[292] Episode 55 - Happy Memories (2)

34 5 0
                                    

Sudah sekitar 20 menit sejak percakapanku dengan Han Sooyoung dimulai. Aku dapat menyimpulkan beberapa informasi melalui tiga pertanyaan.

Satu, 'Han Sooyoung' dari putaran ke-1863 telah membuat kontrak dengan Secretive Plotter melalui the Outer World Covenant.

Dua, 'Han Sooyoung' dari putaran ke-1863 mungkin bukan alter ego dari Han Sooyoung putaran ketiga.

Tiga, 'Han Sooyoung' dari putaran ke-1863 memiliki lebih banyak informasi (dan sedikit lebih pintar) daripada Han Sooyoung putaran ketiga.

Aku dapat menggabungkan ketiga informasi itu dan menarik lebih banyak informasi. Sebagai contoh, kemungkinan Han Sooyoung ini berasal dari 'putaran ketiga' yang sama denganku. Dia juga memperoleh informasi masa depan melalui metode yang tidak ku ketahui ....

Aku berkata kepada Han Sooyoung, "Terima kasih, aku telah mendapat informasi yang bagus. Jadi sekarang aku hanya memiliki satu pertanyaan terakhir?"

"Hmm, apa aku harus menjawabnya? Sekarang pun aku sudah memperoleh cukup informasi tentangmu."

"... Benarkah? Apa yang kau ketahui?"

"Apakah itu pertanyaan ketigamu?"

"Bukan."

Han Sooyoung menjilat bibirnya dan tersenyum padaku. "Kim Dokja dari putaran ketiga. Seperti apa 'aku' yang ada di sana?"

Saat aku hendak mengatakan bahwa hak bertanya-nya sudah habis, sensasi dingin merayapi punggungku.

... Bagaimana dia bisa tahu bahwa aku datang dari putaran ketiga?

"Oh, berdasarkan ekspresimu, sepertinya aku benar? Aku menebak dengan benar."

"Jangan berbohong. Kau sudah tahu sejak saat kau mengatakannya."

"Ahaha, tidak juga."

Tatapanku bertabrakan dengan tatapan Han Sooyoung. Wanita itu membasahi bibir bawahnya dan bertanya, "Putaran ketiga ... apakah ada bagian yang hilang? Aku mengambil terlalu banyak ingatan."

"Kau bekerja dengan baik dengan caramu sendiri. Bukankah seharusnya sekarang kau lebih mengkhawatirkan dirimu sendiri?"

"Apakah kau melindungiku? Kalau begitu, apakah kau akan memberikan beberapa informasi kepadaku? Karena kau sudah membaca semua novel, jadi kau bisa menunjukkan kemurahan hatimu hingga sebanyak ini?"

"... Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan."

"Aku benar-benar penasaran, orang seperti apa yang akan membaca semua novel itu, tetapi kau lebih dari yang aku harapkan. Kim Dokja."

Han Sooyoung dari putaran ketiga juga tangguh, tapi yang ini benar-benar tidak biasa.

"Kubilang aku adalah penulisnya."

Han Sooyoung tertawa. "Kau bukan penulisnya. Kau terlalu pintar untuk menulis novel semacam itu. Meskipun kau terlalu bodoh untuk menipuku."

"Hanya alasan itu..."

"Aku juga punya dugaan tentang identitas penulis Ways of Survival itu."

Aku hampir menanyakan siapa penulisnya. Namun, aku tidak bisa menunjukkan celah apa pun di tempat ini. Itu mungkin akan menjadi jebakan untuk diriku sendiri. Aku mengerutkan kening dan mengajukan pertanyaan lain. "Jika kau pikir aku bukan penulis, kenapa kau mengajukan pertanyaan semacam itu?"

"Kenapa, ya? Kenapa aku menanyakan hal itu?"

Han Sooyoung tersenyum dengan santai. Jawabannya tidak sesulit itu untuk ditebak. Han Sooyoung bertanya apakah aku pernah menulis Ways of Survival. Jawabanku mengacu pada kenyataan bahwa aku mengetahui keberadaan sebuah novel berjudul Ways of Survival ... sial. Aku memutuskan untuk berhenti berbicara dan melemparkan pertanyaan yang paling penting. "Aku akan mengajukan pertanyaan terakhir."

Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang