Ningning duduk sendirian di tangga depan gedung olahraga samping kampus dengan raut wajah lesu. Pertandingan futsal yang di ikuti oleh Jake masih baru di mulai sekitar 20 menit yang lalu tapi Ningning sudah mulai merasa bosan.
Sebenarnya Ningning sedikit lapar, namun karena kantin sudah tutup dan supermarket juga lumayan jauh, jadi Ningning berusaha menahannya entah sampai berapa lama lagi.
Setelah tadi berpikir matang-matang, Ningning akhirnya memutuskan ikut dengan Jake karena ia sudah kapok nonton bareng dengan pasangan mesum, Heeseung dan Karina.
Ningning masih ingat betul waktu ia baru jadian dengan Jay. Jay mengajak double date dengan pasangan Heeseung Karina. Waktu itu Jay mengajaknya nonton. Saat film di mulai dan lampu dalam ruangan bioskop sudah mati, bukannya fokus nonton film, dua sejoli gila itu malah melakukan adegan-adegan yang membuat pikiran Ningning seketika ternodai dan sekarang Ningning tidak ingin mengulangi lagi kejadian mesum itu.
"Lu ngapain di sini?"
Ningning yang tengah fokus menatap layar ponselnya itu seketika mengangkat wajahnya. "Sunghoon? Loh, kok lu ada di sini?"
"Jawab pertanyaan gue dulu."
"Eum— gue nungguin Jake."
"Mau ngapain?"
Ningning menaikkan sebelah alisnya. "Ngapain? Maksudnya?"
"Lu ngapain nungguin Jake?" tatap Sunghoon datar.
"Ya gue mau bareng dia balik nanti. Kok lu masih di sini? Bukannya tadi udah cabut?"
"Ayo bareng gue." ucap Sunghoon singkat, ia malas di tanya-tanya tentang suatu hal yang tidak begitu penting.
"Hah?" Ningning melebarkan kedua matanya. "Lu gak jadi pemotretan di puncak?"
"Lu bisa gak, gak usah banyak nanya."
Ningning langsung kicep, ia tiba-tiba teringat dengan ucapan Karina tadi siang tentang Sunghoon psycho.
"Iya, jadi. Gue jadi ke puncak." jawab Sunghoon akhirnya, nada bicaranya sedikit malas.
"Yaudah, terus ngapain lu nawarin tumpangan sama gue?"
"Emang salah?"
"Ya enggak, tapi kan—"
"Yaudah ayo. Waktu gue gak banyak."
"Eh, eh—"
Ningning gelagapan saat Sunghoon tiba-tiba menarik pergelangan tangannya untuk berdiri dan membawanya menuju ke mobilnya.
"Hoon, gue gak mau ngerepotin lu."
Sunghoon membukakan pintu untuk Ningning. "Masuk."
"Hoon, gue—"
"Masuk, Ning."
Sambil menghela napas pelan, Ningning akhirnya mengalah dan masuk ke dalam mobil Sunghoon.
Sunghoon menoleh saat melihat Ningning mengelus-elus pergelangan tangan yang tadi ia tarik. "Sakit? Sorry."
"Gakpapa kok." jawab Ningning, walaupun ia sedikit kesal.
"Nanti gue beliin obat."
"Eh, gue gakpapa keles. Gak usah lebay." lirik Ningning.
"Pakai sabuk pengaman lu, gue mau ngebut."
"Jangan ngebut, Hoon, please deh."
"Gue nggak akan nyelakain lu, percaya sama gue."
Lagi, Ningning akhirnya mengalah dan memakai sabuk pengamannya, ternyata berdebat dengan pria dingin seperti Sunghoon jauh lebih banyak menguras energi daripada pria cerewet seperti Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession || Wangice [END]
FanfictionPark Sunghoon punya obsesi yang luar biasa untuk memiliki Ning Yizhuo. Ia tidak peduli bahkan jika harus merebut gadis itu dari tunangannya yang notabene adalah sepupu Sunghoon sendiri, Jay Park. "Lu milik gue. Gue gak akan biarin siapapun milikin l...