.29.

519 76 31
                                    

"Ning, Jay dan Karina sudah berhasil di tangkap."

"Kamu mau aku anterin pulang kap— Ning, astaga!"

Yeonjun langsung menaruh ponselnya dan berlari masuk ke dalam kamar Ningning saat melihat gadis itu jatuh terduduk di pinggiran ranjang sambil menangis memegangi perutnya.

Yeonjun seketika panik. "Kamu kenapa, Ning?"

"Dari kemarin malam perut aku sakit banget, Kak. Aku nggak kuat berdiri. Kayaknya aku mau lahiran, Kak." isak Ningning.

"Serius? Kamu tahan dulu sebentar ya."

Yeonjun langsung berlari dan menyambar ponselnya. Yeonjun turun ke bawah untuk menyiapkan mobil sambil menghubungi siapapun yang saat ini ia butuhkan, terutama adiknya, Winter.

Yeonjun semakin panik saat mendengar Ningning mengerang kesakitan. Yeonjun langsung mengangkat tubuh Ningning dan membawanya ke rumah sakit secepatnya.

Sementara itu di rumah Heeseung tidak kalah paniknya saat mendengar kabar itu. Winter, Jake, Heeseung dan Sunghoon yang kebetulan sedang berkumpul di sana langsung bergegas pergi.

"Seung, lu aja yang nyetir. Jake lemot banget."

Jake melengos saat Winter lebih mengandalkan pria lain daripada dirinya, namun sekarang bukan waktunya untuk ngambek-ngambekan.

"Ini di rumah sakit mana?"

"Harapan Bunda."

"Buset, jauh amat."

"Ya emang jauh. Itu rumah sakit terdekat dari apartemen kakak gue."

Tidak banyak bertanya lagi, Heeseung langsung tancap gas. Mereka berempat, terutama Sunghoon terlihat panik tapi mereka berusaha tetap tenang.

Sunghoon beberapa kali mengusap wajahnya dengan gugup sembari terus berdoa agar Ningning dan anaknya selamat.

Sebenarnya hari ini mereka berempat berkumpul di rumah Heeseung untuk menyambut kedatangan Ningning. Hari ini tepat tiga hari setelah Jay, Karina dan para orang suruhannya di tangkap dan hari ini Yeonjun sudah berencana untuk mengantar Ningning pulang. 

Yeonjun menyuruh teman-teman Winter untuk berkumpul di rumah Heeseung dan akan mengantar Ningning kesana, tapi ternyata Ningning lebih dulu melahirkan sebelum Yeonjun mengantarnya pulang.

Rumah sakit yang mereka tuju cukup jauh dan dengan kecepatan di atas rata-rata, mereka akhirnya sampai dengan jarak tempuh sekitar hampir satu jam.

Mereka berempat langsung menuju ke lantai dua, di mana ruang bersalin Ningning berada. Saat mereka sampai, dokter yang menangani Ningning baru saja keluar dari ruangan itu dan mengatakan kalau proses lahirannya sudah selesai. Mereka kompak mengucap syukur karena kondisi ibu dan bayinya sehat.

"Tunggu di luar dulu ya, Nyonya Yizhuo sedang di rawat sebentar oleh suster. Nanti boleh masuk kalau sudah selesai."

Mereka berempat kompak mengangguk.

Sementara Winter, Heeseung dan Jake menunggu sambil duduk, Sunghoon justru sebaliknya. Pria yang merupakan ayah dari bayi yang baru saja di lahirkan oleh Ningning itu sama sekali tidak bisa tenang.

"Kak Yeonjun mana, Yang? Kamu bilang dia nemenin Ningning di sini?" tanya Jake.

"Gak tau, mungkin nemenin di dalam."

Sunghoon mengusap wajahnya dengan gusar dan mengintip ke dalam ruangan itu dari kaca kecil yang ada di pintu. Jantung Sunghoon terasa berdetak lebih kencang saat melihat Ningning berbaring dengan dua orang suster yang merawatnya di sampingnya.

Obsession || Wangice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang