"Anak sialan! Anak tidak tahu diri!"
Ningning hanya bisa terisak saat Jennie beberapa kali memukul dan menamparnya. Sementara Kai hanya diam sambil melipat kedua tangannya di dada, melihat istrinya menyiksa putri bungsunya itu.
"Kamu sudah membuat malu keluarga!"
Jennie menjambak rambut Ningning dan menatapnya dengan tajam. "Mama nggak mau tahu, kamu harus meminta Jay untuk meneruskan pernikahan ini. Memohon sama dia kalau perlu bersujud di bawah kakinya."
"Ma, aku tidak serendah itu." isak Ningning.
"Tidak serendah itu katamu? Cih!"
Jennie meludahi wajah Ningning. "Tapi kamu bisa hamil anak Sunghoon!"
"Aku sudah bilang sama mama, aku mencintai Sunghoon, Ma. Aku mencintai dia."
"Apa katamu?"
Ningning memekik kesakitan, tangisnya semakin menjadi saat Jennie menjambak rambut Ningning semakin kuat.
"Sekali lagi kamu mengatakan hal itu, mama tidak akan segan-segan menyiksa kamu lebih dari ini!"
"Heh, jalang. Dengerin mama!"
Jennie menarik kedua pipi Ningning dengan kasar dan mendongakkannya.
"Mama nggak mau tau. Bagaimanapun caranya, kamu harus meyakinkan Jay untuk bisa menerima kamu kembali. Kalau sampai kamu gagal, jangan harap kamu bisa menginjakkan kaki di rumah ini lagi!"
"Gugurkan anak harammu itu. Buang jauh-jauh keinginanmu untuk menikah dengan berandal sialan itu. Persetan soal cinta, wanita murahan sepertimu hanya butuh uang, uang, dan uang!"
Sambil membuang napas kasar, Jennie pun melepas jambakannya dan mendorong kepala Ningning hingga terbentur ke pinggiran ranjang.
"Kalau kamu masih memikirkan Park Sunghoon, mama tidak akan segan-segan membuatnya membusuk di penjara!"
Jennie pun beranjak keluar dari kamar Ningning dengan langkah penuh amarah.
Sementara Kai hanya menatap iba putri bungsunya yang tengah menangis itu tanpa ada keinginan untuk menolongnya.
Kai menghela napas pelan. Sambil menyaku kedua tangannya, Kai pun berjalan mendekati Ningning dan berdiri tepat di hadapannya.
"Heh!" Kai menendang lutut Ningning menggunakan ujung sepatunya. "Kamu dengar kan kata mamamu? Jangan pernah berulah kalau kamu tidak mau keselamatan kekasihmu itu terancam."
"Ikuti aturan keluarga meskipun itu menyakitkan. Kamu punya peran yang kuat untuk perusahaan. Jadi jangan sampai buat papa murka kalau kamu masih ingin menjadi bagian dari keluarga ini."
"Menikahlah dengan Jay Park demi keuntungan keluarga kita."
Setelah mengatakan itu, Kai pun melangkah keluar dan menutup pintu kamar Ningning dengan cukup keras.
Ningning terisak, ia menjatuhkan tubuhnya dan meringkuk di atas karpet sambil memukuli dadanya yang terasa sangat sakit.
"Maafkan aku, Sunghoon." isak Ningning lirih.
"Aku mencintai kamu tapi aku nggak punya pilihan lain sekarang."
"Aku terpaksa harus menyakiti kamu, Sunghoon."
"Maafkan aku."
• • •
Seminggu sudah berlalu setelah kejadian menyakitkan malam itu. Selama seminggu ini Ningning memutuskan untuk kembali ke apartemennya dan tidak menemui kedua orang tuanya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession || Wangice [END]
FanfictionPark Sunghoon punya obsesi yang luar biasa untuk memiliki Ning Yizhuo. Ia tidak peduli bahkan jika harus merebut gadis itu dari tunangannya yang notabene adalah sepupu Sunghoon sendiri, Jay Park. "Lu milik gue. Gue gak akan biarin siapapun milikin l...