndak boleh gitu anak bunda, kan aku emang anak bunda wle"ledek ruby
"Dih dih ngledek gitu, awas ya kalo minta beliin ikan ga ayah kasih"ancam Alvin
"Bialin nanti tinggal minta ke bunda, oma lini, oma yola, opa Devan, sama opa gelal wle"
"Banyak juga ya backingan nya"gumam Alvin
Laura yang mendengar pun hanya terkekeh saja melihat kedua anak dan suaminya itu memperebutkan dirinya.
"Kaka"panggil laura
"Hm? Ya bunda"sahut ruby sembari mendongakkan kepalanya menatap Laura
"Kaka sayang bunda ngga?"tanya Laura
"Kenapa tanya gitu bunda?"tanya ruby balik
"Ya gappa bunda pengen tanya aja sama kamu"jawab Laura
"Sayang lah, sayang bundaa sekali. Kata bu gulu kaka tadi, sulga itu di telapak kaki ibu jadi kita halus mengholmati dan nulut sama olang tua ndak boleh ngelawan iya kan bunda? katanya nanti masuk nelaka kalo ndak nulut, kaka ndak mau"jelas Ruby dengan excited
"Pinter banget sih anak cantik"puji laura
"Hihi telimakasih bundaa"
"Sama sama sayang, kiss bunda dong"pintah Laura
"Ndak, mau kiss adik aja"sahut Ruby lalu mencium perut laura
"Oh gitu, tadi baru aja bilang kalo kamu sayang sama bunda. Tapi bunda minta kiss ga dikasih malah milih dikiss adiknya"ujar Laura merajuk
"Aaaa bunda setiap hali dikiss telus sama luby ko"ujar Ruby
"Ini ngga"
"Ya ini bagian adik bundaa, bagian bunda nanti malem. Nanti kaka kiss bunda yaa"
"Mau nya sekarang, gamau nanti malem"
"Tuh lihat kan adik, bunda gamau ngalah sama kamu"ujar Ruby berbicara dengan perut laura.
"Dih ko ngadu"sahut laura
"Biarin wle"
"Udah udah, Kaka makan gih"pintah Alvin
"Ihh kan tadi aku bilang masih kenyang ayah!"kesal Ruby
"Eh iya ya maaf deh ayah lupa sayang"ujar Alvin sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal
Setelah itu ruby melanjutkan acara memeluk tubuh Laura kembali dengan sesekali mendusel' ke lengan laura manja, dan Laura dengan senang hati mengelus lembut rambut anaknya itu.
Tak lama dri situ laura sudah tidak merasakan pergerakan lagi dari ruby, pasalnya tadi ruby masih bertanya dan berceloteh tapi sekarang dia hanya diam.
Laura menundukkan kepalanya. "Lah tidur, pantesan diem aja dari tadi"ujar Laura
"Sini biar aku bawa ke kamar"pintah Alvin yang diangguki Laura
Alvin menggendong tubuh anaknya dengan perlahan agar anaknya itu tidak terusik.
"Eughh bundaa bundaa"racau ruby dalam tidurnya
"Sstt iya sayang bunda disini, bobonya pindah ke kamar ya cantik"sahut Laura sembari mengelus punggung ruby.
Ruby yang merasakan itupun terlelap kembali dan menyandarkan kepalanya dipundak alvin.
Mereka beranjak dari sana menuju ke kamar, tak lupa Laura mematikan televisinya terlebih dahulu. Lalu menyusul alvin yang sudah berada didepan tangga.
"Ayo mas"ujar laura
"Iya"sahut Alvin sembari tangannya memeluk pinggang Laura, menuntunya ke atas.
Sampainya dikamar alvin membawa ruby masuk ke kamarnya, dan diletakkannya ruby dengan perlahan.
"Peluk ayah"gumam Ruby
"Iya ayah peluk sayang"ujar Alvin sembari merebahkan dirinya disamping kiri ruby dan memeluknya.
Laura itu merebahkan dirinya disamping kanan ruby.
"Mas elusin aku ngantuk"pintah Laura.
"Sebentar ya"
Alvin memindahkan ruby disamping kirinya dan kini posisi alvin ditengah tengah mereka berdua.
Lengan satu alvin memeluk tubuh anaknya, dan satunya memeluk tubuh istrinya dengan tangan nya tak henti untuk mengelus punggung istrinya.
"Merem sayang"pintah Alvin
"Hm"gumam Laura sembari memeluk tubuh suaminya
Alvin mencium pucuk kepala keduanya dengan sayang, rasanya dia merasakan kebahagiaan lagi. Sebelumnya dia bahagia karna adanya ruby dihidupnya, tapi sekarang? Kebahagiaannya bertambah setelah menikah dengan laura dan laura tengah mengandung anaknya.
"Terimakasih Tuhan engkau telah mempertemukan saya dengan laura, saya sangat mencintai ciptaan mu yang satu ini"batin Alvin sembari menatap laura lekat
"Terimakasih juga karena telah menciptakan ruby dihidup saya, walaupun dulu dia tidak dianggap oleh ibu kandungnya, tapi sekarang dia bertemu dengan ibu sambung yang sangat sayang padanya"batin alvin sembari menyurai rambut anaknya.
Setelah itu Alvin pun ikut memejamkan matanya menuyusul kedua kesayangannya itu masuk ke dalam mimpi.
Tbc.
Gatau dah udah buntu konsepnya gimana. Hehe nanti up lagi yaa bye bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PESONA MAS DUDA
Storie breviLaura dan alvino pun bingung. "Tanggal apa pah?" "Tanggal pernikahan kalian berdua"jawab papah "APA!" Laura terkejut