"Ngomong ngomong. Kamu cantik banget pake poni. Aku sampe terpesona. Brownie? Sounds good"
Lagi lagi Daniel membuat pipi Valerine bersemu merah. Padahal pria itu sering memuji nya, tapi entah kenapa aura nya hari ini sedikit berbeda. Apa karna mereka baru saja baikan? Tapi tak ayal ucapan Daniel mampu menggetarkan hati Valerine, di balik sikap kasarnya Daniel tau bagaimana cara memperlakukan gadisnya dengan baik. Meski harus melalui beberapa drama murahan.
.
.
.
.
"Emang bagus ya di aku? Kayak anak kecil ngga sih pake poni?" Tanya Valerine dengan wajah gemas.Daniel melirik sekilas lalu mengelus rambut gadisnya. "Kamu tetep cantik dan apapun yang kamu pake selalu bagus, babe" Puji Daniel entah keberapa kalinya.
Valerine mengulum senyum.
"Kkk~ Really? Rambut kamu juga bagus. Jadi keliatan macho" Gadis balik memuji Daniel sambil memamerkan otot tangannya untuk memperagakan binaragawan.
Daniel dibuat tertawa dengan tingkah konyol gadis nya, Valerine ada ada saja. Tapi tak ayal Daniel bersyukur karna mereka telah berbaikan, setelah ini Daniel janji akan lebih menjaga hati gadis kesayangan nya. Ia juga lelah harus bertengkar terus dengan Valerine, ujung-ujungnya dia juga yang menyesal.
"Setelah ini mau kemana? Mau langsung pulang?" Tanya Daniel yang berhenti di lampu merah.
"Eum... Boleh kalo menembak?"
Kening Daniel mengernyit heran. Menembak? Tumben sekali gadisnya ingin menembak. Setaunya Valerine lebih suka Boxing dari pada Menembak.
"Suddenly? Tumben mau menembak?"
Valerine hanya tersenyum kecil. "Ngga papa, pengen aja. Boleh kan?" Seperti biasa Valerine mengeluarkan jurus Puppy Eyes nya. Lalu apa Daniel bisa menolak? Tentu tidak.
"Oke oke. As you wish, My Queen"
CUP!
"Kita menembak sekarang" Daniel mengecup punggung tangan Valerine kemudian putar arah.
Mereka menuju sebuah Arena Menembak Pribadi milik Henry. Disana Daniel biasa latihan menembak bersama teman temannya, tapi itu dulu saat mereka masih baru dalam Dunia kekerasan.
Mungkin jarak tempuh ke sana cukup lama, sekitar 40 menit karna memang letaknya cukup jauh dari area mereka sekarang. Arena Menembak itu berada di sekitar pusat olahraga yang cukup terkenal, Henry tidak menyewakan tempat itu untuk umum. Dia meng-khsuskan tempat itu untuk Daniel dan teman temannya, juga beberapa Anggota yang ingin latihan.
"Ayo masuk"
Mereka pun sampai. Di depan tidak ada yang berjaga, namun saat masuk beberapa orang berdiri sembari menunduk hormat pada Daniel dan Valerine. Semuanya yang ada disana terkejut melihat kedatangan tiba-tiba Tuan Muda dan Nona Muda mereka, karna beberapa Anggota sedang latihan saat Daniel datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGACY || Sequel DEMONIOS GANG
FanficBerkisah tentang kehidupan Daniel dan kawan kawan setelah Perang melawan Andres. Apa semuanya sudah kembali baik baik saja? Apa hidup mereka sudah kembali tenang? Tidak ada yang tau. Mereka semua telah melewati berbagai macam kebahagiaan dan kehilan...