Menit demi menit terlewati, terhitung sudah 2 jam Operasi Kevin berlangsung dan belum ada tanda tanda Dokter keluar dari Ruangan. Semua orang menunggu dengan perasaan resah, Gauri sudah tidak menangis dia hanya duduk di bangku dengan wajah sayu tanpa semangat.
David mencoba menghubungi Julian dan Justin beberapa kali, dia tau kedua pria itu tidak akan mengangkat nya karna peraturan Asrama yang tidak memperbolehkan membawa Ponsel. Tapi setidaknya merek berdua tau jika David ingin mengabarkan berita penting.
"Raka!"
Ditengah keheningan, suara teriakan seseorang merebut perhatian mereka semua. Di lorong Ruang Tunggu Dylan berlari kecil diikuti Sandi, Jay dan Niki dibelakang nya. Melihat itu Daniel langsung bergerak cepat, dia memegang kedua bahu Dylan dan menatap nya dengan pandangan dingin.
"Mana pelaku nya?" Tanpa basa basi Daniel langsung menyerbu Dylan dengan pertanyaan itu.
Dylan yang melihat aura gelap Daniel menjadi ciut, tatapan Daniel itu seperti ingin menerkam mangsa nya.
"Tiga udah di kantor polisi, tapi tiga lainnya kabur. Gue sama yang lain udah coba cari dan lacak mereka tapi ngga berhasil, Niel"
Sreett~
Daniel melepaskan tangannya pada bahu Dylan.
"Yohan, Yoshua, Cello, Samuel, Jonathan. Kalian tetep disini jagain Kevin. Dave, Haidar, Arthur ikut gue"
GREB!
"Lo mau kemana?" Yohan menahan tangan Daniel yang hendak pergi.
Daniel menoleh kesamping. "Balas dendam. Apa lagi?" Ujar nya dengan nada sinis.
"Jangan gegabah, Niel. Yang terpenting sekarang itu kesembuhan Kevin, lo jangan main emosi dulu. Kita susun rencana dulu baru bergerak" Bukan tanpa alasan Yohan melarang Daniel, karna jika dalam keadaan emosi pasti pria itu akan lepas kendali. Dan saat ini tidak ada Valerine yang mampu meredam emosi Daniel yang meledak-ledak.
"Lo kebiasaan goblok kalo udah emosi, bro. Santai dulu, kalo para tikus itu udah masuk perangkap... HAP! langsung kita bantai"
Sepertinya David tidak punya rasa takut pada Daniel, pria itu masih sempat bergurau disaat genting seperti ini. Sejak tidak ada Julian hanya David yang berani dan sering me-roasting Leader nya itu.
"Dave bener, Niel. Jangan lawan mereka pake otot, tapi pake otak. Ya kalo mereka berontak boleh la pake tendangan" Celetuk Cello
Syuung~ Syuung~
Cello memperagakan gerakan menendang ala Taekwondo. Mereka yang melihat tingkat jenaka Cello tersenyum kecil, setidak nya masih ada hiburan ditengah ketegangan ini. Daniel yang semula dipenuhi emosi kini berangsur tenang, dia memikirkan kembali ucapan David dan Yohan. Dalam hatinya ingin sekali menghancurkan para bedebah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGACY || Sequel DEMONIOS GANG
FanficBerkisah tentang kehidupan Daniel dan kawan kawan setelah Perang melawan Andres. Apa semuanya sudah kembali baik baik saja? Apa hidup mereka sudah kembali tenang? Tidak ada yang tau. Mereka semua telah melewati berbagai macam kebahagiaan dan kehilan...