.25.

590 74 13
                                    

Sebuah mobil mewah berbelok memasuki gang kecil dan gelap yang berada tepat di belakang Universitas Yonsang sekitar pukul setengah dua dini hari.

Seorang pria dan wanita turun dari mobil tersebut dan berjalan memasuki gedung kosong bekas tempat teater milik kampus yang sudah lama tidak di gunakan.

Keduanya menemui lima orang pria bertubuh kekar yang sudah menanti mereka sebelumnya.

Pria itu duduk mendahului sambil menyalakan rokok yang sudah terselip di bibirnya dan membuat kepulan asap beberapa saat. 

"Lusa gue preweed ke Swiss dengan Yizhuo." Pria itu mulai berbicara di tengah keheningan malam. "Tugas kalian adalah menghabisi Park Sunghoon selama tidak ada Yizhuo di sini."

"Menghabisi Park Sunghoon?"

"Iya." angguknya santai.

"Udah, kayak gitu doang keinginan lu, Jay?"

Jay menoleh. "Maksud lu, Rin?"

"Lu gak ingin buat sesuatu yang lebih mengesankan lagi untuk pasangan sialan itu?"

Jay menaikkan sebelah alisnya. "Coba katakan sama gue, lu punya rencana apa?"

Wanita bernama Karina itu memperbaiki posisi duduknya. "Gue ingin mereka tersiksa sebelum di pisahkan."

Jay terdiam sesaat. "Tersiksa? Tapi Ningning masih sangat gue butuhkan untuk menutupi posisi Yuna. Kayaknya gue bisa kalau cuma lenyapin Sunghoon doang. Tujuan gue kan emang itu, gue gak mau warisan keluarga Park terbagi sama si brengsek itu."

"Makanya itu, Jay. Lu bisa bikin sesuatu yang lebih dari sekedar menghabisi nyawa Sunghoon dan semuanya selesai."

"Emang apa rencana lu, Rin?" tatap Jay.

"Lu bisa membuat seolah Sunghoon yang jahat. Kalau lu langsung pada intinya, membunuh Sunghoon dan semuanya akan selesai gitu aja. Tersiksa dalam jangka waktu yang lama itu lebih menyakitkan daripada lu langsung membunuhnya. Lu bisa bersenang-senang di atas penderitaan Sunghoon kan?"

Jay sontak tertawa. "Gue baru tau kalau ternyata lu lebih licik dari yang gue pikir, Rin."

"Kalau gitu apa tugas kita, Jay?" tanya salah satu pria yang duduk di hadapan Jay dan Karina itu.

Jay terdiam sejenak, menghisap rokoknya sedikit kencang, berpikir beberapa saat.

"Oke, kalau gitu kalian ikutin gue ke Swiss. Gue akan kasih tugas kalian di sana nanti."

Kelimanya kompak mengangguk.

• • •

Seorang wanita berambut pirang dengan lingerie merah yang membalut tubuh seksinya itu beranjak membuka pintu saat mendengar bel mansion-nya berbunyi.

Wanita itu tersenyum lebar dan langsung bergelayut manja saat melihat seorang pria berdiri di depan pintu. Mereka berpelukan sebentar kemudian melangkah masuk.

"Sayang, kamu jadi ke Swiss buat preweed?"

"Jadi dong. Besok aku berangkat."

Yuna, wanita itu cemberut. "Kamu gitu, katanya kamu mau nikahin aku? Kamu kan gak cinta sama Yizhuo, Jay."

Jay tersenyum dan langsung menarik Yuna ke atas pangkuannya sambil mengecup bibirnya sekilas. "Kamu tau kan kenapa alasan aku menikah dengan Yizhuo?"

"Tau. Harus banget kamu menghancurkan hidup Park Sunghoon dengan cara seperti ini? Gak ada cara lain apa?"

"Itu alasan utama, sayang. Masih ada alasan yang lainnya." tatap Jay. "Kedua orang tuaku sangat dekat dengan orang tua Yizhuo. Kalau bukan karena perusahaan Park, mana bisa keluarga Yizhuo foya-foya kayak gitu. Orang tuanya kan sangat gila harta dan ini kesempatan buat aku. Aku bisa memperlakukan Yizhuo sesuka hatiku tanpa takut keluarganya akan menuntut aku, sayang."

Obsession || Wangice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang