.21.

522 62 22
                                    

Hari ini akhirnya tiba. Hari pernikahan Jay Park dengan Ning Yizhuo. Setelah tadi pagi selesai berikrar dan mengucap janji suci, Ningning akhirnya resmi di persunting oleh Jay, meski terlihat jelas raut wajah keduanya tidak sebahagia pengantin pada umumnya.

Jam sudah menunjukkan hampir pukul sembilan malam dan para tamu undangan sudah banyak yang pulang, menyisakan beberapa kolega keluarga Park dan tamu spesial yang lainnya. Termasuk juga teman-teman dekat Jay dan Ningning.

"Gue bener-bener gak nyangka sama Ningning."

Winter yang tengah meneguk red wine-nya langsung melirik ke arah Karina yang duduk satu meja dengannya bersama dengan Heeseung dan Jake.

"Gak nyangka apa?"

"Keliatannya dia kayak polos banget loh, ternyata bisa bermain belakang sama Sunghoon yang notabene sahabat dan sepupu Jay sendiri."

"Namanya juga manusia. Kalau gak khilaf gak afdhol." sahut Jake santai.

"Setelah kejadian ini, kalian benci gak sih sama Ningning sama Sunghoon?" tanya Heeseung.

"Kalau gue sih enggak." jawab Jake.

"Kalau lu, Win?"

"Ngapain? Pada dasarnya semua manusia punya sisi munafiknya sendiri-sendiri kok."

Heeseung mengangguk pelan. "Kalau kamu, Yang?"

"Eum— gimana ya—" Karina tak lekas menjawab, tatapannya sedari tadi tidak lepas dari Jay dan Ningning yang terlihat menyalami beberapa tamu dengan raut wajah 'berpura-pura' bahagia.

"Kalau benci sih enggak. Tapi masih nggak nyangka aja sama Ningning. Secara Jay udah se-perfect itu, Ningning malah selingkuh. Mana selingkuhannya kaya Sunghoon. Please, begonya udah akut banget."

"Lu tau apa soal Jay?"

Karina langsung menoleh dan menatap Winter bingung.

"Buku aja ada loh beberapa bahkan banyak yang isinya gak sesuai cover, gimana watak dan sifat manusia?"

"Jadi maksud lu Jay gak sebaik keliatannya gitu?"

"Bisa jadi." angguk Winter.

"Harusnya gue yang nanya sama lu. Jangan-jangan lu sekongkol sama Ningning dan Sunghoon. Dari kemarin lu itu kayak nggak terima banget kalau Ningning dan Sunghoon itu salah. Lu tuh baru kemarin gabung sama kita sedangkan gue udah kenal Jay dari SMP. Nggak usah bacot!"

Winter tertawa pelan. "Biasa aja dong, gak usah ngegas."

"Gimana gak ngegas. Jay itu korban, bego!"

"Eh, Yang. Udah. Apaan sih kalian ini?" 

Heeseung langsung menahan tangan Karina saat kekasihnya itu hampir saja melayangkan tamparan pada Winter.

"Sayang, kamu juga kenapa sih? Udah, gak usah ribut. Siapapun yang salah, Ningning, Sunghoon dan Jay tetap sahabat kita." sahut Jake sambil menatap Winter.

"Lu di bayar berapa sih sama Ningning sama Sunghoon, hah? Kukuh banget lu belain mereka berdua."

"Gak belain tapi emang gak salah. Kalau gue ada di posisi Ningning, gue juga bakal lakuin hal yang sama kok."

"Mulut lu jangan sembarangan ya, bangsat!"

"Yang!"

Winter hanya tersenyum miring saat melihat Karina hampir menamparnya lagi, namun di tahan oleh Heeseung.

"Kalian itu kenapa sih? Jangan berantem di acara formal kayak gini. Malu-maluin." omel Heeseung.

"Yuk, Jake. Kita pulang aja. Sebelum terjadi kebakaran karena ada yang kepanasan." sindir Winter.

Obsession || Wangice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang