Sekitar satu bulan lamanya polisi mencari di mana keberadaan Jay, Karina dan para antek-anteknya, polisi akhirnya berhasil menangkap mereka semua, termasuk juga Park Jaehyun yang sudah di tangkap terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya.
Park Junghwan, kakek Jay dan Sunghoon itu langsung melayangkan tamparannya berkali-kali saat pertama kali melihat wajah Jay setelah begitu lama cucunya itu menjadi buron.
Jay tertunduk pasrah, tidak membantah sama sekali.
"Anak kurang ajar kamu! Jadi ini sifat asli kamu, Jay Park!" bentak Junghwan.
"Kamu dan papa kamu sama saja! Sama-sama bikin malu keluarga!"
"Hukum anak ini seberat-beratnya, Pak. Kalau perlu hukum mati sekalian dengan Jaehyun. Aku tidak punya anak bernama Park Jaehyun dan cucu bernama Jay Park!"
"Kamu sudah menghancurkan nama baik perusahaan Park. Karena perbuatan kamu dan ayah kamu, saham perusahaan menurun drastis. Semua orang sudah tahu kalau kalian adalah pembunuh Kim Baekhyun. Dasar berandal sialan!"
"Kek, sudah, Kek. Sudah."
Sunghoon langsung beranjak berdiri dari kursinya dan menarik Junghwan untuk kembali duduk karena semua orang yang ada di sana hanya diam saat melihat Jay terus di tampar oleh Junghwan.
Jay yang semula tertunduk langsung mengangkat wajahnya dan menyorot ke arah Sunghoon dengan tajam.
Lu pikir lu sudah menang, Park Sunghoon?
Gue tidak akan pernah rela lu bahagia di atas penderitaan gue seperti sekarang.
Park Junghwan memegangi dadanya yang mendadak sesak dan kembali duduk di samping Yeji, istrinya.
"Kek, tenang dulu ya." ucap Sunghoon.
"Tuntut Jay Park seberat-beratnya, Sunghoon. Hukum dia dan ayahnya dengan setimpal. Kakek tidak sudi mereka menginjakkan kaki di keluarga Park lagi."
"Iya. Kita tunggu keputusan dari pengadilan ya, Kek."
Setelah mengatakan itu, Sunghoon pun kembali berdiri dan berjalan ke depan, di mana Jay berada. Sunghoon duduk berhadapan dengan sepupunya itu.
"Gue mau bilang terimakasih sama lu karena lu membiarkan anak gue tetap bertahan di dalam perut ibunya."
Jay mengepalkan kedua tangannya. "Anak dan kekasih lu itu sudah mati, Park Sunghoon!" tandas Jay.
Sunghoon menggeleng pelan. "Tuhan gak pernah tidur. Tuhan lebih tahu mana manusia yang lebih pantas untuk hidup dan tidak. Ningning dan anak gue selamat."
Rahang Jay mengeras. Kalau saja sedang tidak berada di kantor polisi, mungkin Jay sudah menghajar Sunghoon habis-habisan.
"Lu tenang aja, gue udah maafin semua kesalahan lu sama gue. Mau bagaimanapun lu tetap sepupu gue, Jay Park, walau gue sangat membenci lu."
"Lu nggak perlu khawatir gue akan balas dendam sama lu, biar keadilan yang membalasnya."
"Gue gak akan pernah membiarkan lu bahagia dengan Ningning, Park Sunghoon. Suatu saat nanti gue akan membuat lu dan Ningning ngerasain apa yang gue rasain sekarang!"
Sunghoon menghela napas pelan, menatap Jay datar. "Gak usah mikir terlalu jauh. Lu hanya perlu memohon ampun pada Tuhan semoga lu gak di hukum mati aja sekarang. Ingat, kesalahan lu nggak hanya satu dua doang."
"Sok suci lu, bangsat!"
"Gue emang gak suci tapi gue gak munafik kayak lu. Gue juga gak suka cari muka di hadapan semua orang agar reputasi gue baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession || Wangice [END]
FanfictionPark Sunghoon punya obsesi yang luar biasa untuk memiliki Ning Yizhuo. Ia tidak peduli bahkan jika harus merebut gadis itu dari tunangannya yang notabene adalah sepupu Sunghoon sendiri, Jay Park. "Lu milik gue. Gue gak akan biarin siapapun milikin l...