.19.

497 66 20
                                    

"PARK SUNGHOON!"

"KELUAR LU BAJINGAN!"

"PARK SUNGHOON!"

"GAK USAH TERIAK-TERIAK. INI BUKAN HUTAN!"

Jay mengepalkan tangannya kuat-kuat dengan siluet mata penuh amarah saat melihat Sunghoon berjalan menuruni tangga sambil menatap tajam ke arahnya.

"Brengsek lu!"

Tanpa aba-aba, Jay langsung menarik kerah kaos Sunghoon dan menghajarnya dengan brutal.

"JAY!" Sunghoon berusaha mendorong tubuh Jay menjauh, namun ia kewalahan karena Jay sudah melepaskan tonjokannya tanpa ampun.

"LU APAIN CEWEK GUE, BANGSAT!"

"GUE NGGAK AKAN PERNAH MENGAMPUNI LU!"

"JAY, STOP!"

Heeseung dan Jake yang tadi langsung mengikuti Jay saat pria itu pergi itu pun berlari dan menarik tubuh Jay menjauh saat melihat Jay sudah menghajar Sunghoon tanpa ampun.

"LEPASIN GUE, ANJING!" teriak Jay. "GUE MAU HABISIN NYAWA BAJINGAN INI!"

"UDAH! KEKERASAN NGGAK AKAN NYELESEIN MASALAH!" bentak Heeseung.

"Kita bisa bicarain baik-baik, Jay!" sahut Jake.

"NGGAK AKAN PERNAH! GUE NGGAK AKAN MENGAMPUNI SUNGHOON DENGAN ALASAN APAPUN!"

"Ada apa ini?"

"Ya ampun, Sunghoon!"

Irene yang baru saja turun dari lantai atas itu pun langsung berlari menghampiri Sunghoon saat melihat anak laki-lakinya itu sudah terduduk di lantai dengan wajah babak belur. Irene mendekap Sunghoon dengan napas naik turun.

"Ada apa ini, Jay? Kenapa kamu memukuli Sunghoon sampai kayak gini, hah?"

"Dia bajingan, Tante!"

"Apa maksud kamu ngomong kayak gitu?!"

"Sunghoon sudah memperkosa Ningning, Tante. Sunghoon sudah menghamili calon istri saya!"

Irene langsung melepas dekapannya dan menatap Sunghoon dengan tidak percaya. Jantung Irene terasa berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

"Jujur sama mama, apa yang di katakan Jay itu benar?"

Sunghoon tak lekas menjawab. Pria itu masih menyeka darah di bibirnya dan menatap ke arah Jay dengan tajam.

"Katakan, Sunghoon!"

"Sunghoon mencintai Ningning, Ma."

"Apa?" Irene sontak membungkam mulutnya. "Jadi benar kamu menghamili dia?"

"Iya. Karena Sunghoon nggak mau dia jatuh ke pelukan pria brengsek kayak Jay."

Plak!

Satu tamparan keras langsung mendarat di pipi Sunghoon. Irene menangis sejadi-jadinya sambil memukuli dada Sunghoon.

"Kenapa, Nak? Kenapa?"

"Dari sekian banyaknya wanita di dunia ini kenapa kamu harus merebut milik sepupu kamu sendiri?"

"Satu bulan lagi mereka menikah dan kamu melakukan hal bodoh seperti ini!"

"Mama kecewa sama kamu. Mama pikir semakin dewasa kamu akan berubah tapi ternyata kamu tidak jauh lebih buruk dari papa kamu!"

Sunghoon menarik napas berkali-kali sambil memejamkan matanya. Ia membiarkan mamanya memukul bahkan menamparnya sekarang karena Sunghoon tahu kalau dirinya salah meski ia sama sekali tidak menyesal.

Obsession || Wangice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang