Ch 44 : Tidak Akan Pernah Terluka

8K 817 157
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Di kamar dengan warna dominan hitam dan putih, Tealia terbaring di atas kasur.

Gorden yang terbuka membuat sinar matahari masuk begitu saja. Dengan begitu, sinar kuning yang terang menyerbu kasur. Perlahan Tealia yang terlelap pun mulai terganggu.

Mengedipkan matanya lalu menggosokkan wajahnya ke bantal di bawahnya dengan pelan. Tealia merasa pusing, kepalanya terasa berat. Menguap lebih lebar, "Kepalaku sakit" desisnya melihat dengan bingung ke sekitarnya.

Setelahnya Tealia bangun dengan tergesa-gesa, kepalanya menoleh ke sekitar. "Ini kamar siapa?" Bisiknya dengan bingung, dan setelahnya ia dengan cepat menoleh ke sampingnya.

"Archilleo?" Tanyanya mencari pria itu. Beberapa hari ini Archilleo tidur dengannya. Tapi kemana pria ini pergi? Kenapa dia disini sendiri?

"Apa ini kamarnya Archilleo? Tapi katanya atapnya bocor" ucapnya mendongak menatap langit-langit kamar. "Kelihatan baik-baik saja" gumamnya lagi.

"Dasar pria pembohong" desisnya bangun dengan tangan mengurut kepalanya. "Ah aku mabuk kemarin ya? Kami berdansa, lalu apalagi?" gumamnya tak ingat apapun.

Keluar dari kamar yang tak dikenal itu, Tealia berjalan ke kamarnya. Masuk dan langsung ke kamar mandi begitu saja. Tealia tidak lagi berusaha mencari Archilleo, karena nanti di perusahaan mereka juga akan bertemu.

Sampai di Zarren Group, Tealia langsung berhadapan dengan jadwal padat proyek barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di Zarren Group, Tealia langsung berhadapan dengan jadwal padat proyek barunya. Hari ini rapat pertama bersama dengan Direktur, jadi Tealia dengan mudah merasa gugup. Terlebih dia yang akan melakukan presentasi dengan kepala yang sedikit pusing. Karena itu Tealia sibuk mempersiapkan semuanya di ruang rapat. Memastikan presentasinya, dan dirinya dalam keadaan yang siap.

Tapi saat waktu terus bergulir, kegugupan melanda Tealia. Tiap detik membuatnya mulai gugup dan berujung kehausan. Entah sudah ke berapa kalinya ia bolak balik dari ruang rapat dan pantry. Bahkan tim proyek yang bersama Tealia menatapnya dengan khawatir.

Ini tanggung jawab pertamanya, jadi Tealia sedikit resah kalau-kalau dia tidak bisa memberikan hasil yang baik. Terlebih semua orang tau dia istri Archilleo, itu menjadi beban tersendiri untuknya. Archilleo yang merupakan Direktur Utama Zarren punya reputasi yang bagus karena kemampuan bisnisnya. Dengan itu, semua orang pasti akan berekspektasi tinggi padanya yang merupakan istri Archilleo.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang