LEGACY | 33

28 5 4
                                    

"Tak ku sangka masa SMA ku telah lama berakhir. Sekarang dan nanti hanya ada masa depan yang menunggu untuk di raih"

- Valerine Alexandria Rossel -
.
.
.

Malam tiba, langit tampak cerah dengan cahaya bulan yang berpendar menerangi alam semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam tiba, langit tampak cerah dengan cahaya bulan yang berpendar menerangi alam semesta. Valerine si gadis berponi tengah menunggu kehadiran teman temannya malam ini, tadi sore mereka sudah janjian untuk mengadakan Bridal Shower untuk Valerine. Bridal Shower sendiri adalah pesta yang di adakan untuk Calon Pengantin Wanita sebelum menikah.

Valerine tersenyum geli mengingat bagaimana reaksi teman temannya saat mendapat Undangan Pernikahan nya dengan Daniel, apalagi Sean. Gadis itu paling heboh sampai langsung datang ke Mansion nya dan membombardir Valerine dengan berbagai pertanyaan.

"VE UDAH SIAP BELOM!"

Seperti sekarang, Sean dengan suara cempreng nya berteriak memanggil Sang Sepupu dari lantai bawah. Sejak siang Sean sudah merecoki Valerine dan membuat gadis itu pusing sendiri.

Ceklek~

"Ve! Ayo~ yang lain udah nunggu di hotel" Kepala Sean menyembul dari balik Pintu.

Valerine mengernyitkan dahi. "Hotel? Bukannya disini?" Tanya nya.

"Engga jadi. Gue udah booking hotel, kita kesana sekarang. Let's Go!"

Sean menarik tangan sepupunya dan turun ke lantai bawah. Di halaman Mansion terparkir Mobil BMW Hitam dengan supir pribadi Keluarga Rossel. Tanpa banyak bertanya Valerine masuk ke dalam Mobil, sementara Sean duduk di sebelah lalu menyuruh sang supir menuju Hotel yang telah dia pesan.

Disana sudah ada Reva, Gauri dan Bila. Sean sengaja menyuruh ketiga gadis itu menunggu di Hotel untuk memberikan surprise kecil pada Calon Pengantin kita. Jarak dari Mansion ke Hotel berkisar 2 km, kemudian setelah sampai Sean menggandeng Valerine agar mengikuti nya.

Ting!

Bunyi Lift terbuka. Sean menekan tombol 10 dan Pintu Lift pun tertutup, di dalam Lift hanya ada mereka berdua dan Sean terus saja memberikan tatapan menggoda pada Valerine.

"Lo kenapa sih? Sawan mata lo?" Tegur Valerine yang mulai jengah.

Ekspresi Sean sungguh aneh sekarang. "Alaahh~ bilang aja seneng. Cieeee yang mau jadi Istri! Bentar lagi di coblos lo" Ucapan Sean membuat Valerine melotot.

PLAK!

"Heh! Mana ada anying. Mata lo tuh minta di coblos. Makanya minta Dave cepet nikahin lo--iri ya??" Balas Valerine mengejek.

"Si anjing. Ngga usah nge-ulti juga dong! Awas aja ntar kalo gue nikah, gue ngga bakalan biarin lo duduk manis haha~" Valerine merasa merinding dengan tawa Sean yang menyeramkan.

LEGACY || Sequel DEMONIOS GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang